Mengapa Harus Memangkas Pengeluaran? dalam Manajemen Keuangan Pribadi/ Why Should Cut Spending? the Personal Financial Management

Mengapa Harus Memangkas Pengeluaran? dalam Manajemen Keuangan Pribadi

(sumber/ source: K, Asih.2006. Cerdas Mengelola Uang Belanja. Yogyakarta: PenerbitMediaPerssindo.)

Anggaran pengeluarna dapat dilihat dari segi keperluannya maupun dari sisi periode pengeluarannya (misalnya kebutuhan harian, mingguan, dan bulanan). Dari segi keperluan, misalnya, kita dapat menggunakan kategori dasar kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Tentu saja criteria kebutuhan  bagi setiap orang berlainan. Kebutuhan primer terbagi lagi menjadi kebutuhan primer bilogis dan primer non biologis. Pemenuhan kebutuhan primer boiologis bersifat mutlak karena sifatnya adalah untuk melangsungkan kehidupan. Dengan kata lain, manusia bisa mati kalau kebutuhan primer biologis itu tak terpenuhi. Sedangakn kebutuhan primer non biologis, jika tidak dipenuhi tidaklah mengganggu kehidupan. Akan tetapi konsekuensinya amat berat. Misalnya kebutuhan pendidikan maupun kebutuhan tempat tinggal. Apa jadinya kalau kita tidak memiliki tempat berteduh? Kebutuhan sekunder juga tidak harus dipenuhi untuk melangsungakn kehidupan. Namun demikian tetaplah penting untuk menjaga keseimbangan jangka pendek. Biaya transport bagi karyawan yang kantornya berjarak 5 km dapat dikategorikan sebagai biaya sekunder. Mungkin saja sang karyawa sampai di kantornya tanpa keluar uang (misalnya naik sepeda pancal), namun ia akan bekerja tidak dalam kondisi prima karena energinya sudah terkuras untuk mengayuh sepedanya. Berbeda dengan kebutuhan primer dan sekunder, kebutuhan tersier sangat mungkin untuk dipangkas, atau dihilangkan. Termasuk dalam kategori kebutuhan tersier adlah ongkos untuk rekreasi. Misalnya nonton film, bermalam minggu di kafe atau hotel, liburan ke Bali, dan seterusnya. Suatu ketika, mungkin kita harus melakukan rasionalisasi anggaran alias mengurangi pengeluaran. Hal yang mendorong rasionalisasi anggaran antara lain: pertama, jika penerimaan/ pendapatan berkurang; kedua, bila harga barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan; ketiga, jika anda memiliki rencana untuk menyimpan lebih banyak, guna membiayai sesuatu yang berarti lebih besar (misalnya membeli kendaraan, membayar uang pangkal anak kuliah, renovasi rumah, dll.). Rasionalisasi anggaran atau pemangkasan pengeluaran perlu dilakukan secara sistematis dan terencana, supaya planning anda dapat berjalan dengan baik. Untuk keperluan rasionalisasi anggaran, barangkali kita dapat menggunakan semacam table kebutuhan kategori, frekuensi pengeluaran, serta peluang pemanngkasan/ rasionalisasi dan dampaknya. Table berikut akan memudahkan anda menentukan mana yang bisa dipangkas dan bagaimana alternatifnya.
Kebutuhan Dapur (Makan dan Minum). Jenis kebutuhan: primer biologis. Frekuensi pengeluaran: harian. Kemungkinan efisiensi: hanya bisa sedikit dikurangi. Dampak efisiensi: penyesuaian pola makan/ minum serta risiko malnutrisi. Pos pengeluaran ini sedikit kemungkinan untuk dikurangi, kalaupun dipaksakan, kemungkinan besar tidak begitu banyak uang yang bisa dihemat.
Pakaian. Jenis kebutuhan: primer non biologis. Frekuensi pengeluaran: tidak tentu (bisa setiap bulan, per  tiga bulan, atau per tahun). Kemungkinan efisiensi: tidak membeli pakaian bermerk; lebih memperjarang frekuensi pembelian; atau hanya membeli barang yang awet. Dampak efisiensi: perlu pembiasaan untuk memakai pakaian tanpa merk. Pos pengeluaran untuk pakaian sangat mungkin untuk dikurangi secara signifikan. Cari momen diskon untuk memaksimalkan value for money (nilai untuk uang). Hindari impulsive buying alias “pembelian tak sengaja” karena cepat tergoda oleh produk busana yang di display diberbagai tempat.
