BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di Indonesia. Posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di Indonesia. Sampai saat ini perhatian masyarakat kurangnya perhatian ini di antaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih sangat rendah.
Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu :
1. Lebih tahan terhadap kekeringan.
2. Hama dan penyakit relatif sedikit.
3. Panen relatif cepat, pada umur 55-60 hari.
4. Cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relatif mudah.
5. Kegagalan panen total relatif kecil.
6. Harga jual tinggi dan stabil.
Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serat peningkatan usaha pengelolaan lepas panennya. Tanaman ini banyak ditanam di sawah dan ladangyang bertanah lembab dan cukup mendapatkan sinar matahari. Tumbuhan perdu berbatang basah ini tingginya mencapai 3 m. Kacang hijau adalah tanaman pendek bercabang tegak. Bunganya berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Dari bunga itulah terbentuk polongan yang berisi 10 - 15 biji kacang hijau. Kulitnya hijau berbiji putih dan sering dibuat kecambah atau taoge. Daunnya berbentuk segitiga menyirip.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk bulat, dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berbentuk silendris dengan panjang antara 6 - 15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10 - 15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat, dan hitam.
Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan. Kacang hijau mengandung zat-zat : amilum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, Vitamin B1, A, dan E. Kacang hijau bermanfaat untuk melancarkan buang air besar dan menambah semangat. Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman yang diairi
Tanaman kacang termasuk kacang hijau memerlukan pemupukan secara teratur dan terus menerus. Terutama pada tanah yang kurang subur. Unsur hara utama yang dibutuhkan, yaitu Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Selain itu, dalam jumlah yang relative kecil dibutuhkan pula Kalsium, Magnesium, Sulfur, dan beberapa unsur hara mikro yang lain.pupuk yang diberikan pada tanaman kacang hijau (Vigna radiata) dapat berupa pupuk organik, (misalnya pupuk kandang) dan pupuk anorganik (pupuk buatan). Pupuk kandang terutama diberikan pada waktu penanaman, sedangkan pada tahap selanjutnya seringkali hanya diberikan pupuk buatan (misalnya Urea, TSP, KCL atau jenis lainnya).
Pupuk dasar yang terdiri dari pupuk kandang dan pupuk fosfat dimasukkan terlebih dahulu ke dalam lubang tanam bersama dengan tanah galian bagian atas. Untuk satu lubang tanam bersama tanah galian bagian atas dicampur 5 – 15 kg pupuk kandang dan 1,5 kg TSP. Pemupukan lanjutan sebaiknya dilakukan setelah tanaman berumur 4 tahun.
Agar tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik, rumput atau tanaman – tanaman pengganggu lainnya disekitarnya harus disingkirkan. Alat yang digunakan untuk pembersihan berupa cangkul, koret, atau golok. Selain penyiangan, kebutuhan air bagi tanaman kacang hijau (Vigna radiata) harus diperhatikan pula. Tanaman kacang hijau memerlukan air yang cukup, terutama pada saat tanaman kacang hijau sedang berbunga dan berbuah. Tanaman kacang hijau tidak tahan terhadap genangan air yang terlalu lama. Bila tanaman kacang hijau masih kecil perlu dilakukan penyiraman. Selain itu, tanaman kacang hijau juga perlu dilakukan penyiangan secara teratur.
Selain itu, pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang hijau juga perlu dilakukan. Hama yang sering menyerang tanaman kacang hijau berupa:
1. Rayap (Nsutistermes sp.), hama ini merusak akar tanaman kacang hijau, sehingga transportasi air dan unsur hara menjadi terganggu. Pada serangan berat tanaman kacang hijau bisa mati.
2. Kupu – kupu Pastur (Papilio memnon), hama ini terutama menyerang daun tanaman kacang hijau yang masih kecil atau masih dalam masa persemaian. Daun tanaman kacang hijau ini akan habis dimakan kupu – kupu sehingga pertumbuhan tanaman kacang hijau akan terganggu , bahkan bisa mati.
