Penulisan Huruf, di dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), bahasa Indonesia/ Writing letters, in the Spelling Enhanced (EYD), Indonesian

Penulisan Huruf, di dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), bahasa Indonesia

(Sumber: Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: PenerbitNusaIndah.)

I) Huruf Besaratau Huruf Kapital
Huruf besar atau huruf capital dipergunakan pada:
a) Awal kalimat, dan huruf pertama petikan langsung.

Ø  Ada gula, ada semut
Ø  Apa maksudmu?
Ø  Adik bertanya, “Kapan kita pulag?”

b) Ungkapan yang berhubugnan dengan hal keagamaan, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk kata gantinya.

Ø  Allah
Ø  Yang Mahakuasa
Ø  Islam
Ø  Tuhan akan membimbing hamba-Nya.

c) Nama diri; huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.

Ø  Amir Hamzah
Ø  Wage Rudolf Supratman
Ø  Haji Agus Salim
Ø  Mahaputra Yamin
Ø  Sultan Hasanudin
Ø  Gubernur Ali Sadikin
Ø  Professor Sumantri
Tetapi:
Ø  Hasanudin, sultan Makasar
Ø  Ali Sadikin, gubernur DKI Jakarta

d) Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa; tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah

Ø  bangsa Indonesia, bukan Bangsa Indonesia
Ø  bahasa Indonesia, bukan Bahasa Indonesia
Ø  tahun Hijriah
Ø  tahun Masehi
Ø  hari Senin
Ø  hari Natal
Ø  Proklamasi Kemerdekaan

e) Huruf pertama nama khas dalam geografi

Ø  Asia Tenggara
Ø  Danau Toba
Ø  Teluk Benggala
Ø  Terusan Suez
Ø  Jalan Diponegoro

f) Huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Ø  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Ø  Majelis Permusyawaratan Rakyat
Ø  Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

g) Huruf pertama semua kata utama dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan

Ø  Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Ø  Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Lanjut Atas

h) Singkatan nama gelar dan sapaan; huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai kata ganti.

Ø  Dr. : Doktor tetapi dr. : Dokter
Ø  Ir. : Insinyur
Ø  M. A. : Master of Arts
Ø  Ny. : Nyonya
Ø  Prof. : professor
Ø  Sdr. ; saudara
Ø  S. H.: Sarjana Hukum
Ø  Tn. : Tuan
Ø  Kapan Bapak berangkat?
Ø  Silakan duduk, Dik!
Ø  Besok Paman akan datang.

II) Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk:
a) menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangna. Misalnya:

Ø  Majalah Bahasa dan Kesusastraan
Ø  Negarakertagama karangan Prapanca

b) menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

Ø  Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf besar.
Ø  Buatlah kalimat dengan hampa tangan.
Ø  Huruf pertama kata abad ialah a.
c) menuliskan kata nama ilmiah, atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Lebih baik menggunakan kata “penataran” menggantikan kata upgrading.

Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi “pandangan dunia”.