Standar Panjang Internasional, di dalam fisika
(sumber/ source: Kanginan, Martin. Fisika VII. Jakarta: PenerbitErlangga.)
Supaya hasil ukur panjang tidak membingungkan dengn menggunakan ukur yang layak ditetapkanlah standar satuan panjang. Standar yang baik harus memenuhi tiga syarat: pertama, tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apapun; kedua, dapat digunkana secara internasional; ketiga, mudah ditiru. Standar panjang internasioal yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina iridium, yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpa di Lembaga berat dan ukuran internasional (the international of bureau of weight and measure), Sevres, Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 0 derajat Celcius, sehingga jarak dari kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris adalah 10 juta meter. Karena meter standar tidak mudah ditiru dan sudah tidak memadai lagi untuk ilmu pengetahuan dan teknologi modern, misalnya dalam misi perjalanan luar angkasa, maka pada tahun 1960 standar satuan panjang diubah lagi. Dalam pertemuan ke-11 Konferensi Umum Mengenai Berat dan Ukuran, satu meter didefinisikan sebagai 1650763,73 kal panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas krypton 86 pada suatu peristiwa lucutan listrik di ruang hampa. Pada tahun 1983, definisi satu meter diubah lagi. Definisi satu meter yang baru adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 11/ (per) 299792458 sekon.