Sejarah Desa Lelema
1. Terbentuknya Desa “LELEMA” semula bernama “LEKLER” dan berkedudukan di sebelah timur 2 km dari kedudukan desa LELEMA sekarang ini dan tempat itu sekarang disebut “MASAKA” dan menempati lokasi di sebelah Selatan jalan raya. Musibah penyakit kolera menimpa penduduk pada waktu itu sehingga akibatnya banyak orang meninggal dunia. Kemudian penduduk berpindah tempat tinggal di sebelah Utara jalan Raya.
2. Kemudian Desa berpindah lagi bergeser ke sebelah Barat dilokasi bernama Tinuwa. Musibah menimpa lagi penduduk yaitu; kepiting halus atau komok menyerang desa sampai ke tempat tidur dan tempat ini dianggap tidak aman untuk pemukiman.
3. Kedudukan desa berpindah lagi ke sebelah Barat di tempat bernama Pasanggerahan yang akhirnya tempat itu disebut Mawale setelah desa berpindah ke tempat lain. Di Pasanggeraha in penduduk juga ditimpa lagi oleh musibah Udang Halus atau Wicok yang kembai menyerang pemukiman penduduk sampai ke tempat tidur sehigga penduduk tidak bisa tidur lagi dan dinyatakan tempat itu tidak layak dan tidak aman untuk dijadikan pemukiman.
4. Pemukiman penduduk berpindah lagi 1,5 Km ke sebelah Barat di lembah pinggirann serokan bernama Lelema. Ditempat ini pula kemudian terjadi musibah banjir besar sungai Nimanga dan serokan Lelema yang mengakibatkan sebagian rumah penduduk hanyut dan hewan ternak milik penduuduk mati lemas sehingga penduduk mati lemas sehingga penduduk mengalami rasa takut dan kerugian yang amat besar.
5. Akibat musibah banjir itu para tokoh masyarakat bermusyawarah dan akhirnya disepakati bahwa penduduk dipindahkan lagi bergeser ke sebelah timur 1 km dan memilih lokasi pada posisi agak ketinggian/ perbukitan yang jauh dari jangkauan banjir sungai Nimanga.
Di tempat ini terdapat pohon kayu bernama Lelema, Pohon ini tempat bertenggernya Burung Manguni. Masyarakat pda zaman itu masih kuat kepercayaannya terhadap adat Budaya minahasa. Saat akan menempati lokasi ini Tonaas atau pemimpin desa pada waktu itu meminta suara dari Burung Manguni. Apakah ini Lokasi yang layak untuk dijadikan pemukiman,,, dan suara dari Manguni saat itu merupakan pertanda baik bagi mereka untuk menempati lokasi ini mejadi pemukiman baru penduduk desa. Lokasi baru ini menjadi pemukiman terakhir yang kemudian di beri nama LELEMA. Mulai saat itu nama LELEMA resmi dipakai sampai saat ini.
Pemerintahan desa sudah ada dan berfungsi sejak kedudukan desa masih ditempat bernama PASANGGERAHAN {mawale} yang saat itu dibawah pimpinan Hukumtua pertama bernama Albert Legi.
Demikian secara singkat catatan sejarah desa LELEMA sejak tahun 1832 sampai taon ditulisnya artikel ini,. yang dilengkapi dengan susunan pemerintahan dari tahun 1832 sampai sekarang :…
No | Nama | jabatan | Masa jabatan | Keterangan |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 | Albert legi Krel Suban Arnold Menajang Daniel Piri Festus Legi Simon Wulan Karel Lumowa Festus Legi Petrus Moga Willem B. Lontokan Jost Lumowa Wiliam togo Piri Paul Lamia Hendrik Rapar Leo Winerungan Paul Rembang Willem f, Piri Elias mantur Janje Kader Albert Langi Herry Lontokan Johny Sorongan Max potu W.P. Rumengan Herry Lontokan Simon Slat Hansje Monintja Jultje Rauan Decky Walangitan Simon Slat | Hukumtua Hukumtua hukumtua Hukumtua Hukumtua hukumtua hukumtua hukumtua hukumtua hukumtua pjs hukumtua hukumtua hukumtua pjs hukumtua hukumtua hukumtua PLH Hukumtua PLH KEPALA DESA PLH PLH KEPALA DESA PLH PLH HUKUMTUA PLH HUKUMTUA | 1832-1878 46 thn 1878-1889 11THN 1889-1901 12 THN 1901-1936 35 THN 1936-1938 2THN 1938- 1941 3 THN 1941 -1948 7 THN 1948-1950 2THN 1950-1955 1955-1959 1959-1960 1960-1964 1964-1969 1969-1970 1970-1971 1971-1976 1976-1981 1981-1987 1987-1988 1988 4 BLN 1988-1989 1989-1995 1995-1996 1996 4bln 1996-2000 2000-2002 2002 1bln 2002-2007 2007 1bln 2007 - skrng | |
Demikian sejarah desa Lelema dan susunan pemerintahannya,.
Informasi ini didapat karena penulis Tommy pernah turun lapangan saat kuliah alias KKN di desa Lelema,. dan di desa ini banyak namet2 yang masih diingat seperti ,: emon, epen, ka Jack, Pepey,. alan, selain mereka masih banyak lagee orang2 baik seperti Hukumtua Simon Slat ataupun Ibu yang biasa penulis panggil 'tua' atau tante yang dihormati ,. och tidak lupa juga kalau pala2 di sana baik2 sob,. :)
dan info tambahan kalo ke Lelema jangan lupa pergi ke air terjunnya,. MUANTAP SOB ,.
demikian artikel tentang Lelema, semoga bermanfaat :)