Bayi Ompong, dan Kakek atau Nenek Ompong.





~Dr Muhammad Arifin Badri,MA~

Bayi ompong, dan kakek atau nenek ompong.

Anda bisa bayangkan bila bayi lahir telah tumbuh gigi lengkap dengan taringnya, bak anak harimau, niscaya ibunya akan tersiksa, putingnya digigit, dan bisa-bisa sang anak jadi kanibal.

Sekedar melihat anak yang demikian pasti saja, menjadikan anda keheranan.
Pendek kata, bayi bergigi bisa mencelakakan orang lain.

Namun bila kakek dan nenek tetap utuh giginya, maka bisa berbahaya, lupa daratan dan rakus, kata orang tua-tua keladi, makin tua makin menjadi, padahal secara fisik dan lainnya orang tua harus berhati-hati dalam makan, agar tidak celaka.

Singkat kata: kakek dan nenek yang bergigi utuh bisa mencelakakan diri sendiri.

Pelajarannya:

Gigi adalah nikmat, namun bila diberikan pada waktu yang tidak tepat bisa menjadi ancaman, dan bila diberikan dalam jumlah yang berlebihan juga bisa mendatangkan ancaman.

syukurilah nikmat yang ada pada anda, tidak ada yang salah, baik waktu anda menerimanya atau kadarnya. Semua sesuai dengan kapasitas dan kemampuan anda.

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ

لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاء إِنَّهُ بِعِبَادِهِ

خَبِيرٌ بَصِيرٌ

"Andailah Allah membentangkan rizki-Nya kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka berbuat melampaui batas. Namun Allah menurunkan rizqi-Nya dalam kadar yang Ia kehendaki, sejatinya Allah Maha mengetahui dan Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
(Q.S. Asy SYura: 27)