3. Kutu Tepung (Pseudococcus sp.), kutu ini menghisap cairan tanaman buah kacang hijau dan mngeluarkan kotoran manis. Kotoran tersebut akan ditumbuhi cendawan jelaga (Capnodium sp.) yang mengakibatkan buah, batang, dan daun akan menjadi hitam akibatnya proses fotosintesis akan terganggu.
4. Embun Tepung (Oidium tinggitanium), gejala awalnya berupa lapisan tepung putih pada permukaan daun bagian atas. Setelah itu, daun muda menjadi keriput dan kering. Lama – kelamaan daun akan terserang semuanya sehingga dapat mengakibatkan kematian tanaman kacang hijau.
5. Kanker kacang (Xanthomonas sp.), bakteri menyerang daun, batang, tunas muda, dan buah kacang. Akibat serangan itu timbul bercak bundar, berair, dan tembus cahaya. Selanjutnya menjadi kasar, berwarna kecoklatan, bergabus, dan menyerupailbang kepundan. Pada batang, bercak tersebut tidak beraturan dan lebih menonjol.
6. Citrus vein phloem degeneration (CVPD), penyebabnya sejenis Bakterium Like Organism yang ditularkan oleh serangga Diaphorina sp. Gejala yang muncul misalnya daun berwarna kuning, menjorok keatas, lebih kecil dan lancip,rontok sebelum waktunya, tanaman kacang hijau tumbuh cenderung tidak tegak, batang ang terserang penyakit dapat bertunas dan berbunga pada waktu yang berbeda dengan ranting yang sehat, dan kacang hijau yang terbentuk tidak normal, dimana sari buah agak pahit, dan ukuran biji lebih kecil.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai hipotesis dimana ada beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan objek penelitian, yaitu:
· Adakah Pengaruh Jumlah Pupuk Yang Diberikan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) apabila terjadi perubahan dalam proses pertumbuhannya?
· Bagaimanakah pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata) setelah diberi pupuk yang kadarnya tidak disesuaikan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk terhadap tanaman kacang hijau (Vigna radiata). Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui apa yang terjadi dengan pertumbuhan tanaman kacang hijau berkaitan dengan jumlah pupuk yang diberikan. Bukan hanya itu, penelitian ini juga bertjuan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan tanaman ini dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya bila diberikan jumlah pupuk yang tidak sesuai dengan aturan.
D. Manfaat Penelitian
Bagi para pelajar, penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya tanaman dengan baik. Selain itu, para pelajar juga mendapatkan ilmu pengetahuan terbaru mengenai pertanian. Bukan hanya itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas tanaman kacang hijau (Vigna radiata) dalam sektor pertanian. Bagi para petani, kacang – terutama kacang hijau – juga mendapat pengalaman dan pengetahuan mengenai hal ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori atau Kerangka Teoritis
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Ø Divisi : Spermatophyta.
Ø Sub-divisi : Angiospermae.
Ø Kelas : Dicotyledoneae.
Ø Ordo : Rosales.
Ø Famili : Papilionaceae.
Ø Genus : Vigna.
Ø Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiatus
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
Kacang hijau merupakan tanaman tropis dimana tanaman ini menghendaki suasana panas selama hidupnya. Tanaman kacanag hijau (Vigna radiata) dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Di dataran tinggi, tanaman kacang hijau mampu bertahan hingga ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Tanaman kacang hijau juga dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya cukup rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa kelembaban pada tanah bekas tanaman yang diberi air. Selain itu, tanaman kacang hijau ini umumnya hidup dalam suhu berkisar antara 30 – 40oC. Diatas suhu tersebut, tanaman kacang hijau akan mati.
Hal ini disebabkan suhu mempengaruhi tingkat perkecambahan biji kacang hijau (Vigna radiata). Seperti yang kita ketahui bahwa tumbuhan apapun tidak akan bisa tumbuh dengan suhu lingkungan yang ekstrem.
