Hari kedua #p2kuad2013



Selalu banyak kejutan setiap hari selama P2K. Setengah 8 menjadi pagi yang rutin untuk bonceng pitung merah punya Mas Sule. Setiap pagi bernostalgia seperti di rumah ketika diboncengin dengan motor yang sama oleh bapak. He he he...

Masuk kantor, petentang-petenteng bawa kamera DSLR harga 8 juta milik Pak Gatoto. Nanti, kapan-kapan deh nenteng kamera punya sendiri. Sasaran hari kedua di kampus 1. Jeprat-jepret yang unik dan aneh buat ngisi buletin halaman 4. Lucu juga sih... dan kadang juga agak kasihan dengan mereka yang jadi komik lucu. Maaf ya para Maba... (ya, dimaafkan) ha ha ha *maksa

Nyari anak yang unik atau berprestasi atau mendapat beasiswa itu susahnya pakai banget. Padahal gak kurang kok mahasiswa pinter-pinter yang masuk UAD. Belum beruntung mungkin hari kedua itu. Sampai jam 11 siang belum dapat berita. Padahal jam 1 sudah proses. Rasanya itu.....

Mendaratkan kaki di FAI (Fakultas Agama Islam). Saat itu bajuku setengah lengan dan pakai celana hitam, sangat kontras dengan penampilan mereka yang jilbaber besar-besar. Dan ketemu Heru, temen SMK dulu yang pernah menjadi gubernur di fakultasnya. Gile, dunia sempit amat ya mempertemukan kita ha ha ha *ini alay.

Mendapatkan dua mahasiswa sekaligus di ruangan ini. Mahasiswa dari Thailand dan dari Kulonprogo. Untung mahasiswa Thailand itu sudah fasih bahasa Indonesia, jadi tak ada hambatan deh untuk tanya ini itu. Gak seperti pas ketemu bule dari Australia beberapa hari lalu he he... Anak Kulonprogo tersebut masuk mendapat beasiswa dan tinggal di Persada (Asrama UAD). Yang dimuat cuma satu tulisanku, yang mahasiswa Thailand itu. Tak apa, kan untuk latihan menulis menjadi lebih baik lagi.

Dikejar-kejar menulis berita dan membuat komik, duh rasanya. Akhirnya semua selesai. Alhamdulilah... hari kedua selesai, sampai bertemu di hari ketiga...

“Dek, aku mau buat lagu.”

“Oya?”

Aku mencintaimu...(nyanyi) nah kamu jawab dek Aku pun juga cinta...(nyanyi) gitu. Nanti ya, tunggu ditoko kelontong.”

“Ya, belinya borongan ya Mas.”

Kemudian tertawa ngakak... bahagia sekali rasanya. Menjadi bagian dari kegiatan ini, yang pulang dengan kendaraan klasik. Mas Iqbal dengan vespanya. Duh, aku bahagiaaaaa....

Mampir di angkringan, penuhi janji traktir Mas Sule. Selanjutnya bertemu seseorang.

“Salam ya.”

“Buat siapa Mbak.”

“Yang lagi latihan. Siapa aja.”

Ha ha ha ha... tertawa lagi. Sesungguhnya betapa bahagia itu sederhana. Ketika menjadi diri sendiri dan bisa menikmati serta mensyukuri segala kegiatan yang diikuti. Bumbu-bumbu cinta itu mempersedap saja. 

“Tadi aku dengar ada salam dari Mulus.” Sms malam-malam yang kuterima. Ternyata salamku tersampaikan, tidak nyasar kepada orang lain.

Selamat malam, sampai bertemu di catatan #p2kuad2013 lainnya...