Tadi sesekali pendengaran kita tak luput dari decit suara rem di sana-sini. Kelontengan simbol kereta akan lewat dan dengung gaung pesawat di atas kepala kita. Cerita mengalir. Mengapa setiap menyinggung tentang kamu rasanya masih sesak di sini? Aku tak mau menjadi orang yang dikasihani. Dekatmu itu apakah karena rasa kasihan? Atau mungkin nafsu yang belum tertuntaskan?
Jangan kau umbar-umbar kasihan.
“Kamu itu mengalami hal yang sama seperti dia dek. Ketika dia aku lepaskan, akan sulit memperoleh pengganti yang mengalahkan sosokku. Itu juga yang terjadi pada dirimu kini. Karena pada dasarnya, kami sedikit sama. Aku benarkan? Kamu belum bisa terlepas. Jika dia dulu memaksa aku menikahinya, maka akan aku paksa dia untuk menikahimu.”
dok.google |