B. Kajian dan Hasil – Hasil Penelitian atau Kerangka Berpikir
Dalam penelitian kali ini, tanaman kacang hijau (Vigna radiata) yang memerlukan pemupukan secara teratur juga perlu diperhatikan. Mengingat tanah yang diperlukan tanaman kacang hijau itu sendiri sangat memerlukan unsur hara yang cukup, dimana unsur hara yang dibutuhkan antara lain Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Unsur – unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah besar. Sedangkan dalam jumlah kecil, unsur yang dibutuhkan antara lain Kalsium, Magnesium, Sulfur, dan beberapa unsur hara mikro yang lainnya.
Suplai Nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N antara lain asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan energi (Nyakpa, 1988).
P dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap pertumbuhan tanaman, P adalah dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman. Terhadap produksi tanaman, P mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan. Sedangkan pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutam cendawan (Nyakpa, 1988).
Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi tanaman akan mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasil. Selanjutnya Kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit, terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988).
Dalam prakteknya, pupuk yang diberikan pada tanaman kacang hijau (Vigna radiata) dapat berupa pupuk organik (misalnya pupuk kompos) atau pupuk anorganik (pupuk buatan). Pupuk kandang sebaiknya diberikan pada waktu penanaman, sedangkan pada tahap selanjutnya dibolehkan hanya dengan memberikan pupuk buatan (misalnya Urea, TSP, dan KCL). Pupuk dasar yang terdiri dari pupuk kandang dan pupuk Fosfat dimasukkan terlebih dahulu kedalam lubang tanam bersama dengan tanah galian bagian atas.
C. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau bahkan sekaligus jawaban sementara dari rumusan masalah yang diajukan. Maka dalam hal ini, jika kita dasarkan pada penelitian kali ini dapat kita tarik hipotesa untuk sementara bahwa tanaman kacang hijau (Vigna radiata) hanya dapat tumbuh dengan subur di tanah yang memiliki komposisi unsur hara yang memadai. Itu berarti, pemberian pupuk yang baik adalah pemberian pupuk yang sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Bukan berarti, tanaman yang diberi pupuk yang tidak sesuai dengan aturan akan mengganggu pertumbuhannya. Hanya saja pertumbuhannya mungkin akan menunjukan hal yang berbeda dengan tanaman kacang hijau yang diberi pupuk sesuai dengan aturan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Dengan melakukan penelitian kali ini, maka variabel manipulasi yang dapat dirumuskan antara lain jumlah pupuk yang diberikan serta pemberian kadar atau jumlah pupuk yang berbeda – beda pada setiap tanaman. Dalam hal ini pupul tersebut akan diberikan masing – masing satu.
Sedangkan untuk variabel respon dapat kita lihat dengan pertumbuhan msing – masing tanaman kacang hijau (Vigna radiata). Pertumbuhan tersebut akan diukur dengan pertambahan panjangnya dalam mm (cm jika bisa) dengan masa pengukuran setiap hari sekali.
Parameter yang di amati pada praktikum ini adalah tinggi tanaman. Jika bisa dapat ditambah dengan saat berbunga, umur berbunga, jumlah polong, berat polong, hama, dan luas daun.
B. Rancangan Penelitian
Dalam membuat rancangan penelitian, yaitu gambaran bagaimana hubungan variabel manipulasi dan variabel respon akan diteliti. Rancangan penelitian ini meliputi:
1. Bagian I : Pelakuan dengan pemberian pupuk Urea (bisa diganti dengan pupuk lain).
2. Bagian II : Perlakuan dengan pemberian pupuk KCL (bisa diganti dengan pupuk lain).
3. Bagian III : Pelakuan dengan pemberian pupuk TSP (bisa diganti dengan pupuk lain).
4. Bagian IV : Perlakuan dengan tidak memberikan pupuk.
C. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)
Populasi adalah seluruh kelompok objek penelitian atau kelompok subjek dimana kesimpulan akan digeneralisasikan. Sedangkan sampel adalah bagian dari anggota populasi tersebut. Dalam penelitian kali ini, populasi yang menjadi target adalah semua spesies tanaman kacang – kacangan atau polong – polongan (Vigna sp.). Sedangkan sampel yang akan diteliti adalan spesies tanaman kacang hijau (Vigna radiatus).
