Mengetahui tentang Aki atau elemen basah, di dalam elektronika/ Knowing about Aki or wet elements, in the electronics

Mengetahui tentang Aki atau elemen basah, di dalam elektronika

(sumber/ source:: Rahman, Achmad.2006. Keterampilan Elektronika. Bandung: PenerbitGaneca Exact.)

Aki (accu) berasal dari bahasa Inggris, yatu accumulator (storage battery), yang berarti pengumpul atau penyimpan. Karena itu aki sering disebut juga baterai basah. Akumulator merupakan suatu alat di mana energy listrik diubah menjadi energy kimia yang kemudian energy kimia ini diubah lagi menjadi energy listrik. Aki ini banyak digunakan untuk menghidupkan mesin mobil. Berdasarkan cairan elektrolit yan digunakan pada aki, maka aki ini dapat dibedakan menjadi aki asam (aki timah) dan aki alkalin (aki NiCd).
1) aki asam (aki timah). Aki timah merupakan aki yang banyak dipakai. Sebagai cairan elektrolitnya digunakan asam belerang yang ditipiskan (H2SO4+H2O). dalam keadaan diisi, pelatnya dibuat dari timah (Pb) dan superoksida timah (PbO2). Kota kaki biasanya terbuat dari karet keras atau plastic yang keras. Dalam cairan elektrolit terdapat dua kerangka timbale yang berlubang berbentuk segiempat. Kemudian kerangka timbale yang sudah dimasukkan ke dalam bak berisi asam sulfat ini membentuk elektroda PbSo2 (timbale oksida) yang bermuatan positif dan merupakan kutub positif dari aki tersebut. Lempeng ini berwarna coklat. Pb berwarna abu-abu dan merupakan kutub negative dari aki. Perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negative dari aki. Perbedaan potensial antara kutub positif dan negative pada aki besarnya kira-kira 2 volt. Maka, aki 12 V terdiri dari 6 sel.

2) aki NiCd( nikelcadmium). Aki ini menggunakan cairan elektrolit (KOH+H20), pelat terbuat dari cadmium dan nikel hidroksida [Ni(OH)3]. Perbedaan AKI NiCd dengan aki timah adalah bagian badan aki NiCd seluruhnya tertutup. Kelemahan dari aki ini adalah tegangan kerja yang rendah antara 1,0-1,4 V serta kapasitas kecil tiap satuan isi.