Dengar


Karena telinga ini terlanjur mendengar yang kamu lisankan semalam.

Selebihnya itu, aku mengucapkan terima kasih. Untuk pertama kalinya bukannya aku mendengarkan dan menyimak semua yang kau katakan. Harusnya kamu senang. Walaupun setelah itu kamu mendengar sedu sedan, juga entah apa yang aku dengar di seberang sana. Aku harap tak ada meleren lagi seperti apa yang kita sebut sebelumnya.

Aku ngantuk sepanjang hari ini, aku meyakini ini adalah efek dari pembicaraan kita semalam.

“Kamu itu mempunyai aura yang gampang menarik lawan jenis. Semua orang  mempunyai itu, tapi kamu belum bisa mengendalikan. Itu nanti bisa membuat trouble.”

“...”

“Aku pencemburu, tapi aku tak pernah mengatakannya.”

“Aku juga. Aku lebih pencemburu. Namun aku juga tak pernah mengatakannya.”