Biaya Listrik, Telepon, dan Air. Jenis kebutuhan: sekunder. Frekuensi pengeluaran: bulanan. Kemungkinan efisiensi: kurangi penggunaan; hindari pemborosan. Dampak efisiensi: selektif dalam penggunaan.
BBM dan Perawatan Kendaraan. Jenis kebutuhan: sekunder atau tersier. Frekuensi pengeluaran: bisa harian, mingguan atau bulanan. Kemungkinan efisiensi: kurangi penggunaan kendaraan, hindari pemborosn, coba menggunakan angkutan umum. Dampak efisiensi: mobilitas menjadi terbatas. Namun pos pengeluaran BBM dan perawatan kendaraan sangat mungkin dipangkas. Uang yang bisa dihemat juga cukup besar. Misalnya, mencuci mobil bisa dikerjakan sendiri.
Biaya transport. Jenis kebutuhan: sekunder (atau primer untuk mereka yang bekerja). Frekuensi pengeluaran: harian/ mingguan. Kemungkianan efisiensi: selektif dalam bepergian. Jika harus ke luar kota dengan pesawat, carilah tiket termurah dengan membookingnya jauh hari. Dampak efisiensi: mobilitas menjadi relative terbatas, tapi masuk akal untuk dibuat lebih efektif dan efisien.
Biaya Pendidikan (Termasuk Pembelian Buku-Buku Pelajaran).Jenis kebutuhan: primer non biologis. Frekuensi pengeluaran: bulanan/ per semester/ per tahun. Kemungkinan efisiensi: menunda pembayaran atau meminta keringanan, atau substitusi (misalnya buku pelajaran bisa pinjam). Dampak efisiensi: menurunkan semagnat belajar anak. Tidak direkomendasikan untuk dipangkas.
Cicilan Rumah. Jenis kebutuhan: primer non biologis. Frekuensi pengeluaran: bulanan. Kemungkinan efisiensi: negosiasi untuk menurunkan bunga atau tunda angsuran. Dampak efisiensi: memperburuk track record anda dalam catatan bank. Sebetulnya pos ini tidak boleh disentuh, kecuali benar terpaksa (misalnya bila Anda terkena PHK).
Pemeliharaan Kebersihan Rumah. Jenis kebutuhan: sekunder/ tersier. Frekuensi pengeluaran: tidak tentu. Kemungkinan efisiensi: kerjakan sendiri. Dampak efisiensi: sedikit capek, tetapi tidak menjadi masalah, karena bersih rumah adalah aktivitas multifungsi. Rumaha jadi bersih, badan jadi segar (karena sekaligus berolahraga).
Cicilan Mobil. Jenis kebutuhan: sekunder/ tersier. Frekuensi pengeluaran: bulanan. Kemungkinan efisiensi: dikembalikan ke dealer atau oper kredit ke pihak ketiga dampaki efisiensi: tidak lagi mempunyai mobil. Kenyamanan hidup jadi berkurang. Tapi kalau ini dilakukan untuk tujuan yang lebih besar, why not?
Arisan. Jenis kebutuhan tersier. Frekuensi pengeluaran: mingguan/ bulanan. Kemungkinan efisiensi: kalau sudah dianggap memberatkan, operkan saja ke orang lain. dampak efisiensi: menjadi gunjingan orang.
Biaya kontrak rumah. Jenis kebutuhan: primer non biologis. Frekeuensi pengeluaran: bulanan/ tahunan. Kemungkinan efisiensi: pindah ke rumah yang lebih kecil. Dampak efisiensi: tempat tinggal semakin sempit, harus pindah ke tempat baru, dan memulai proses beradaptasi secara social. Tidak direkomendasikan, kecuali situasi emergency.
Rekreasi atau perawatan tubuh. Jenis kebutuhan: tersier. Frekeuensi pengeluaran: tidak tentu. Kemungkian efisiensi: biaya nominal bisa dihapuskan atau dikurangi banyak. Dampak efisiensi: mencari alternative rekreasi yagn lebih murah (misalnya: nonton film diganti sewa cd untuk sekeluarga). Ini adalah pos pengeluaran yang paling masuk akal untuk dipangkas, bahkan itiadakan untuk sementara waktu.
