Pengertian Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya

Sebelum membicarakan ruang lingkup agama Islam (dinul Islarn) , terlebih dahulu akan kita fahami arti Islam. Kata Islam, berasal dari kata “as la ma - yus li mu -Is la man' artinya, tunduk, patuh, menyerahkan diri. Kata Islam terambil dari kata dasar sa la ma atau sa li ma yang artinya selamat, sejahtera, tidak cacat, tidak tercela. Dari akar kata sa la ma itu juga terbentuk kata salmun, silmun artinya damai patuh dan menyerahkan diri. Sedangkan kata agama , menurut bahasa Al-Qur'an banyak digunakan kata din, istilah yang lain juga digunakan oleh Al-Qur”an misalnya millah, shalat. Din dalam bahasa Smit berarti Undang-undang atau hukum. Dalam Al-Qur'an kata din mempunyai arti yang berbeda-beda :

1.       Din berarti “agama” dalam surat Al-Fath 28 di sebutkan :
“Dialah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama, Dan cukuplahAllah sebagai saksi "
2.       Din berarti “ibadah” surat Al-Mukrninun : 14.
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.
3.        Din berarti “kekuatan” surat Luqman : 32.
“Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. .. ”
4.       Din berarti pembalasan hari Qiamat. (Surat Asy-Syuara : 82)
“Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahahku pada hari Qiamat ”


Islam adalah nama yang di berikan oleh Allah sendiri, dibeberapa ayat Al-Qur'an
menyebutkannya :

·         “Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam”(QS. Ali Imran : 19)
·         “Barang siapa yang mencari agama selain Allah, tidak akan diterima dari padanya dan dia di akhirat termasuk orang yang merugi .”(QS. Ali Imran:85)
·         “Pada hari ini telah Kusempurnakan bagimu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu sebagai agamamu.”(QS. Al-Maidah : 3)



Kedua kata tersebut din dan Islam bila digabungkan menjadi Dinul Islam yang biasa juga dipakai
istilah Agama Islam. Agama Islam menurut terminologi banyak disampaikan oleh para ulama dan cendikiawan, antara lain dikutipkan di sini menurut Abullah Al-Masdoosi (cenikiawan muslim asal Pakistan) yang dikutip Endang Saifuddin Anshari :”menumt pandangan Islam, agama ialah kaidah hidup yang diturunkan kepada ummat manusia, sejak manusia digelar ke atas buana ini, dan terbina dalam bentuknya yang terakhir dan sempuma dalam Al-Qur'an yang suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi-Nya yang terakhir yakni Muhammad bin Abdullah sebagai Rasulullah SAW., satu kaidah hidup yang memuat tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia baik spiritual maupun material (Endang Saifuddin Anshari; 1976: 79)
Orang yang melakukan aslama (masuk Islam) dinamakan muslim (orang yang berserah diri) kepada Allah Swt .

“Bahkan barang siapa aslama (berserah diri) kepadaAllah sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati (QS. Al-Baqarah : 102)

Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia, ajaran dari seluruh nabi dan rasuhaya yang pemah di utus oleh Allah SWT pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok manusia. Islam agama bagi Adam a.s, Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman dan Nabi Isa a.s. Islam sebagai agama Nabi Ibrahim dan manusia sebelumnya. Firman Allah Swt :

“Dan Dia tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan, ikutlah agama tuanmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari a'ahulu.”(QS. Al-Haj j ;78)

“Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Yakub, Ibrahim berkata .' SesungguhnyaAllah telah memilih agama Islam ini sebagai agamamu. Sebab itu janganlah kamu mati melainkan dalam memeluk agama Islam”. (QS. Al-Baqarah 1 132)

