Mengetahui tentang Disfungsi Ereksi, dalam Kesehatan
(sumber/ source:_.2012. Halfway Impotence. Surabaya: Jawa Pos Edisi 8 Maret 2012.)
Konsultasi:
Saya laki-laki, 28 tahun, tinggi 160 cm, dan berat 74 kg. dalam 10 hari terakhir saya mengalami gagal ereksi. Kondisi sebelumnya normal dan bisa ereksi. Apakah ini berhubungan dengan keadaan saya yang sedang flu? Kemarin saya bisa ereksi, tapi tiba-tiba off saat mau ML dengan istri.
Heru
Jawab:
(oleh Hudi Winarso, Androlog)
Impoten atau dalam bahasa ilmia disebut disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan yang menetap/ lebih dari 1,5 bulan. Pada kondisi itu, seseorang tidak bisa mendapatkan ereksi yang memuaskan untuk berhubungan seks. Untuk Pak Heru, saat ini gangguan ereksi berlangsung sekitar 10 hari. Ereksi melemah ketika berhubungan seks belum selesai. Kondisi tersebut bisa dikategorikan halfway impotence. Kondisi tubuh yang sedang sakit flu memengaruhi kebugaran seks. Obat flu yang diminum bisa menurunkan ptensi seks. Kandungan bahan dalam obat flu, antara lain, antialergi mempunyai efek mengantuk, pengering lendir (dekongestan), dan obat penghilagn batuk jenis tertentu. Satu hal yang perlu dilakukan adalah jangan cemas berkelanjutan. Kecemasan akan memicu peningkatan produksi hormone cemas. Yaitku katelokamin yang berdampak ereksi tidak optimal. Banyak cara untuk emngurangi kecemasan. Di antaranya, teknik ventilasi (menyampaikan masalah kepada istri) atau melakukan aktivitas yang menyenangkan, misalnya olahraga dalam bentuk permainan. Selain membuat tubuh lebih segar, itu bisa mengeliminasi stress. Bugaran seks terkait erat denang kebugaran fisik. Karena itu, jika keluhan ebrkelanjutan setelah beberapa cara dilakukan, periksakan kesehatan secara umum. Ada beberapa kondisi kesehatan secara umum yang bisa mengganggu. Misalnya, diabetes mellitus, hiperkolestrol, gangguan fungsi hati, gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, kegemukan di perut (visceral obesity), penggunaan obat penenang, dan stress psikis. Kondisi yang baik untuk kebugaran seks, antarra lain, komunkasi seks yang baik, pola makan sehat dalam kuantitas dan kualitas, olahraga teratur-bertahap-terukur, serta meminimalkan paparan bahan yang bersifat mengganggu hormone seks (endocrine disruptor).