TUGAS TERSTRUKTUR BAHASA INDONESIA
BISNIS BIDANG PERTANIAN
Dosen Pengampu:
Imam Suhardi, SS
Oleh:
Nama : Arifin Budi Purnomo
NIM : A1C012025
Prodi : Agribisnis
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKWERTO
2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bicara masalah bisnis memang sedang dalam gencar-gencarnya massa sekarang ini. Bagaimana tidak, akhir-akhir ini mulai banyak orang yang mencoba keberuntunganya dalam berbisnis. Alhasil, berbisnis dari tingkatan rendah ke tingkatan tinggi dalam berbagai bidang mulai marak di banyak tempat. Tak luput bidang pertanian yang idealisnya sangat potensial di negeri ini. Akhirnya bisnis bidang pertanian mulai banyak diminati kalangan masyarakat luas.
B. Perumusan Masalah
1. Apa macam-macam bisnis pertanian di Indonesia?
2. Bagaimana potensi bisnis pertanian di Indonesia?
II. PEMBAHASAN
A. Uraian
1. Macam-macam bisnis pertanian
Bisnis sektor pertanian Indonesia bisa dibilang cukup beraneka ragam dan menjanjikan sebuah keuntungan. Bagaimana tidak, mayoritas perekonomian masyarakat Indonesia bergerak di sektor pertanian.Sektor pertanian yang dimaksud tersebut bukan hanya pertanian dalam artian sempit akan tetapi merambah ke pertanian dalam artian luas. Sektor pertanian dalam artian luas tersebut sangat memberi prospek dalam berbisnis. Sektor itu dapat dikelompokkan menjadi:
a. Bisnis Pertanian Rakyat
Bisnis pertanian rakyat atau disebut dengan pertanian dalam artian sempit merupakan sektor yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat di Indonesia yang menggeluti bisnis sektor ini dari jaman dahulu secara turun temurun hingga saat ini. Dikarenakan turun temurun tersebut, bisnis pertanian rakyat bisa dibilang mempunyai berbagai variasi jenis. Bisnis pertanian rakyat bisa meliputi jenis pertanian pangan, sayuran, buah-buahan, serta tanaman lain yang mempunyai potensi diperjual belikan.
b. Bisnis Perkebunan
Bisnis perkebunan merupakan bisnis usaha penanaman lahan dengan berbagai tanaman keras. Ada dua macam perkebunan, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang dikelola oleh rakyat. Perkebunan besar biasanya dikelola oleh pemerintah atau perusahaan perkebunan. Perkebunan besar biasanya menanam karet, kelapa, kelapa sawit, dan tebu. Bukan hanya itu, akan tetapi tanaman perkebunan dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu tanaman musiman dan tanaman tahunan.
1) Contoh tanaman perkebunan musiman atau berumur pendek adalah tebu, tembakau, dan rosela.
2) Contoh anaman perkebunan tahunan atau berumur panjang atau tahunan adalah teh, kopi, cengkeh, lada, karet, kelapa, dan kelapa sawit.
Hasil perkebunan tersebut kebanyakan lebih ditujukan untuk ekspor sehingga dapat menghasilkan omset yang besar dan sangat menjanjikan. Tak heran jika sektor ini sekarang menjadi incaran para pengusaha konglongmerat di negeri ini.
c. Bisnis Kehutanan
Bisnis kehutanan adalah bisnis usaha pengelolaan komoditas hasil hutan seperti kayu-kayu besar, rotan, damar, kemenyan dan lainya. Dari kesemua hasil tersebut salah satu hasil hutan yang akhir-akhir ini cukup prospek adalah pengolahan kayu jati. Produk pengolahan kayu jati ini cukup laku dipasaran. Pusat pengolahan kayu jati tersebut banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Daerah penghasil kayu jati hutan adalah Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
d. Bisnis Peternakan
Bisnis peternakan adalah bisnis usaha memelihara binatang peliharaan yang dapat diambil manfaatnya sehingga mampu memberikan suatu keuntungan. Usaha bisnis peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, dan peternakan unggas.
1) Contoh peternakan hewan besar adalah peternakan sapi, kerbau, dan kuda. Peternakan hewan besar banyak dilakukan di daerah dengan padang rumput yang luas. Contohnya di Nusa Tenggara Timur.
2) Contoh peternakan hewan kecil adalah peternakan kambing, domba, kelinci, dan babi.
3) Contoh peternakan unggas adalah peternakan ayam, itik, entok, dan burung.
