LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH Acara IV. PengenalanProfi Tanah

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR ILMU TANAH
Acara IV. PengenalanProfi Tanah






Oleh:
Nama              : Arifin Budi Purnomo
NIM                : A1C012025
Rombongan     : E1(Agribisnis)
Asisten             :Kristia D A
Reza Riski T
Wefindria Afifah
Nova Margareth


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain, karena keaneka ragaman ini, maka tanah dapat dipandang sebagai kumpulan individu-individu tanah. Pementukan tanah dari bongkahan bum mulai dari proses-proses pemecahan atau penghancura dimana bahan induk berkeping-keping secara halus. Tiap tanah berkembang secara baik dan masih dalam  keadaan asli akan mempunyai sifat profil yang khas. Sifat-sifat ini yang dipakai dalam klasifikasi dan penjarangan tanah yang sangat besar manfatnya dalam menentukan pendapat tentang tanah dan sifat-sifat profil (Askari,2010)
Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber penghidupan manusia sehingga munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah yaitu ilmu yang berhubungan dengan tanah sebagai sumber penghidupan pada permukaan bumi yang mencakup pembentukan tanah serta klasifikasi dan pemetaan berdasarkan sifat-sifat fisika, kimia hayati dan kesuburan tanah dimana sifat-sifat ini berkaitan dengan pengolahan bagi produksi tanaman.
Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan mengamati menjelaskan sifat-sifat profil tanah. Profil tanah adalah urutan-urutan horison tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar permukaan bumi. Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan dinding lubang vertikal kelapisan yang lebih bawah (Askari, 2010).
Tanah ditemukan dimana-mana di sekitar kita dan mempunyai arti yangsangat penting bagi kehidupan semua makhluk hidup di muka bumi ini, termasuk manusia. Manusia sangat tergantung pada tanah karena tanpa adanya tanah semuamakhluk hidup di muka bumi tidak akan bisa mempertahankan hidupnya.
Profil tanah adalah penampang vertical tanah yang dimulai dari permukan tanah sampai lapisan induk dalam tanah. Tanah yang terbentuk dipermukaan bumi berkembang dari bahan mineral yang berasal dari batu-batuan melalui proses pelapukan, baik secara fisis maupun kimia yang dibantu oleh pengaruh dari atmosfer, sehingga di dalam tanah terdapat empat komponen utama yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, dan air tanah (Wahyu, 2009)
B.   Tujuan
Untuk mengetahui sifat fisik, kimia dan biologi  dari tanah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain, karena keaneka ragaman ini, maka tanah dapat dipandang sebagai kumpulan individu-individu tanah. Pementukan tanah dari bongkahan bum mulai dari proses-proses pemecahan atau penghancura dimana bahan induk berkeping-keping secara halus. Tiap tanah berkembang secara baik dan masih dalam  keadaan asli akan mempunyai sifat profil yang khas. Sifat-sifat ini yang dipakai dalam klasifikasi dan penjarangan tanah yang sangat besar manfatnya dalam menentukan pendapat tentang tanah dan sifat-sifat profil (Askari,2010)
Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber penghidupan manusia sehingga munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah yaitu ilmu yang berhubungan dengan tanah sebagai sumber penghidupan pada permukaan bumi yang mencakup pembentukan tanah serta klasifikasi dan pemetaan berdasarkan sifat-sifat fisika, kimia hayati dan kesuburan tanah dimana sifat-sifat ini berkaitan dengan pengolahan bagi produksi tanaman (Rena, 2011).
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah. Pada suatu profil tanah yang lengkap dapat kita lihat beberapa lapisan yang membentuk tanah dan lapisan-lapisan tersebut pada beberapa macam tanah dikenal sebagai horison  genesa tanah (lapisan yang terbentuk di tempat itu sehubungan dengan berlangsungnya proses perombakan bahan induk tanah). Adanya lapisan-lapisan dalam tanah ini karena berlangsungnya perombakan atau tingkat perkembangan yang merupakan hasil perombakan atau tingkat perkembangan yang merupakan hasil perombakan yang tidak sama. (Supardi, 1983)
Analisis profil tanah membantu penyelidikan produktivitas dan penentuan tindakan pengolahan tanah. Hal ini dibutuhkan karena kondisi setiap tanah berbeda-beda bergantung pada proses pembentukannya. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pedogenesis) maupun kegiatan manusia (metapedogenesis) (Hanafiah, 2007)
Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison, horison-horison tersebut diantara lain yaitu :
1.   Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa). Horison ini ditemukan terutama pada tanah-tanah hutan yang masih utuh. Merupakan horison organik yang terbentuk diatas lapisan tanah mineral
2.   Horison A1 adalah horison mineral berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap. A2 – Horison dimana terdapat pencucian (eluviasi) maksimum terhadap liat, Fe, A dan bahan organik. A3 – Horison peralihan ke B, lebih menyerupai A. Horison dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral. Merupakan horison eluvasi, yaitu horison yang mengalami pencucian.
3.   Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang.
4.   Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari horison diatasnya.
5.   Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi.
6.   Horison R adalah batuan keras yang belum dilapuk sehingga tidak dapat ditembus akar tanaman (Tan, 1991).
Batas lapisan dengan lapisan lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau baur. Dalam pengamatan di lapangan ketajaman peralihan lapisan-lapisan ini dibedakan kedalam beberapa tingkatan yaitu nyata (lebar peralihan kurang dari 2,5 cm), jelas (lebar peralihan 2,5 – 6,5 cm) dan baur (lebar peralihan lebih dari  12,5 cm). disamping itu entuk topografi dari batas horison tersebut dapat rata, berombak, tidak teratur atau terputus (Foth, 1988).
Profil tanah yang diamati cirri-cirinya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Masih alami
2.      Vertical
3.      Bidang pengamatan profil tidak boleh terkena sinar matahari langsung ikatan profil tanah dimulai dengan menentukan letak batas horizon, mengukurdalamnya dan mengamati profil tanah scara keseluruhan (Darma Wijaya, 1990).

