- John Ssbebunya dari Uganda dibesarkan oleh monyet
Setelah melihat ibunya dibunuh oleh ayahnya, John Ssebunya yang berumur 4 tahun menjadi trauma dan lari ke hutan. Dia dilaporkan dibesarkan oleh pasukan monyet vervet sampai pada saat dia ditemukan tahun 1991. Seperti sering terjadi ketika anak-anak liar ditemukan, ia menolak untuk ditolong oleh penduduk desa, dan ia mendapat bantuan dari keluarga angkatnya monyet yang melempari penduduk desa dengan ranting-ranting pohon. John telah diajarkan bagaimana berbicara, dan sekarang bisa menyanyi juga. Bahkan, ia bergabung dengan paduan suara anak-anak Mutiara Afrika.
- Gadis Hutan Kamboja
Pada waktu menggembalakan kerbau di sepanjang tepi hutan di Kamboja pada usia 8, Rochom P'ngieng menghilang secara misterius. Delapan belas tahun kemudian, pada tahun 2007, seorang warga melihat sebuah wanita telanjang menyelinap di sekitar halamannya mencoba untuk mencuri beras. Wanita itu diidentifikasi Rochom P'ngieng yang telah lama hilang. Dia dikenali karena bekas luka di punggungnya. Gadis itu telah tumbuh menjadi seorang wanita 30 tahun yang entah bagaimana pengunjung anehdidunia.blogspot dia bertahan hidup sendiri di hutan lebat. Gadis itu tidak dapat mempelajari bahasa lokal atau untuk beradaptasi dengan budaya lokal, pada akhirnya ia melarikan diri dan belum ditemukan.
- Gadis Ukraina yang dirawat Anjing
Seorang gadis ditinggalkan di sebuah kandang anjing oleh orang tuanya yang tidak bertanggung jawab dari usia 3 sampai 8 tahun, Oxana Malaya tumbuh tanpa orang tua selain daripada anjing yang ada di kandang tersebut. Ketika ia ditemukan pada tahun 1991, ia tidak bisa berbicara, hanya bisa menggonggong, dan berlari sambil merangkak. Sekarang usianya sudah menginjak 20-an, Malaya telah diajarkan untuk berbicara, tetapi masih mengalami gangguan kognitif. Saat ini Malaya bekerja merawat sapi-sapi di sebuah peternakan dekat rumah sakit jiwa dimana dia tinggal.
- Madina gadis cilik anjing
Kisah tragis Madina adalah seperti Oxana Malaya. Ditinggalkan sampai pada hari dia ditemukan pada usia 3. Dia hidup dan diasuh oleh anjing. Saat ditemukan, ia hanya dapat mengucapkan dua kata, ya dan tidak, meskipun ia lebih suka menggeram seperti anjing. Untungnya, Madina dinyatakan sehat secara mental dan fisik oleh tim medis tak lama setelah penemuannya. Meskipun perkembangannya terhambat, dia terbilang masih muda, seorang pengasuh percaya bahwa Madina akan kembali normal ketika usianya beranjak dewasa.