Segeralah Bangun!

semalam kamu datang lagi, masih sama untuk menawarkan sebuah bangku. apakah dalam pikiranmu aku masih sebagai pemain cadangan yang bisa dipakai kapan dibutuhkan? aku sudah pernah bilang, bangun segera dari tidur panjangmu, walau ini sudah malam, butuhkan lima tangan untuk menampar atau sekedar segayung air kuguyurkan?

ingatlah, aku sudah hampir setengah tahun menjadi pemain inti, bahkan club yang lebih besar dengan lapangan yang lebih HIJAU, prestasi tim yang lebih oke. kemudian, alasan apa yang membuatku ingin berpaling dari segala kenyamanan ini? sekali lagi, bangun dari tidur panjangmu.

sudah berganti tahun, mungkin tim yang kau usung juga sudah bertambah usia bahkan lebih lama dari pada timku. totalitaslah di dalamnya. masa iya tim yang sudah berdiri lama namun hanya menghadirkan sebuah semu dan bahagia yang tak sesungguhnya.

aku tak berharap timku bertanding melawan timmu, karena memang aliran kita berbeda. aku bukannya menyombongkan, tapi apa yang kau pamerkan yang mungkin lebih berwarna HIJAU itu sejujurnya tak pernah membuatku tertarik.

sebenarnya sudah tak pantas lagi membicarakan hal ini, namun semalam kamu kembali menghubungi dengan cara yang tidak kusukai. silakan mengatakan aku sombomg selama kamu mau, silakan mengatakan aku apapun sesukamu, ya SESUKAMU! oke, bye...

jika nanti kata sombong itu menerbitkan sebuah permintaan bahkan memohon untuk bertemu, ah aku hanya akan tertawa, masih mau kau berjumpa dengan makluk sombong?


di sela-sela semua ini, aku turut berduka untuk saudaraku yang hari ini dipanggil oleh Alla swt. semoga mendapatkan surga. amiin