Karatan merupakan hasil pelapukan batuan tanah yang di pengaruhi oleh adhesi dan kohesi. Karatan berwarna hitam mengandung banyak mangan (Mg) sedangkan berwarna merah mengandung besi (Fe). Karatan merupakan hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam tanah. Karatan menunjukkan hasil reaksi oksidasi dan reduksi dalam tanah. Karatan menunjukkan bahwa udara masih dapat kedalam tanah setempat sehingga terjadi oksidasi ditempat tersebut dan terbentuk senyawa-senywa Fe3+ yang berwarna merah. Bila air tida pernah menggenang tata udara dalam tanah selalu baik, maka seluruh profil tanah dalam keaadaan oksidasi (Fe3+) oleh karena itu umumnya berwarna merah atau coklat. (Foth, 1988).






BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah tanah profil, larutan H2O2 3%, larutan HCl 10%, larutan αα-dipiridil dalam 1N NH4Oac netral dan akuades. Sedangkan alat yang digunakan adalah bor tanah, clinometer, kompas, altimeter, pH saku, meteran, botol semprot, label, kantong plastik, spidol, buku Munsell Soil Color Chart, buku pedoman pengamatan tanah di lapang dan daftar isian profil.

B.     Prosedur kerja

1.      Dipilih tempat pembuatan profil. Sebelumnya dilakukan pengeboran sedalam 1 meter di  2 atau 3 tempat berjarak 1 meter, yang berguna supaya tercapai keseragaman.
2.      Dibuat lubang sedemikian rupa sehingga terbentuk profil tanah dengan panjang 2 meter, lebar 1,5 meter dan kedalaman 1,5 meter. Di depan bidang pengamatan dibuat tangga (trap) ke bawah untuk memudahkan pengamat turun.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
Nomor Lapisan
1
2
3
4
5

Dalam Lapisan (cm)
0 - 20
21- 42
43 - 63

64– 91


92 – 113


Simbol Lapisan
A1
A2
B1
B2
B3

Batas Lapisan
a
b
c
d
a
b
c
d
a
b
c
d
a
b
c
d
a
b
c
d
Batas Topografi
s
w
i
b
s
w
i
b
s
w
i
b
s
w
i
b
s
w
i
b
Warna Tanah
10 YR 4/4
10 YR
5YR
10 YR
2,5 YR