D. Instrumen Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian kali ini, yaitu :
Biji tanaman kacang hijau (Vigna radiata) secukupnya.
Pupuk yang berbeda jenisnya 4 macam.
Polibag ukuran kecil 4 buah.
Koret atau cangkul kecil 1 buah.
Tanah yang bagus (tanah bakaran) secukupnya.
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk melakukan penelitian, antara lain:
v Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
v Masukkan tanah yang telah dicampur pupuk kedalam masing – masing polibag.
v Kemudian masukkan biji kacang hijau (Vigna radiata) yang baik mutunya kedalam tanah masing - masing polibag. Lalu tutup lagi dengan tanah sedikit saja.
v Siram dengan air, kemudian letakkan ditempat yang mendapat cahaya matahari yang cukup.
v Beberapa hari kemudian, taburkan pupuk diatasnya.
v Amatilah dan lakukan analisis data.
F. Rencana Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data penelitian sehingga membuktikan berlaku tidaknya hipotesis yang diajukan. Analisis data yang dapat kita ajukan ialah, “Membandingkan pertumbuhan antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lainnya”. Maka dalam hal ini, kesimpulan sementara yang dapat dimengerti adalah bahwa tanaman yang dapat tumbuh dengan subur adalah tanaman yang ditanam dengan pemberian pupuk secara teratur. Selain itu, pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan juga dapat mengurangi laju pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata).
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dibuat setelah menganalisis data. Jadwal penelitian ini dapat membantu mengkoordinasikan kegiatan yang satu dengan yang lainnya.
Tabel Jadwal Penelitian
No | Nama Kegiatan | Minggu I | Minggu II | Minggu II | ||||||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | ||
1 | Menyiapkan alat dan bahan | x | x | x | x | |||||||||||||||||
2 | Melakukan penelitian | x | x | x | x | x | x | x | ||||||||||||||
3 | Analisis Data | x | ||||||||||||||||||||
4 | Menulis Laporan Penelitian | x | x | x |
H. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengamatan selama 3 MST (Minggu Setelah Tanam) dalam praktikum dasar-dasar penelitian ini telah didapat data mengenai parameter pengamatan tinggi tanaman kacang hijau (Vigna radiata). Semua data tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Perlakuan
No | Pemberlakuan | Minggu II | ||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | ||
1 | Kontrol I | 0,9 | 1,7 | 2,6 | 3,6 | 4,4 | 5,7 | 6,4 |
2 | Kontrol II | 1,4 | 2,8 | 4,2 | 5,6 | 7,0 | 9,8 | 10,2 |
3 | Kontrol III | 0,6 | 1,2 | 2,0 | 2,6 | 3,3 | 4,0 | 4,7 |
4 | Kontrol IV | 1,5 | 3,1 | 4,6 | 6,2 | 7,8 | 9,3 | 10,9 |
Dimana :
1. Kontrol 1 : Pemberian Pupuk 0 gram.
2. Kontrol 2 : Pemberian Pupuk 1 gram.
3. Kontrol 3 : Pemberian Pupuk 5 gram.
4. Kontrol 4 : Pemberian Pupuk 10 gram.
Pertumbuhan dalam arti terbatas, menunjuk pada perambahan ukuran yang tidak dapat balik, yang mencerminkan pertambahan protoplasma. Perkembangan diartikan pada diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi yang menyangkut spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik (Harjadi, 1988).