Bisnis peternakan di Indonesia ada yang dikelola secara kecil-kecilan dan ada juga yang dikelola secara besar-besaran. Peternakan kecil-kecilan dilakukan di rumah-rumah penduduk, contohnya peternakan ayam, kambing, kerbau, dan kelinci. Peternakan besar-besaran biasanya dilaksanakan oleh pemerintah dan pengusaha swasta. Kedua sektor usaha peternakan tersebut menghasilkan daging, telur, susu, dan kulit. Komoditas tersebutlah yang biasanya selalu memenuhi permintaan konsumen di pasar dalam skala Nasional.
e. Bisnis Perikanan
Sebagaimana kita ketaui, Indonesia mempunyai wilayah perairan yang sangat luas. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri lebih dari tujuh belas ribu pulau. Dari sisi itulah Indonesia bisa dibilang mempunyai potensi bisnis usaha perikanan yang menjanjikan.
Bisnis usaha perikanan di Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan darat dan perikanan laut.
1) Perikanan darat adalah usaha memelihara dan menangkap ikan di perairan darat. Perikanan darat meliputi perikanan air tawar dan perikanan air payau.
a) Perikanan air tawar diusahakan di sungai, danau, rawa, waduk, atau bendungan di lembah-lembah sungai dan empang, serta sawah yang digenangi air selama tanaman padi masih muda.
b) Perikanan air payau diusahakan di tambak-tambak yang terdapat di tepi pantai.
2) Perikanan air laut adalah usaha menangkap ikan di pantai atau di laut dan pembudidayaan ikan laut dalam tambak-tambak. Di Indonesia, usaha penangkapan ikan laut banyak dilakukan oleh nelayan tradisional. Lahan perikanan air laut di Indonesia sangat luas. Pada musim ikan hasil tangkapan para nelayan akan berlimpah ruah sehingga harga di pelelangan ikan akan merosot. Selain ikan, laut juga menghasilkan mutiara, udang, rumput laut, dan garam. Hasil-hasil itu digunakanuntuk memenuhi keperluan penduduk dan sebagai bahan ekspor. Ekspor hasil laut Indonesia yangterkenal adalah udang. Produksi udang dilakukan dengan membuat tambak udang.
Uraian mengenai macam-macam bisnis pertanian diatas sepertinya selaras terhadap yang dikatakan oleh (Mubyarto, 1986:21) bahwa pertanian terbagi ke dalam pertanian dalam arti luas dan pertanian dalam arti sempit, yang mana keduanya mempunyai potensi bisnis pertanian yang bagus. Bisnis sektor pertanian yang dimaksud mencangkup:
1) Pertanian rakyat (disebut juga sebagai pertanian dalam arti sempit).
2) Perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat atau perkebunan besar).
3) Kehutanan.
4) Peternakan.
5) Perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut).
2. Potensi bisnis pertanian di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kurang lebih 17.508 pulau yang tersebar di 33 provinsi. Hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki potensi alam yang sangat melimpah akan keanekaragaman flora dan faunanya. Selain itu Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris. Sebagai Negara agraris, Indonesia memiliki tanah yang subur dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis tanaman pertanian. Banyak sekali jenis tanaman yang bisa ditanam di Indonesia seperti sayur - mayur, tanaman obat-obatan, tanaman pangan seperti padi-padian, umbi -umbian hingga pertanian kayu - kayu berkualitas tinggi dan bernilai jual mahal.
a. Potensi Keanekaragaman Hayati
Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam, termasuk plasma nutfah, yang melimpah. Bio-diversity darat Indonesia merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah Brasil, sedangkan bila termasuk biodiversity laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia. Hal ini dapat dilihat dengan beragamnya jenis komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang sudah sejak lama diusahakan sebagai sumber pangan dan pendapatan masyarakat.
Aneka ragam dan besarnya jumlah plasma nutfah tanaman dan hewan menjadikan Indonesia mempunyai potensi bisnis yang prospek. Dari hasil keranekaragam tersebut bermunculan bahan olahan yang dapat digunakan dalam proses bahan baku industri. Banyak orang-orang yang memanfaatkan potensi tersebut dengan mencoba mendirikan industri rumah tangga. Atas adanya industri rumah tangga tersebut, para angkatan kerja banyak yang terserap, dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
b. Potensi Lahan
Ada banyak potensi lahan di Indonesia yang bisa digunakan dan bisa digarap petani Indonesia. Jika kesemuanya itu bisa dimanfaatkan dengan baik, maka akan menjadi sebuah peluang bisnis yang menguntungkan. Banyak potensi yang dimiliki Indonesia yang bisa mejadi peluang bisnis karena Indonesia itu adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki tanah yang subur. Oleh karena itu kita harus bisa memafaatkan kekayaan Indonesia dengan baik dan benar sehingga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Indonesia memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Data dari kajian akademis yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian pada tahun 2006 memperlihatkan bahwa total luas daratan Indonesia adalah sebesar 192 juta ha, terbagi atas 123 juta ha (64,6 persen) merupakan kawasan budidaya dan 67 juta ha sisanya (35,4 persen) merupakan kawasan lindung. Dari total luas kawasan budidaya, yang berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta ha, meliputi lahan basah seluas 25,6 juta ha, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta ha dan lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha. Sampai saat ini, dari areal yang berpotensi untuk pertanian tersebut, yang sudah dibudidayakan menjadi areal pertanian sebesar 47 juta ha, sehingga masih tersisa 54 juta ha yang berpotensi untuk perluasan areal pertanian,
c. Potensi Perairan
Selain dikenal sebagai Negara agraris, Indonesia juga mempunyai potensi sebagai Negara maritim. Hal itu tidak lepas dalam kaitanya wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan dan lautan. Tentu saja keadaan tersebut dapat menjadikan peluang tersendiri dalam pengembangaan usaha perikanan. Dari sisi tersebutlah yang menjadikan potensi bisnis perikanan di Indonesia mempunyai prospek yang bagus dalam persaingan dunia kerja.
