WelcoMei




Tubuh ini rasanya remuk, mungkin untuk terakhir kalinya. Ada kekhawatiran nanti, dalam jangka waktu yang lama kembali lagi akan memunculkan keremukan seperti yang sekarang kurasakan. Rasanya lelah, lelaaaah sekali.

Ah ya, selamat datang bulan Mei, selamat datang hari-hari yang tak seperti kemarin. Bulan baru dengan perasaan baru, dengan rencana-rencana baru. Kutipan-kutipan dialog yang semoga menjadi buku. Ha ha ha, masih bingung dari kesedihan yang kuceritakan akankah berakhir bahagia atau tetap sedih seperti itu.

Selamat bulan Mei kekasih. Kamu tahu, ingin rasanya mengajakmu pergi ke planet lain. Di mana hanya kita saja yang meninggalinya. Melupakan semua yang ada di planet bumi yang sungguh rumit ini. Masih tentang rumitku dan rumitmu. Kemudian aku ingin membangun sebuah cerita dalam planet baru itu. Membungkus kehidupan kita yang sungguh bahagia. Walau sebenarnya aku tahu, keputusan ini amat sangat egois.

Aku sungguh ingin mengekormu kemana saja pergi, aku tahu ini egois. Bisakah? Tunjukkan tempat-tempat yang dalam pulaumu yang belum pernah kupijak. Jika sebuah keputusan mengharuskan aku tinggal di sana, dan jika rasa egoisku mengalahkan segalanya. Sesungguhnya aku amat sangat ingin.

Untuk malam ini dan entah beberapa malam ke depan, berikan segulung tissu, jika lembaran itu habis, aku akan berhenti mengakhiri kelelahan ini. Namun aku terus mencintaimu. Kamu percaya? Aku sangat mencintaimu.