Saatnya Indonesian Berbalas Budi!

sebuah tragedi sedang berlangsung di Mesir. Presiden Muhammad Mursi, Al Hafidz yang dipilih secara demokratis dipaksa berhenti.
Al-Ikhwan Al-Muslimin yang pernah membantu negara Indonesia untuk memperoleh pengakuan kemerdekaan oleh dunia internasional sedang terzhalimi, pasca kudeta terhadap Mursi para tokoh dan pimpinan Al-Ikhwan Al-Muslimin dijebloskan ke penjara.
Nampaknya, Timur Tengah akan menjadi wilayah yang terus bergolak entah sampai kapan. Negara-negara barat khususnya Amerika Serikat seolah menutup mata terhadap peristiwa kudeta yang menciderai proses demokrasi ini. Malah, diberitakan di salah satu TV swasta nasional tadi pagi (12/7), AS telah mengirim empat pesawat tempur ke Mesir. Untuk apa ini? Mungkin untuk menembaki para demonstran pro Muhammad Mursi?
Ada kesan, negara-negara barat tidak mempersoalkan jatuhnya Mursi. Apakah itu sebuah kudeta atau bukan. Padahal dalam kacamata demokrasi, kalau pemerintahan dijatuhkan secara paksa, apa namanya, kalau bukan kudeta?.
Arab Saudi dan negara Arab lainnya yang diharapkan dapat membantu pemulihan kondisi Mesir pasca Arab Spring memilih menutup mata. Malah Arab Saudi memperlihatkan kepongahan nya dengan mengucapkan selamat atas kudeta Mursi. Dulu, Arab Saudi tidak pernah memberikan bantuan untuk pemulihan ekonomi Mesir saat di pimpin Mursi. Tapi terhadap pemerintahan yang tidak sah hasil kudeta ini, Arab Saudi bersedia malah memberikan bantuan.
Negara yang mengecam atas kudeta ini hanya datang dari Perdana Menteri Turki Erdogan, Pemerintah Turki mengecam militer di Mesir yang menggulingkan Presiden Muhammad Mursi sebagai musuh demokrasi, dan mengecam Barat karena tidak menyebut penggulingan itu sebagai kudeta.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Berkaca dari sejarah, negara Indonesia punya kepentingan dan harus di garda terdepan untuk menyelamatkan demokrasi di Mesir.
Kini, negara Mesir sedang dirampas kemerdekaan demokrasinya oleh kelompok-kelompok tak bertanggung jawab. Sekarang waktu yang tepat untuk membalas jasa kebaikan Mesir dan Ikhwanul Muslimin yang pernah berjasa dalam kemerdekaan Indonesia.
Pemerintah Indonesia tidak boleh membisu terhadap aksi kudeta ini, mereka harus memainkan kembali politik luar negeri bebas dan aktif. Jasa Mesir harus diingat, saat negara Indonesia membutuhkan pengakuan kemerdekaan di mata dunia internasional, Mesir waktu itu termasuk negara pertama yang mengakui defacto dan dejure Kemerdekaan RI.
Sebagai negara yang besar, semoga pemerintah Indonesia sekarang tidak lupa dengan jasa-jasa Negara Mesir dan Gerakan Ikhwanul Muslimin. Saya sebagai warga negara Indonesia, menunggu langkah nyata pemerintah Indonesia untuk mengecam aksi kudeta militer dan mengembalikan lagi legimitasi Presiden sah Mesir, Muhammad Mursi yang terampas. (sbb/dkw)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/12/36692/mengenang-kembali-jasa-mesir-untuk-indonesia