Dua-Oppa-Ku

Aku punya dua Oppa. Dia yang menyebut sebagai ‘Mantan Oppa’ dan dia yang kusebut ‘Dulunya Oppa’. Halo kedua Oppa, saranghamnida...

Dulunya Oppa...

Sudah kubilang kemarin aku tak mau, juga setelah kulisankan mimpi-mimpiku tentang kehadiranmu. Namun entah mengapa dua malam yang lalu kau masih mengunjungiku, lalu kau bilang selamat bertemu di malam ketiga. Aku menulis ini ingin menangis, Oppa tahu kenapa? Karena semalam yang menemuiku bukan dirimu, tapi orang gila yang menggedor-gedor pintu rumahku. Aku tahu jelas jika orang gila itu bukan sosokmu, tapi jika pun malam entah keberapa aku menemukan dirimu yang gila, aku masih akan mengakui bahwa kamu lah itu. Kamu yang datang dalam mimpiku, kamu yang mengunjungiku, kamu yang menjadi jodohku. Karena apa? Aku sudah lama gila mencintaimu. Mengapa? Berlebihan? Yang mengatakan berlebihan itu karena ia belum pernah merasakan kegilaan mencintai seseorang. Jika kita bertemu dalam mimpi lagi, entah mimpi keberapa, aku ingin terbangun. Kemudian berlari mencari dan memelukmu tak akan kulepas lagi. Aku mencintaimu Oppa...




Mantan Oppa

“Sedang sedih? Sini cerita sama Mantan Oppa.”

Hai Mantan Oppa, sebuah sebutan yang kau namai sendiri. Sebenarnya aku tak pernah menggapmu mantan Oppa, karena memang tak ada sesuatu yang harus kita mantan-kan. Setuju? Bagaimana duniamu yang sekarang? Bagaiama menghadapi diriku yang tiba-tiba muncul? Kamu ingat tempat rahasia kita? Sekarnag sepertinya sudah tak ada. Mungkin karena ornag yang berjaga sudah bosan menunggu kita yang tak kunjung datang. Di setiap sudut tempat, yang menjadi tempat rahasia kita, aku selalu mengingatnya. Juga dirimu yang sangat Gemini mempunyai dua sisi. Tetap menjadi Mantan Oppaku, aku juga pernah mencintaimu. Tapi itu dulu, karena ada seseorang yang lebih pantas mendapatkan cintamu, meneguk rindumu dan bersanding di sampingmu. Jelas sekali itu bukan aku. Oppa, jika ada yang bertanya orang-orang yang berpengaruh dalam hidupku, aku takkan lupa untuk menyebutkan namamu. Terima kasih selama ini. Ini bukan ungkapan cinta, tapi aku menyanyanyimu Oppa...

Oppa titik titik..

Jika ia bukanjodohku, maka jodohkan lah kami. Jika orang lain yang menjadi jodohnya, maka jadikanlah aku orang lain itu, (>,<)