Tekstur Tanah
s
gr
l
s
gr
l
s
gr
l
s
gr
l
s
gr
l

cl
cl
cl
cl
cl

si
si
si
si
si

Kandungan bahan kasar
Fe
B
Fe
B
Fe
B
Fe
B
Fe
B

Ca
Mn
Ca
Mn
Ca
Mn
Ca
Mn
Ca
Mn

Struktur Tanah (Gumpal)
0

1

2

3
VF
Pl
0

1

2

3
VF
Pl
0

1

2

3
VF
Pl
0

1

2

3
VF
Pl
0

1

2

3
VF
Pl

P
P
P
P
P

F
Cp
F
Cp
F
Cp
F
Cp
F
Cp

Ab
Ab
Ab
Ab
Ab

M
B
M
B
M
B
M
B
M
B

Sb
Sb
Sb
Sb
Sb

C
G
C
G
C
G
C
G
C
G

Cr
Cr
Cr
Cr
Cr

VC
L
VC
L
VC
L
VC
L
VC
L

M
M
M
M
M

Konsistensi
B
L
K
B
L
K
B
L
K
B
L
K
B
L
K































































So
Ss
S
Svs
Po
Ps
Vp
P
L
vpF
T
Vt
St
L
S
Sh
H
Vh
Eh
So
Ss
S
Svs
Po
Ps
Vp
p
L
Vf
F
T
Vt
Et
L
S
Sh
H
Vh
Eh
So
Ss
S
Svs
Po
Ps
Vp
p
L
Vf
F
T
Vt
Et
L
S
Sh
H
Vh
Eh
So
Ss
S
Vs
Po
Ps
Vp
P
L
Vf
F
T
Vt
Et
L
S
Sh
H
Vh
Eh
So
Ss
S
Svs
Po
Ps
Vp
p
L
Vf
F
T
Vt
Et
L
S
Sh
H
Vh
Eh
Karatan
Sd
K
B
D
B
Ap
Bi
S
J
S
Bs
Pi
Ba
B
N
K
Li
Ti
Sd
K
B
D
B
Ap
Bi
S
J
S
Bs
Pi
Ba
B
N
K
Li
Ti
Sd
K
B
D
B
Ap
Bi
S
J
S
Bs
Pi
Ba
B
N
K
Li
Ti
Sd
K
B
D
B
Ap
Bi
S
J
S
Bs
Pi
Ba
B
N
K
Li
Ti
Sd
K
B
D
B
Ap
Bi
S
J
S
Bs
Pi
Ba
B
N
K
Li
Ti
pH Tanah
6
5
6
6
6
Reaksi thd. HCl
Bergelembung
Sedang
-
-
Gelembung
Perakaran
Halus
-
-
-
-
Bpipedon
-
-
-
-
Ochric
Horison pencuci
-
-
-
Cambrich
-
Padas
-
-
-
-
-





























B. Pembahasan
Profil tanah adalah penampang tegak lurus/vertikal tanah yang menunjukkan lapisan-lapisan tanah atau horison. Horizon tanah adalah lapisan-lapisan yang kurang lebih seragam di dalam profil, batas antar horizon yang bertetangga sejajar atau hampis sejajar dengan permukaan tanah. Pengenalan awal horizon dapat dilakukan secara visual dengan membedakan perubahan yang terjadi dari horizon satu dengan yang lain.
Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison seperti ditunjukan gambar dibawah:


Keterangan:
·         Solum Tanah terdiri dari: O – A – B
·         Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A
·         Lapisan Tanah Bawah : B
·         Lapisan Batuan Terlapuk : C
·         Lapisan Batuan Induk : R





