PERUBAHAN MAKNA KATA

Dalam penggunaannya, kata dalam bahasa Indonesia sering mengalami perubahan atau pergeseran makna. Ada beberapa perubahan yang bisa terjadi di dalam sebuah kata, di antaranya perluasan, penyempitan, peninggian, penurunan, sinestesia, dan asosiasi. Berikut ini penjelasannya.

1. Perluasan Makna (Generalisasi)

Perluasan makna terjadi apabila makna suatu kata lebih luas dari makna asalnya. Berikut ini contoh kata yang mengalami perluasan makna.

Kata Makna Asal Makna Baru
berlayar mengarungi lautan dengan kapal layar mengarungi lautan dengan kapal layar, kapal motor, atau kapal nuklir
adik saudara sekandung yang lebih muda semua orang yang usianya lebih muda
kakak saudara sekandung yang lebih tua semua orang yang usianya lebih tua
bapak ayah laki-laki dewasa (beristri)
ibu orang tua kandung perempuan perempuan dewasa (bersuami)
menggarap berkaitan dengan istilah pertanian “mengerjakan” untuk berbagai bidang
ikan binatang air untuk lauk-pauk teman nasi, tidak hanya ikan
petani orang yang menanam padi orang yang menanam berbagai jenis
saudara seperut, sekandung semua orang yang kedudukannya sama
putra anak raja (laki-laki) semua anak laki-laki
putri anak raja (perempuan) semua anak perempuan
memancing menangkap ikan memanaskan suasana (membangkitkan)
haluan bagian depan kapal atau perahu “arah”, “paham” atau “aliran”
benih bibit “sumber”  benih kesengsaraan

2. Penyempitan Makna (Spesialisasi)

Penyempitan makna terjadi apabila sebuah kata yang semula bermakna luas, kemudian berubah menjadi sempit atau terbatas maknanya. Berikut ini contoh kata yang mengalami penyempitan makna.

Kata Makna Asal Makna Baru
ahli semua orang yang termasuk golongan atau keluarga orang pandai dalam satu cabang ilmu
gadis anak dara perawan
pembantu orang yang membantu suatu pekerjaan upahan atau pekerja di rumah
pendeta orang pandai rohaniawan Kristen
pesawat semua alat permudah pekerjaan kapal terbang
sarjana cendekiawan (orang pandai) gelar universitas
sastra tulisan tangan karangan yang bernilai keindahan dan menggugah perasaan
skripsi semua tulisan tangan tulisan (mahasiswa) sebagai syarat memeroleh gelar
ulama orang yang berilmu pemuka Islam
tukang “ahli”, bisa mengerjakan banyak hal terbatas, seperti tukang kayu, tukang bakso, dll.

3. Peninggian Makna (Ameliorasi) dan Penurunan Makna (Peyorasi)

Ameliorasi berasal dari bahasa Latin, ‘melor”, artinya lebih baik. Ameliorasi adalah perubahan makna kata yang nilainya lebih tinggi daripada makna asalnya. Sedangkan Peyorasi berasal dari bahasa Latin, ‘pejor’ artinya jelek. Peyorasi merupakan kebalikan dari ameliorasi. Peyorasi menggunakan kata yang kasar dan merendahkan. Perhatikan tabel berikut!

Peyorasi Netral Ameliorasi
bui penjara, tahanan lembaga pemasyarakatan
dipecat di-phk diberhentikan dengan hormat
pungutan liar sogokan, uang suap upeti, ucapan terima kasih
- perempuan wanita
laki - suami
bini - istri
bunting hamil mengandung
buta - tunanetra
tuli - tunarungu
bisu - tunawicara
gelandangan - tunawisma
pelacur - tunasusila
orang gila gangguan jiwa cacat mental
- pengasuh bayi pramusiwi
babu pembantu rumah tangga pramuwisma
- pelayan toko pramuniaga
- orang tua lanjut usia
- menaikkan harga menyesuaikan harga
oknum seseorang -
kroni sahabat -
gerombolan orang yang berkelompok -
buruh pekerja karyawan, pegawai

4. Sinestesia

Sinestesia adalah perubahan makna yang terjadi sebagai akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda. Perhatikan contoh berikut!
a. pengalaman pahit (indera perasa, indera pengecap)
b. muka masam (indera pengelihatan, indera perasa)
c. suara tajam (indera pendengaran, indera perasa)
d. wajahnya manis (indera pengelihatan, indera pengecap)
e. kata-katanya kasar (indera pendengaran, indera perasa)
f. suaranya lembut (indera pendengaran, indera perasa)
g. rayuan sedap (indera pendengaran, indera pengecap)
h. cintamu begitu wangi (indera perasa, indera penciuman)

5. Asosiasi

Asosiasi adalah perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. Perhatikan tabel berikut!
Kata Makna Asal Makna Baru
amplop bungkus surat sogokan, uang suap
bunglon binatang yang bisa ganti warna plin-plan
kursi tempat duduk kedudukan, jabatan
kakap sejenis ikan lebar dan pipih kelas berat, kualitas tinggi
tikus binatang pengerat koruptor

Makna asosiasi juga dapat dihubungkan dengan unsur-unsur berikut.
a. Warna, seperti merah = berani, putih = suci, hitam = duka, dll atau warna dalam makna lain (merah = berhenti, kuning = berhati-hati, hijau = berjalan).
b. Tempat atau lokasi, seperti pada kalimat berikut.
1. Polisi mengamankan daerah Cendana. (Cendana = kediaman mantan Presiden Soeharto)
2. Final bulutangkis itu dilaksanakan di senayan. (Senayan = gedung olahraga)
3. Koruptor itu menginap di hotel prodeo. (Hotel prodeo = penjara)
c. Waktu atau peristiwa, seperti pada kalimat berikut.
1. Soekarno dan Hatta dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada hari Pahlawan tahun ini. (hari Pahlawan = 10 November)
2. Semua rakyat bergembira di hari kemerdekaan Indonesia. (hari Kemerdekaan Indonesia = 17 Agustus)
d. Lambang atau tanda, seperti S untuk berhenti, P untuk parkir, gambar sendok garpu untuk rumah makan, gambar ranjang dan tanda salib untuk rumah sakit, dll.