Sektor perikanan merupakan sektor yang cukup baik dalam peningkatan pendapatan nasional. Banyak pasar ekspor yang akhir-akhir ini tertarik terhadap hasil perikanan Indonesia. Sebut saja Negara-negara di timur tengah dan Amerika yang memberi peluang masuknya produk perikanan Indonesia. Alhasil pendapatan nasional cukup meningkat akibat sumbangan ekspor perikanan ke Negara luar negeri.
Besar pendapatan sektor pertanian (Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan) menunjukkan angka yang terus meningkat dari tahun 2004 hingga 2009, yaitu sebesar Rp 329.124,6 Miliar pada tahun 2004 yang terus meningkat di tahun-tahun berikutnya hingga mencapai Rp 858.252 Miliar pada tahun 2009. Begitu pula dengan pendapatan sektor industri yang juga mengalami peningkatan, besar pendapatan sektor industri (industri pengolahan) menunjukkan angka yang terus meningkat dari tahun 2004 hingga 2009, yaitu sebesar Rp 644.342,6 Miliar pada tahun 2004 yang terus meningkat di tahun-tahun berikutnya hingga mencapai Rp 1.480.905,4 Miliar pada tahun 2009. Pendapatan Dometik Bruto (PDB) Indonesia pun secara keseluruhan mengalami peningkatan, besar PDB tahun 2004 adalah Rp 2.295.826,2 Miliar dan meningkat pada tahun berikutnya menjadi Rp 2.774.281,1 Miliar, kemudian meningkat lagi pada tahun 2006 menjadi Rp 3.339.216,8 Miliar kemudian meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi Rp 3.950.893,2 Miliar, pada tahun 2008 menjadi Rp 4.951.356,7 Miliar dan meningkat lagi pada tahun 2009 menjadi Rp 5.613.441,7 Miliar, angka yang cukup signifikan dalam perekonomian suatu Negara.
(Silitonga, dkk, 1994;53) mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor terbesar dari hampir setiap sektor perekonomian negara berkembang termasuk negara Indonesia. Sektor ini menyediakan pendapatan bagi hampir seluruh angkatan kerja yang ada, menghasilkan bahan mentah, bahan baku atau penolong bagi industri dan menjadi sumber terbesar penerimaan devisa dalam peningkatan perekonomian Negara.
III. PENUTUP
A. Simpulan
Dari berbagai uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa macam-macam bisnis pertanian di Indonesia meliputi: bisnis pertanian rakyat (disebut juga sebagai pertanian dalam arti sempit), bisnis perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat atau perkebunan besar), bisnis kehutanan, bisnis peternakan, dan bisnis perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat dan perikanan laut).
Potensi bisnis pertanian terhadap perekonomian Indonesia dapat dilihat dari potensi keanekaragaman hayati yang begitu banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Potensi perikanan yang melimpah karena kondisi Indonesia adalah Negara kepulauan. Selain itu Indonesia juga mempunyai potensi lahan yang luas dan mampu menyerap tenaga kerja dalam peningkatan perekonomian masyarakat sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan pendapatan nasional.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk melakukan penelitian lanjut dengan pendekatan yang lebih mendalam terhadap apa yang telah dipaparkan diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Mubyarto. 1986. Pengantar Ekonomi Pertanian.Jakarta: LP3ES.
Silitonga, dkk. 1994. Perkembangan Ekonomi Pertanian Indonesia 1964-
1994.Jakarta: Perhepi.
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2012/12/07/pertanian-sumber-ekonomi-yang-memakmurkan-514947.html. diakses tanggal 25 Desember 2012
Link selanjutnya
PENGANTAR ILMU PERTANIAN PENGENALAN SISTEM DAN KELEMBAGAAN PERTANIAN DI DESA BEJI KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS
TUGAS TERSTRUKTUR Pengenalan Sistem Pertanian dan Kelembagaan Pertanian di Desa Kebumen Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas
Bisnis bidang pertanian
Link selanjutnya
TUGAS TERSTRUKTUR Pengenalan Sistem Pertanian dan Kelembagaan Pertanian di Desa Kebumen Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas
Bisnis bidang pertanian