Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan, Aspek – Aspek Positif dan Negatif

    Pengertian dari masyarakat ialah sekumpulan manusia yang menjadi satu kesatuan dan memiliki kepentingan yang sama, seperti : sekolah, keluarga, perkumpulan dll. Adapun syarat - syarat untuk menjadi masyarakat ialah memiliki perkumpulan manusia dan itu pun harus banyak, telah bertempat tinggal dalam jangka waktu yang lam di suatu daerah tertentu. Kita sering mendengar istilah " Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan ", arti dari masyarakat perkotaan itu sendiri ialah masyarakat yang bertempat tinggal di perkotaan dan memiliki berbagai kegiatan yang dilakukan di kota, dan memiliki kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Adapun ciri - ciri masyarakat kota ialah :
• Kehidupan beragamanya mulai berkurang.
• Dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
• Perubahan sosialnya terlihat jelas, karena mudah menerima budaya dari luar.
• Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
2 tipe masyarakat , yaitu :
1. Masyarakat Paguyuban : Terdapat hubungan pribadi antara anggota - anggotanya yang menimbulkan ikatan batin.
2. Masyarakat Petambayan : Terdapat hubungan pamrih antara anggota - anggotanya.
Adapun perbedaan antara masyarakat desa dan masyarakat kota, yaitu :
Masyarakat Pedesaan :
1. Perilaku homogen
2. Perilaku yang dilandasi konsep kebersamaan dan kekeluargaan
3. Isolasi sosial
4. Perilaku yang berorientasi pada tradisi
Masyarakat Kota :
1. Perilaku heterogen
2. Individualisme
3. Mobilitas sosial
4. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas

Hubungan Desa dan Kota
    Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan, karena di    antara mereka saling membutuhkan. Hubungan kota - desa terjadi secara alami, yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan kota - desa apabila makin maju dan makin besar suatu kota akan semakin berpengaruh dalam kehidupan pedesaan. Salah satu bentuk hubungan desa - kota ialah Urbanisasi.

ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

     Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.

Masyarakat Pedesaan
     Yang dimaksud dengan desa menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha ( ekonomi ) ad alah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota - anggota masyarakat, karena beranggapan sama - sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
1. konflik
2. kontraversi
3. kompetisi
4. kegiatan pada masyarakat pedesaan
Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut :
• Para petani di Indonesia di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
• Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
Unsur-unsur Desa antara lain :
• Daerah
• Penduduk
• Corak kehidupan
• Unsur gotong royong
Fungsi Desa antara lain :
• Fungsi desa dalam hubungannya dengan kota
• Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja
• Dari segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, dan desa nelayan.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

     Perbedaannya jika di lihat dari segi kuantitatif sulit di bedakan karena adanya hubungan antar konsentrasi penduduk dengan gejala sosialnya. Lebih baik menentukan perbedaan dilihat dari segi kualitas / kriteria kualitatif dmn struktur, fungsi, adat istiadat serta sosial kehidupannya dipengaruhi oleh proses penyesuaian ekologi masyarakat, yaitu :

1. Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
2. Pekerjaan atau mata pencaharian
3. Ukuran komunitas
4. Kepadatan penduduk
5. Homogenitas dan heterogenitas
6. Diferensiasi sosial
7. Pelapisan sosial
8. Mobilitas sosial
9. Interaksi sosial
10. Pengawasan sosial