Lapisan-lapisan pembentukan tanah ditentukan pada ketebalan solum tanah (medium bagi pertumbuhan tanaman) yang diukur ketebalannya mulai dari apisan batu-batuan sampai ke permukaan tanah. Setelah diketahui solum tanah itu kemudian ditentukan pada ketebalan tebalnya lapisan atas tanah dan lapisan bawahnya satu sama lainnya akan menunjukkan perbedaan yang mencolok. Lapisan atas (top soil) merupakan tanah yang relative subur dibandingkan subsoil karena banyak mengandung bahan organic  dan biasanya merupakan lapisan olah tanah bagi pertanian yang memungkinkan dapa tterjadi keberhasilan usaha penanaman diatasnya (Hanafiah, 2007).
Dalam faktor pembentukan tanah,dibedakan atas dua golongan yaitu faktor pembentuk tanah secara pasif dan faktor pembentuk tanah secara aktif.  Faktor pembentuk tanah secara pasif adalah bagian-bagian yang menjadi sumber massa dan keadaan yang mempengaruhi massa yang meliputi bahan induk,topografi dan waktuatau umur.  Sedangkan faktor pembentuk tanah secara aktif adalah factor yang menghasilkan energy yang bekeja pada massa tanah yaitu iklim dan makhluk hidup (Hanafiah,2007)
Adapun pembentukan profil tanah dipengaruhi oleh lima factor yang bekerja samadalam berbagai proses,baik reaksi fisik (disintegrasi) maupun kimia (dekomposisi). Semula dianggap sebagai factor pembentuk tanah hanyalah bahan induk,iklim dan makhluk hidup. Setelah diketahui bahwa tanah berkembang terus menerus maka ditambah dengan waktu. Topografi atau relief yang mempengaruhi tata air dan erosi tanah juga merupakan factor pembentuk tanah (Hanafiah,2007).
Peran topografi dalam proses genesis dan perkembangan profil tanah adalah melalui empat cara, yaitu lewat pengaruhnya dalam menentukan:
1.      Jumlah air hujan yang dapat meresap atau disimpan oleh massa tanah
2.      Kedalaman air tanah
3.      Besarnya erosi yang dapat terjadi
4.      Arah pergerakan air yang membawa bahan-bahan terlarut dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah (Hanafiah, 2007)
Kemiringan dan panjang lereng adalah dua unsur topografi yang paling penting pengaruhnya terhadap aliran permukaan dan erosi. Unsur lain yang mungkin berpengaruh adalah konfigurasi, keseragaman, dan arah lereng  (Hanafiah,2007).
Morfologi, klasifikasi, maupun taksonomi profil tanah sangat penting dalam usaha mengenal, memahami, dan membedakan jenis tanah yang ada di permukaan bumi. Memahami morfologi tanah berarti memahami berbagai macam faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya tanah. Taksonomi tanah akan membantu memahami nama-nama tanah dan berbagai jenisnya. Sedangkan klasifikasi tanah akan membantu membedakan antara satu jenis tanah dengan jenis tanah yang lainnya dan dengan diketahuinya nama tanah (taksonomi), maka sifat tanah yang dimilikinya akan dipahami dan pengelolaan tanah dapat dilakukan sesuai dengan sifat dan ciri dari tanahnya. Sehingga berdasarkan pengetahuan diatas dapat diaplikasikan dalam bidang keilmuan yang lain seperti Pertanian, Geologi, Sipil dalam kegiatan penggunaan sumber daya tanah (Fiantis, 2012)

