Saya membaca blog seorang teman yang curhat bahwa dia mengundurkan diri dari bangku kuliah demi fokus menjalankan bisnis. Wow. Sebuah keputusan yang besar, dan biasanya topik ini cukup kontroversial. Ada yang setuju dan memberi contoh orang-orang yang sukses bisnis setelah DO dari kampusnya, namun ada juga yang mendorong untuk terus mengenyam pendidikan tinggi.
Memang kuliah atau tidaknya seseorang bisa jadi tidak berkaitan langsung dengan sukses-tidaknya dia. Bob Sadino tidak kuliah, tapi sukses berbisnis. Sandiaga Uno kuliah dan lulus dengan nilai terbaik, juga sukses bisnisnya.
“Kalau gitu, ga usah kuliah ah. Masih bisa sukses kan?”
Tentu bisa. Tapi sebelum Anda memutuskan untuk tidak kuliah atau mengundurkan diri dari kuliah, pertimbangkan dulu plus minus bisnis sambil kuliah berikut ini.
Kelebihan:
1. Pengembangan Pola Pikir
Benar bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Tapi jika Anda mengandalkan pengalaman pribadi, ingin selalu praktek dan mencoba semua hal sendiri untuk mendapatkan ‘guru terbaik’ ini, ongkosnya bisa sangat mahal. Tidak efisien dalam hal biaya dan waktu. Di kampus, mungkin Anda akan banyak menerima teori. Tapi teori inilah yang nantinya bisa mengembangkan pengetahuan Anda tentang kasus-kasus yang telah terjadi dan solusinya bagaimana. Anda juga dilatih untuk menganalisis dan hingga memprediksi tren masa depan seperti apa.
Sebagai contoh, di kampus Anda bisa menemukan studi tentang teknik-teknik marketing baik yang ampuh maupun yang gagal. Dari sana, Anda akan mendapatkan referensi tentang bagaimana idealnya sebuah program marketing, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda dan kondisi saat ini.
2. Networking
Seperti yang diajarkan guru saya, carilah 2 jenis teman, teman yang kaya untuk dijadikan investor dan teman yang pintar untuk dijadikan manager di bisnis Anda. Nah, lingkungan kampus sangat ideal untuk ‘berburu’ teman-teman jenis ini. Anda juga bisa memperhatikan sendiri ‘track record‘ orang tersebut selama kuliah. Apalagi jika satu kelompok mengerjakan suatu tugas atau proyek, Anda bisa lebih mengenalnya dan mempertimbangkan dia untuk diajak berbisnis. Status mahasiswa juga mempermudah Anda untuk bertemu dengan tokoh-tokoh atau public figure yang menginspirasi Anda, misalnya melalui acara kampus.
3. Akses ke Ilmu
Sebagai mahasiswa, Anda punya “kemewahan” untuk masuk perpustakaan dan meminjam sebanyak mungkin buku yang Anda perlukan, bisa mengikuti seminar/ workshop yang diadakan pihak kampus ekslusif untuk para mahasiswanya, bisa mengikuti lomba-lomba kewirausahaan dengan difasilitasi kampus, bahkan bisa diberi bimbingan dalam menciptakan bisnis dalam program semacam business incubator. Menyenangkan, bukan?
Kekurangan :
1. Tidak Fokus
Ini pasti terjadi. Di dalam kelas, Anda malah berpikir harga bahan baku yang sedang naik. Lagi sibuk melayani pelanggan, pikiran mengarah pada tugas yang harus dikumpulin besok. Beruntunglah Anda yang bisa membagi waktu dan membagi pikiran dengan baik. Jika tidak, bersiaplah kehilangan salah satu. Bisnis yang mandeg, atau kuliah yang terganggu.
2. Persoalan Biaya
Jika Anda berasal dari keluarga berada, biaya tidak akan menjadi soal. Tapi jika tidak, mengatur keuangan untuk kuliah dan bisnis bukanlah hal yang mudah. Anda harus disiplin, bisa memisahkan keuangan pribadi dan usaha, dan selalu berhemat.
3. Demotivasi
Mahasiswa yang terbiasa menganalisis, bisa jadi over-analisis dan mungkin lebih takut menghadapi resiko bangkrut karena terlalu banyak menghitung-hitung. Apalagi jika yang bersangkutan mulai praktek bisnis dan gagal, belum lagi godaan tawaran bekerja di perusahaan bonafid. Bisa-bisa say good bye deh jadi pengusahanya.
Jadi, mau mengundurkan diri dari kampus dan focus di bisnis, atau berbisnis sambil kuliah? pilihan di tangan Anda. [YUBI]
http://hot.yukbisnis.com/bisnis-sambil-kuliah/