Dalam praktikum ini didapatkan data pengamatan tinggi tanaman kacang hijau yang paling tinggi pada perlakuan Kontrol 4 (diberi pupuk dengan populasi 3 tanaman dan jumlah pupuk 10 gram) dengan nomor polibag 4 yaitu sebesar 10,9 cm. Hal ini diduga karena unsur N berperan dalam pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Nyakpa (1988), bahwa bilamana terjadi kekurangan unsur hara N maka pada tanaman akan terjadi penghentian proses pertumbuhan dan reproduksi sedangkan bila jumlahnya cukup tersedia akan membantu dalam proses pertumbuhan organ vegetatif pada umumnya.
Nitrogen harus tersedia di dalam tanaman sebelum terbentuknya sel-sel baru, karena pertumbuhannya tidak dapat berlangsung tanpa Nitrogen. Sedangkan panjang batang terendah didapat pada perlakuan Kontrol 3 (pemberian pupuk dengan populasi 3 tanaman dan jumlah pupuk 0 gram) yaitu sebesar 4,7 cm. Hal ini diduga karena jumlah populasi yang banyak dalam polibag akan mempengaruhi dalam perebutan unsur hara, sinar matahari, air dan sebagainya (pemanfaatan sumber daya). Hal ini sesuai dengan pendapat Harjadi (1988), bahwa pada jumlah poulasi yang terlalu banyak dan jarak tanam yang rapat akan terjadi persaingan dalam pemanfaatan sumber daya yang ada seperti unsur hara, air, dan sinar matahari.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemberian pupuk yang teratur berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau memberikan respon yang baik.
2. Jumlah populasi satu tanaman mengalami pertumbuhan yang baik terhadap dari pada jumlah populasi tiga tanaman.
Selain itu, kesimpulan lain yang didapat antara lain bahwa kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Kacang hijau memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu :
1. Lebih tahan terhadap kekeringan.
2. Hama dan penyakit relatif sedikit.
3. Panen relatif cepat, pada umur 55-60 hari.
4. Cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relatif mudah.
5. Kegagalan panen total relatif kecil.
6. Harga jual tinggi dan stabil.
7. Dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah.
Tanaman kacang-kacangan biasanya tidak tanggap terhadap pupuk nitrogen (N), terutama apabila ditanam di tanah yang subur dan ada bakteri bintil akar yang aktif. Hal ini disebabkan karena kacang-kacangan pada umumnya dapat mengikat N dari udara bebas dengan menggunakan bintil akar. Tetapi, pengikatan N ini mulai aktif pada waktu daun pertama muncul sehingga perlu di beri pupuk N untuk digunakan selama bintil akar belum aktif mengikat N dari udara. Kebutuhan pupuk N ini sebanyak 10-25 kg/ha.
Tanah yang miskin fosfor (P) dan kalium (K) memerlukan pemupukan lengkap dengan jumlah kira-kira sama dengan pupuk N tadi. Pupuk ini di berikan pada saat tanam mengingat umur kacang hijau yang relatif pendek.
B. Saran
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disarankan sebagai berikut
1. Dalam pngamatan terutama pengukuran hendaknya stu orang saja yang mengukur agar tidak terjadi distorsi.
2. Pengaturan jumlah populasi lebih baik satu tanaman, dalam menanam jangan terlalu banyak populasi dan jarak tanam jangan terlalu sempit atau rapat.
Selain itu, perlu disarankan juga bahwa kacang hijau perlu penanaman yang baik. Dalam hal ini masalah pemberian pupuk. Perlu diingat juga bahwa kacang hijau juga memerlukan pemberian pestisida ataupun yang sejenisnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar jangan sampai tanaman dihinggapi oleh berbagai macam hama, baik tanaman, jamur, maupun hewan. Dengan begitu akan didapat hasil yang jauh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati, Andi Apryani. 2007. Petunjuk Praktikum Dasar-dasar Agronomi. Jurusan Agronomi - Faperta Untirta. Serang.
Harjadi, M.M. Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.
Nyakpa, M. Yusuf, dkk. 1988. Kesuburan Tanah. Penerbit Universitas Lampung. Lampung.
S, H. Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya : Jakarta.