Untuk membuat profil tanah, pertama yang harus kita lakukan adalah memilih tempat untuk membuat profil tanah. Sebelum dilakukan pengamatan, dilakukan pengeboran terlebih dahulu di tempat-tempat sekitar proil yang akan dibuat 1 meter pada 2 atau 3 tempat berjarak 1 meter, yang berguna supaya tercapai keseragaman. Setelah itu, lubang digali sedemikian rupa sehingga membentuk profil tanah dengan ukuran panjang 2 meter, lebar 1,5 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Lalu terakhir, di depan bidang pengamatan profil dibuat tangga ke bawah untuk memudahkan pengamat turun.
Pengamatan dimulai dengan diukur kedalaman profil, diukur dari lapisan atas sampai bawah. Penarikan batas horison atau lapisan tanah dapat ditentukan dengan melihat perbedaan warna atau pisa ditusuk-tusukan ke dalam tanah dengan tekanan tetap untuk merasakan perbedaan kekerasannya. Selanjutnya dilakukan penetapan batas horison dan pencatatan ke dalamnya pada daftar isian profil.Dalam pengamatan tebal horison perlu diperhatikan:
1.      Kejelasannya yang dibedakan atas;
a = abrupt (nyata) jika tebalnya <2,5 cm
c = clear (jelas), batas peralihannya 2,50 – 6,25 cm
g = gradual (berangsur), batas peralihannya 6,25 – 12,5 cm
d = diffuse (baur), batas peralihannya > 12,5 cm
2.      Topografi batas horison yang dibedakan atas;
s = smooth (rata), batasnya lurus teratur
w = wavy (berombak), berbentuk kantong, lebar >dalam
i = irregular (tidak teratur), berbentuk kantong, lebar <dalam
b = broken (terputus), batas horison tidak dapat disambungkan (Fiantis, 2012)
Praktikum pengamatan profil tanah ini dilakukan di kompleks Fakultas Pertanian kelurahan Karangwangkal kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas dengan ketinggian 90-100 meter dpl. Fisiografi alunal, dengan bahan induk andesit karena termasuk daerah Quartner Gunung Slamet.
Pengamatan dilaksanakan pada saat cuaca panas. Dominasi pada tempat pengamatan profil tanah tersebut adalah semak berlukar, rumput, dan alang-alang. Keadaan drainase permukaannya cukup baik, dan sumber airnya tadah hujan.
Praktikum pengamatan profil tanah dilakukan dengan cara mengukur dalamnya profil, diukur dari lapisan atas dan  bawah, penarikan batas horizon atau lapisan tanah dapat ditentukan dengan melihat perbedaan warna atau menusuk – nusukan pisau kedalam tanah dengan tekanan yang tetap .
Lapisan atas profil tanah umumnya cukup banyak mengandung bahan organik dan biasanya berwarna gelap karena penimbunan (akumulasi) bahan organik. Lapisan dengan ciri-ciri demiklan umumnya dianggap sebagai zona utama penimbunan bahan organic disebut tanah atas atau tanah olah lapisan yang berada dibawah nya disebut soil-soil dimana lebih sedikit mengandung bahan organik karena mengalami bahan organik karena mengalami cukup lapukan.
Pada praktikum kali ini di dapatkan 5 lapisan tanah. Tebal laapisan pertama 0-20 cm dengan batas lapisan diffuse (baur) batas topografi Wavy. Pada lapisan ini, tanah memiliki notasi warna 10 YR 4/4. Teksturnya lempung dan memiliki kandungan bahan berupa Mn dan Fe. Strukturnya lemah yang disimpulkan dengan angka 1. Konsistensi tanah dalam kondisi basah adalah agak lekat (ss) dan memiliki konsistensi lembab gembur dan konsistensi kering lunak. Tidak ada reaksi terhadap HCL. Perakaran pada lapisan ini terdapat banyak akar yang kasar. Dengan epipedon Anthropic dan Horison Penciri bawah Cambic.
Pada lapisan kedua dengan kedalaman 21-42 cm memiliki batas lapisan diffuse atau baur. Batas toppografinya Wavy. Teksturnya lempung berliat. Kemudian memiliki kandungan bahan kasar Mn yang menyebabkan warna tanah pada lapisan ini merah kehitaman. Dengan struktur tanah sangat halus dan membentuk gumpal membulat. Tanah ihi memiliki konsistensi lekat pada konsistensi basah dan agak plastis pada keliatannya. Tidak ada reaksi terhadap HCL. Perakaran pada lapisan ini terdapat banyak akar yang  kasar.
Pada lapisan tanah ketiga, memiliki ketebalan 43-63cm. Memiliki batas diffuse atau baur. Batas topografinya irregular.  Mempunyai tekstur tanah lempung berpasir, tidak lekat juga tidak plastis. Kandungannya bahan kasar Fe dan Mn . Sedangkan untuk konsistensinya tidak lekat dan tidak plastis. Tidak ada reaksi terhadap HCL. Dengan epipedon anthropic dan horison penciri bawah Cambic.
Pada lapisan tanah keempat, memiliki ketebalan 64-91 cm. Memiliki batas diffuse atau baur. Batas topografinya irregular.  Mempunyai tekstur tanah lempung berpasir, tidak lekat juga tidak plastis. Kandungannya bahan kasar Fe dan Mn . Sedangkan untuk konsistensinya tidak lekat dan tidak plastis. Tidak ada reaksi terhadap HCL. Dengan epipedon anthropic dan horison penciri bawah Cambic.
Lapisan tanah kelimamempunyai kedalaman antara 92-113cm, batas lapisan adalah diffuse (baur), batas topografinya dalah w (wavy) atau berombak. Tekstur  pada tanah lapisan ini adalah sendilum berpasir tidak lekat dan tidak liat, kandungan bahan kasarnya adalah Fe. Konsistensinya adalah tidak lekat, tidak plastis. Tidak punya reaksi terhadap HCl danmempunyai perakaran yang banyak dan kasar.
Berdasarkan sistem pengelompokan tanah oleh USDA ( united statis deprtement of agricaltur ) tanah mineral meliputi golongan tanah andisol, entisol, inceptisol, ultisol dan vertisol. Yang masing – masing mempunyai sifat dan keterbatasan yang berbeda, sehingga kemungkinan pemanfaatanya bagi usaha – usaha pertanian pada tanah tersebut perlu memakai pertimbangan – pertimbangan yang mantap agar usaha pertanian dengan hasil yang memuaskan. Pembuatan profil tanah dapat mencapai kedalaman sekitar  3 – 3,5 m.
Penelitian tanah kadang-kadang di perlukan deskripsi profil tanah . dari pengamatan sifat tanah dilapangan serta dikosongkan oleh hasil analisa contoh dilaboratorium yang diambil dari tiap horizon di dalam profil, maka dapat ditentukan jenis tanah nya. Profil tanah ialah penampang vertilkal tanah dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bawah induk di bawah tanah , solum tanah adalah penampang tanah dimulai dari horizon A hingga horizon B (Hakim,1986).

