Menyusun Gerak Tari, di dalam Seni Budaya/ Constructing Motion Dance, at the Cultural Arts

Menyusun Gerak Tari, di dalam Seni Budaya

(sumber/ source: Setyobudi.2007. Seni Budaya.Demak: PenerbitErlangga.)

Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan, dan sudah mencakup arah gerak dan arah hadap. Gerak maknawi adalah gerak yagn memiliki maksud/ arti dan melambangkan suatu hal. Misalnya gerak yagn melambangkan burung terbang atau kain melambai. Gerak murni adalah gerak yang mengutamakan keindahan. Gerak ini tak menyimbolkan sesuatu, tapi dibuat agar tarian tampak lebih estetis. Misalnya gerak memutar pergelangan tangan atau menggoyang pinggul. Tema adalah landasan masalah untuk merangkai gerak. Arah memberikan orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam menari. Arah hadap menunjukkan ke mana penari menghadap; ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, serong, menengadah, atau menunduk. Arah gerak menunjukkan ke mana penari akan bergerak; membuat lingkaran, zigzag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, membuat spiral dan sebagainya. Untuk menunjukkan arah dalam paduan menari diberikan bantuan garis dan lengung. Dengan cara ini perpindahan tempat tergambar dalam pola lantai. Arah hadap belakang Ố, arah hadap depanỌ, arah hadap kanan <o, arah hadap kiri 0>.  Dalam menata tari, kita juga perlu memerhatikan level dan kepadatan. Level adalah tingkat jangakuan gerak (tinggi rendahnya gerak). Ada gerak dengan jangkauan/ level tinggi, rendah, dan medium/ sedang. Level berfungsi menambah daya tarik dan kesan dinamis. Contohnya meloncat-level tinggi, membungkuk-level medium, duduk-level rendah. Kepadatan/ density adalah penguasaan ruang oleh penari. Ini penting terutama untuk tari berkelompok. Penempatan/ formasi penari di atas pentas harus sedemikian rupa sehingga indah dan tak tampak penuh. Piñata tari yang baik juga memerhatikan desain tari. Desain adalah garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari. Garis yang dilalui di lantai oleh para penari disebut desain bawah. Misalnya garis diagonal, horizontal, zig zag, spiral dan lainnya. Garis yang dilihat oleh penonton sebagai gerakan penari di atas pentas adalah desain atas. Contohnya loncatan gerak payung, pita, dan lainnya. Merangkai gerak agar indah dan menarik perlu ada harmoni. Harmoni dapat dicapai bila koreografer memperhatikan atau memadukan gerak dalam hal berikut ini.
Ø  Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerak.
Ø  Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah, dan medium
Ø  Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan, sesuai dengan jumlah penari.

Ø  Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.