Langganan Koran/ majalah/ internet. Jenis kebutuhan: sekunder/ tersier. Frekuensi pengeluaran: harian/ bulanan/ tahunan. Kemungkinan efisiensi: dengan trik tertentu, pos pengeluaran ini bisa dikurangi atau bahkan dihapus. Dampak efisiensi: ada risiko ketinggalan informasi, tetapi bisa diganti dengan sumer informasi yang bisa diperoleh secara gratis, seperti siaran berita televisi atau internet (dengan fasilitas kantor).
Biaya kesehatan. Jenis kebutuhan: primer biologis. Frekeuensi pengeluaran: tidak tentu. Kemungkinan efisiensi: sulit dihindarkan, kecuali memakai surat keterangan tidak mampu, atau bisa mengganti obat bermerk dengna obat generic. Dampak efisiensi:  lebih banyak dampak psikologis, pada umumnya biaya kesehatan sulit untuk dikurangi.

Sebetulnya sangat penting untuk mencantumkan angka nominal untuk tiap kebutuhan atau pos pengeluaran. Dari situ bisa diketahui berapa jumlah yang masuk akal yang bisa dihemat, dan berapa jauh konsekuensi yang harus ditanggung. Rasionalisasi anggaran rumah tangga hanya efektif apabila dilakukan terencana. Buatlah daftar kebutuhan pokok dengan skala prioritas. Pastikan tidak ada kebutuhan yang tercecer dan tidak kebagian alokasi dana. Beberapa katoegori pengeluaran dapat diminimalisasi secara preventif (sebelum terjadi). Cara praktis pemangkasan anggaran belanja berikut ini barangkali bermanfaat bagi anda: Pertama, buatlah daftar kebutuhan sehari-hari secara rinci berdasarkan klasifikasi kebutuhan pangan, sandang, perumahan dan rekreasi; kedua, urutkan daftar kebutuhan tersebut menurut skala prioritas (dahulukan yang anda anggap paling penting); ketiga, susunlah kebutuhan tersebut dalam sebuah matriks atau table, disertai kemungkinan substitusi (pengganti) serta konsekuensi apabila anda mengganti dengan yang lain. kebutuhan sandang misalnya, dapat disubstitusi dari pakaian yang bermerk menjadi produk garmen biasa. Konsekuensinya, perlu pembiasaan untuk tidak berorientasi pada gengsi. Demikian pula pemangkasan beban transport: dari naik kendaraan pribadi ke angkutan umum, dari taksi ke busway, atau dari bis AC ke bus ekonomi. Biaya yang lebih murah hrus ditembus dengan pembiasaan yang pada awalnya mungkin terasa berat; keempat, kecuali menghapus beberapa item belanja, memangkas pengeluaran juga bisa dilakukan dengan cara substitusi maupun memperjarang frekuensi. Konsumsi daging misalnya, bisa digantikan dengan ikan. Nonton film di bioskop bisa digantikan dengan menyewa kaset atau CD dan menyaksikan bersama keluarga di rumah. Kebutuhan week end bersama keluarga ke tempat perisitirahatan, bisa digantikan refreshing yang lebih murah. Makan di resto mewah bersama keluarga, dapat pula diganti dengan makan di resto yang lebih kecil. Atau, ibu rumah tangga bisa menyusun acara memasak bersama di rumah. Acara makan bersama pun menjadi sangat murah, tanpa mengurangi nilai keakraban yang ditimbulkan; kelima, cobalah mengendalikan hasrat atau keinginan. Klasifikasikan dengan baik, mana yang masuk kategori hasrat (wants) dan mana yang betul kebutuhan (needs). Kategorikan juga mana kebutuhan yang realistic dan bersifat mutlak, dan kebutuhan yang tidak realistic. Sangat baik kalau anda mampu menciptakan semacam “mekanisme pengendali kolektif”. Artinya, anda dan keluarga harus selalu mengingatkan jika ada anggota keluarga yang keinginannya mulai tidak terkendali; keenam, kurangi frekuensi bepergian ke mal atau pusat perbelanjaan. Buatlah daftar kebutuhan terlebih dahulu sebelum berangkat