Islam dan Komunisme
Islam tidak menyetujui komunisme, karena komunisme tidak mengakui adanya Allah SWT, serta tidak tunduk dan menyeru kepada-Nya. Islam adalah ajaran yang berdiri di atas dasar seruan kepada Allah SWT dan semata-mata menyembah kepada-Nya. Allah SWT berfirman: Katakanlah, "Allahlah (yang menurunkan Al-Qur'an), " kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (QS. al-An'am: 91) Mereka memumikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. (QS. al-Bayyinah: 5)
Komunisme memerangi agama, dan menganggapnya sebagai candu bagi masyarakat, melemahkan semangat, dan memalingkan manusia dari dunia. Sementara Islam menyeru kepada manusia beragama, merendahkan diri kepada Allah, dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara menghamba kepada-Nya; Islam juga menyeru kepada manusia untuk menjauhi hal-hal yang tercela dan menjaga sifat-sifat utama, karena yang demikian akan mendatangkan kebahagian di dunia dan di akhirat. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya agama [yang diridai] di sisi Allah hanyalah Islam. " (QS. Ali .Imran: 19)
Islam ingin menjadikan para pengikutnya menjadi raksasa di alam ini, dan menjadi malaikat dengan akhlak yang mereka tunjukkan di antara manusia. Sungguh telah berdusta atas Allah dan Islam, orang yang mengatakan bahwa syariat Islam mengajak kepada kefakiran, kehinaan, dan pembiusan.
Komunisme tidak mengakui kehormatan keluarga dan ikatan perkawinan. Islam memandang bahwa tatanan keluarga, ikatan perkawinan, hubungan ayah, ibu, anak, dan kerabat adalah pilar terkuat untuk menjaga dan memperkuat keberadaan umat dan masyarakat. Komunisme tidak mengakui adanya harta warisan dan tidak melaksanakannya, padahal harta warisan adalah kewajiban suci yang diakui di dalam Islam.
Komunisme tidak mengakui adanya kepemilikan individu. Komunisme menjadikan harta, tempat tinggal, tanah, dan buah-buahan, seluruhnya menjadi milik negera. Sedangkan Islam mengakui adanya kepemilikan individu, dan pelanggaran terhadapnya dihitung sebagai sebuah kejahatan. Rasulullah saw bersabda, "Setiap Muslim haram atas Muslim lainnya haram; darahnya, hartanya, dan kehormatannya." Komunisme menjadikan seluruh anggota masyarakat yang berakal tidak ubahnya menjadi alat mesin yang bekerja, kemudian makan dan minum. Tidak ada persaingan dan inisiatif pada mereka. Sedangkan Islam mendorong pengikutnya untuk bekerja, berusaha, dan berlomba di dalam berbagai medan kehidupan. Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur'an al-Karim, "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat atom pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat atom pun, niscaya dia akan melihat balasanya pula. " ( QS. Az- Zalzalah: 6-7)
Kita jangan lupa bahwa Islam tidak rida kesengsaraan menaungi manusia dan juga tidak ingin mengobati orang-orang fakir dengan api kelaparan dan kesengsaraan. Namun, Islam juga tidak rida sama sekali sekelompok manusia hidup di gedung-gedung pencakar langit dengan serba berkecukupan dan bermewah-mewahan, di mana mereka mengumpul-ngumpulkan harta-baik dari yang halal maupun yang haram, menipu, merampok, menimbun, dan rakus; sementara di samping mereka ada sekelompok orang yang tinggal dengan beralaskan tanah dan beratapkan langit. Islam menginginkan manusia saling. bantu membantu di antara sesama mereka. Al-Qur'an berkata, "Dan tolong menolonglah kamu di atas dasar kebajikan dan ketakwaan. "
Islam juga menginginkan manusia saling kasih mengasihi di antara sesama mereka. Rasulullah saw bersabda, "Kasihilah orang yang ada di bumi, niscaya akan mengasihi kamu yang berada di langit." Islam menginginkan manusia saling membantu sesama mereka. Rasulullah saw bersabda, "Allah akan tetap menolong seorang hamba selama hamba itu mau tetap menolong saudaranya."
Islam menginginkan manusia saling bersaudara. Al-Qur'an berkata, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. " Islam juga menginginkan manusia saling menanggung antara satu sama lain. Al-Qur'an berkata, "Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang [miskin] yang meminta arang yang tidak mempunyai apa-apa [yang tidak mau meminta] ." ( QS. al-Ma'arij: 24-25)
Jika sekarang ini manusia berteriak-teriak menyebut nama sosialisme, komunisme, demokrasi, dan fasisme, maka alangkah baiknya jika kita menyeru mereka kepada petunjuk Islam. Sekarang ini Islam adalah bahtera keselamatan, obat, dan alat penyembuhan. Allah SWT telah berfirman: Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan [dengan kitab itu pula] Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. ( QS. al-Maidah: 15-16 )
Wallahu Tabaraka wa Ta'ala A'lam