kau aku satu

Menunggu
pada F

di sela hurufmu yang jatuh, ada air mata yang kekal, mengalir menjadi sungai menyusuri lembah, melewati batu-batu waktu, ke pangkuan yang rindu.

di sela hurufmu yang bimbang, ada yang tak terucapkan, sebelum malam, ketika angin memukul daun jendela, menyeret yang hilang dari ritmis jarum panjang.

kau aku abadi, dalam setiap perjumpaan atau pertemuan, tiada seteru, yang dipahami prenjak ketika berlompatan di halaman rumahMu. 

kau aku satu

2013

*entah ini buat siapa, namun aku menyukainya. maaf aku posting di sini. karena aku mencintai tulisan ini, seperti aku mencintaimu.