Kisah Fiksi (Ambil Ibrahnya aja)






Kisah Fiksi (Ambil Ibrahnya aja)


Suatu kali seorang laki-laki menikahi seorang wanita atas wasiat ayahnya si wanita. Dan pernikahan itu pun berlangsung tanpa cinta (dari sang Istri) sedangkan suami begitu pendiamnya sehingga tidak mampu mengungkapkan isi hatinya. Apalagi setelah mendengar langsung bahwa Istrinya tidak bisa mencintainya. Namun, sebagai suami ia mencintainya dalam diam. Tidak ingin melukai hati Istrinya dan membuatnya semakin bersedih. Sehingga ia pun rela tidak sekamar dengan Istrinya.


Suatu ketika, sang Istri dihadapkan dengan seorang laki-laki yang mampu menumbuhkan cinta dihatinya. Sehingga ia pun terlena hingga tak sadarkan diri bahwa ia telah menikah. Hingga pada suatu waktu tibalah dimana si laki-laki (yg bukan suaminya) mengungkapkan isi hatinya. Si Istri pun tercengang, ia kaget dan tersadar bahwa ia sudah menikah. Namun karena bahagia ada laki-laki yg membuatnya jatuh cinta, ia pun meremehkan setiap upaya suaminya yg selalu berusaha membahagiakannya dengan caranya yg terbilang biasa-biasa saja.


Kegalauan pun terus berlanjut, sang Istri selalu terbayang apa yg dilakukan laki-laki lain itu terhadapnya. Hingga si Istri merasa bingung dan tertekan oleh perasaannya sendiri, ia pun pergi menemui di laki-laki yg mengungkapkan cinta kepadanya. Ia menangis dihadapannya, karena bingung apa yg harus ia lakukan karena ia telah bersuami. Namun ia merasa tak tahan, dengan kehidupan tanpa cinta.


Laki-laki lain ini pun langsung berinisiatif, "Jika memang engkau tidak mencintai suamimu, tidak bahagia bersamanya, maka ikutlah bersamaku?"


Tanpa pikir panjang si Istri pun makin kebingungan dan segera mengiyakan permintaan laki-laki tersebut. Dan meminta agar segera membawanya pergi dari suaminya yg menurutnya membosankan.



Tengah malam, sang suami membangunkan Istrinya untuk shalat malam. Mengajak untuk meminta kepada Allah agar ia (istrinya) selalu diberikan kemudahan dalam setiap urusan, menjaganya dalam setiap keadaan, dan membahagiakannya dengan siapapun dan dimanapun ia berada.


Ketika sang Istri mendengar do'a lirih suaminya (yg menurutnya membosankan) Ia merasakan betapa ia yg memiliki sosok biasa-biasa saja memiliki cinta lebih dari yg diharapkan. Iapun meminta maaf kepada suaminya, mencium tangannya sambil menangis tak mampu berkata-kata. Bahwa selama ini suaminya lah yg memberikan cinta tanpa ia duga sebelumnya.


Keesokan harinya si Istri kembali menemui laki-laki yg menyatakan cinta kepadanya, dan berkata :


Istri : Maaf aku tidak bisa ikut denganmu, Untuk sesaat cintamu membuatku terlena, rakus dan tak bersyukur dengan keadaan yg kumiliki saat ini. Aku sadar dan bisa merasakan cinta suamiku seutuhnya, selama ini ia yang mengenggam tanganku saat ku bersedih. Ia memberikan segalanya tanpa ada keluhan bahkan, ia selalu tersenyum bahagia bersamaku. Namun karena ego ku, aku menutup mata dari semua yg dilakukan dan diberikannya terhadapku. Sekali lagi maaf, aku sangat mencintai suamiku apapun keadaannya. :')


Laki-laki : (Hanya terdiam membisu dan merasa malu)