berbelanja. Kalau bisa, jangan ajak si kecil ikut berbelanja. Ketika berbelanja di pusat perbelanjaan, usahakan agar langsung menuju rak atau counter yang sudah direncanakan; ketujuh, pengeluaran tidak terduga dapat diminimalkan dengan menempu beberapa langkah preventif (sebelum terjad). Jalani gaya hidup sehat. Untuk mengurangi biaya kesehatan yang sangat mahal, cobalah lebih memperhatikan berbagai cara preventif untuk menghindari sakit. Karena banyak penyakit terpicu oleh gangguan psikis, hidnari perasaan tertekan. Relaks saja. Berolahraga amat penting untuk meningkatkan kebugaran tubuh tanpa batuan minuman suplemen. Terkait dengan kebutuhan dapur (makanan dan minuman), pemangkasan anggaran hendaknya dilakukan secara hati-hati.kandungan gizi atau nutrisi tetap harus menjadi pertimbangan utama. Karena itu, carilah informasi tentang kandungan gizi dan nutrisi pada tiap bahan pengganti yang akan digunakan. Ketika harga daging membumbung tinggi, ikan adalah alternative substitusi yang nyaris sempurna, bajkan memiliki kelebihan tersendiri. Ikan mengadung kadar protein hewani, serta mengandung lemak tak jenuh. Ikan cakalang memiliki  kandungan protein 24,2 persen; tuna (23,7 persen), bandeng (21,7 persen), dan lemuru (20,2 persen). Ikan juga mengandung asam lemak Omega-3 seperti yang terkandung pada ASI (Air Susu Ibu). Karena asam lemak Omega-3 sangat dibutuhkan sel otak, maka konsumsi ikan bagi anak akan sangat membatnu perkembangan kecerdasan mereka. Omega 3 juga terbukti mampu menurunkan kolesterol, sehingga dapat mencegah penurunan kualitas pembuluh darah serta mengurangi risiko stroke. Asam lemak Omega 3 juga mengurangi risiko terkena depresi dan menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Ini terbukti pada sedikitnya orang Eskimo yang sakit jantung. Suku Eskimo menghuni wilayah sekitar kutub utara memang fanatic ikan laut, seperti halnya masyarakat Jepang. Beerapa jenis ikan air tawar juga memiliki kegunaan lain di luar fungsi utama sebagai lauk pauk. Ikan lele, misalnya, terbukti ampuh sebagai obatkulit. Jenis ikan yang sangat familiar ni mengandung 12,070 mikrogram karoten dan ribuan microgram bagi pertumbuhan sel kulit yang sehat, serta sanggup membasmi phityorosporum cvale dan phityorosporum orbiculare (sejenis jamur yang menyebabkan penyakit panu). Pemangkasan anggaran juga dapat ditempuh merubah cara masak. Ketika harga minyak goreng membumbung, temped an tahu tidak harus selalu digoreng, akan tetapi dapat dibacem atau dibuat sayur lodeh. Dengan sitarasa yang tidak kalah lezat. Telur pun tidak harus digoreng menggunakan minyak goreng. Menggoreng telur bisa menggunakan daun pisang. Caranya sangat mudah, letakkan daun pisang pada penggorengan, kemudain telur digoreng di atas daun pisang itu sampai matang. Api dijaga jangan sampai terlalu besar, agar telur tidak hangus. Rasionalisasi anggaran juga bisa difokuskan pada pengeluaran yang sifatnya bulanan. Pengeluaran bulanan meliputi tagihan telepon, listrik,  air, gaji pembantu, langgannan majalah/ Koran/ internet. Yang cukup menyulitkan, pengeluaran bulanan sulit dikondtrol seperti halnya pengeluaran harian. Menentukan anggaran belanja kebutuhan dapur misalnya, dapat disusun secara fleksibel dari hari ke hari. Tapi untuk menentukan anggaran pengeluaran rekening bulanan, perlu perencanaan sejak dini. Lebih dari itu, juga dibutuhkan konsistensi perilaku berkonsumsi yang tidak boros, untuk menjaga agar pengeluaran bulan depan tidak membengkak.