Percobaan kali ini untuk mengetahui kandungan bahan organik dalam tanah digunakan larutan H2O2dan akan ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah. Selain itu, ada juga larutan HCL yang digunakan untuk mengetahui kandungan kapur dari dalam tanah, sama halnya dengan H2O2 ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah.

Penggunaan alal-alat dalam percobaan pengenaan profil tanah memiliki fungsi masing-masing. Seperti halnya alat yang bernama Clinometer, alat itu digunakan untuk mengukur derajat kemiringan tanah. Ada juga alat Altimeter yang duigunakan untuk mengukut ketinggian tempat berdasarkan permukaan air laut. Sedangkan penggunaan alat seperti kompas, hal itu diperlukan untuk mengetahui arah dimana kita melakukan percobaan dalam suatu daerah pengamatan profil tanah.
Menurut Darma Wijaya (1990), profil tanah yang diamati cirri-cirinya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Masih alami. Hal ini bertujuan agar profil tanah yang diamati benar-benar dalam kondisi yang sesuai, tidak rusak dan masih memenuhi criteria profil tanah.
2.      Vertical. Faktor ini mempunyai maksud agar semua profil tanah dari atas kebawah dapat terlihat.
3.      Bidang pengamatan profil tidak boleh terkena sinar matahari langsung ikatan profil tanah dimulai dengan menentukan letak batas horizon, mengukurdalamnya dan mengamati profil tanah scara keseluruhan.





BAB V
KESIMPULAN

1.      Profil tanah adalah penampang vertikal tanah dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk di bawah tanah. Solum tanah adalah penampang tanah dimulai dari horison A hingga horison B.
2.      Horison tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karenahasil dari proses pembentukan tanah. Ada 6 (enam) horison utamayang menyusunprofil tanahberturut-turut dari atas ke bawah yaituhorison O, A, E, B, C dan R. Sedang horison yang menyusunsolumtanahadalah hanya horison A, E, dan B.
3.      Setiap tanah memiliki ciri yang berbeda-beda pada kedalaman yang berbeda.
4.      Untuk mengetahui kandungan bahan organik dalam tanah digunakan larutan H2O2 dan akan ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah.
5.      Selain itu, ada juga larutan HCL yang digunakan untuk mengetahui kandungan kapur dari dalam tanah, sama halnya dengan H2O2 ditandai dengan keluarnya buih dari dalam tanah.





DAFTAR PUSTAKA

Askari, 2010, Profil Tanah, http://wahyuaskari.wordpress.com/literatur/profil-tanah/, diakses tanggal 27 Maret pukul 19.32
Fiantis. 2012. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Universitas Andalas: Padang
Foth,Henry.1988. Dasar-dasar Ilmu Tanah..Gadjah Mada University: Yogyakarta.
Hanafiah., K., A. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Persada: Jakarta.
Rena, 2011, Profil Tanah, http://rena-oyong.blogspot.com/2011/10/profil-tanah.html, diakses tanggal 27 Maret 2013 pukul 20.49
Supardi.1983.Dasar-dasar Ilmu Tanah.Universitas Lampung.Lampung.
Tan, Kim. 1991. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Balai Penelitian The dan Kina : Bandung.