Kemudian pengakuan Nabi Yusuf (putra Nabi Yakub) dalam sebuah doanya;
“Ya. Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan
mengajarkan kepadaku sebagian tabir mimpi. Tuhanku pencipta langit dan bumi. Engkau pelindungku
di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan “Islam " dan gabungkanlah aku dengan or-
ang-orang shalih”(QS. Yusuf : 101)
Mengenai Nabi Sulaiman, Allah berfinnan :
“Berkata ia (Bulqis) .' Wahai pembesar sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang
berharga. Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya isinya : Dengan (menyebut) nama
Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang (selanjutnya isi surat itu berbunyi) janganlah kamu
sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah
diri (masukIslam).(QS. An-Naml : 29-31)
Islam juga agama Nabi Isa a.s. Seperti dalam firman Allah :
“Maka ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata ia : Siapakah yang
akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agamaAllah (Islam) ? Para Hawariyin (sahabat-
46 Pendidikan Agama Islam

sahabat setia) menjawab : Kami penolong-penolong agama Allah, kami beriman kepada Allah dan
salcsikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim (QS. Ali Imran : 52)
Islam merupakan agama Allah yang di wahyukan kepada para Rasul-rasulnya untuk di ajarkan
kepada manusia yang di bawa dari generasi-generasi, dari angkatan ke angkatan berikutnya. Ia merupakan
hidayah (petunjuk) bagi seluruh manusia dalam kehidupamya di dunia, merupakan manisfestasi dari
sifat Rahman dan Rahim (Kasih- Sayang) Allah SWT.
Islam sebelum diutus Muhammad Saw bersifat lokal yakni hanya untuk kepentingan suku, bangsa
dan daerah-daerah tertentu saja serta terbatas pula periodenya. Islam yang disampaikan para Rasul secara
estafet bak mata rantai yang sambung menyambung, tetapi mereka dalam satu kesatuan tugas yang
diemban yaitu menyampaikan tugas risalah ilahiyah (tauhid) yang menyampaikan ajaran dan peringatan
bagi manusia. Di samping itu dilengkapi dengan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan dari Tuhan
berdasar atas hajat dan kebutuhan masa itu.
Ketika Islam datang kepangkuan risalah Muhammad SAW. Islam menjadi agama universal atas
berbagai suku dan golongan di muka bumi dan akan di sampaikan kepada manusia sampai akhir zaman.
Kepada Islamlah manusia di perintahkan Allah untuk berkiblat dalam satu komando yaitu 1
”Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad (Nabi terakhir) utusan Allah “
Firman Allah swt :
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam (QS. Al-Anbiya: 107)
Firman Allah SWT :
Artinya: “Katakanlah (Muhammad) .' “Hai manusia, sesungguhya aku adalah utusanAllah kepadamu
semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada Tuhan selain Dia, yang
menghidupkan dan mematikan, karena itu berimanlah kamu kepadaAllah dan Rasul-N ya, Nabi yang
Ummi yang beriman kepadaAllah dan Kalimat-kalimat-Nya (Kitab-kitab-Nya) dan taatilah Dia, agar
kamu mendapatpetunjuk (QS. Al-A 'raf' 1 58)
Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw untuk
disampaikan serta di teruskan kepada seluruh umat manusia yang mengandung ketentuan-ketentuan
keimanan (aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadah dan muamalah (syariah) yang menentukan proses
berpikir, merasa dan berbuat, dan proses terbentuknya kata hati.
Agama adalah jalan hidup (way of life) yang merupakan sumber sistem nilai yang harus di jadikan
pedoman oleh manusia. Dengan kata lain Islam merupakan arah petunjuk, pedoman dan pendorong
bagi manusia untuk menghadapi dalam memecahkan berbagai problem hidup dengan cara yang benar,
yang sesuai dengan fitrah dan kodrat kemanusiannya sebagai makhluk Allah Swt.
Pada dasamya agama Islam terdiri dari tiga unsur pokok yaitu iman, islam dan ihsan, meskipun
Pendidikan Agama Islam 47

ketiganya mempunyai pengertian yang berbeda tetapi dalam praktek satu sama lain saling terkait dan
tidak dapat dipisahkan.
Iman artinya membenarkan dengan hati, mengucapkan dalam perkataan dan merealisasikan dalam
perbuatan akan adanya Allah Swt, dengan segala Kemaha sempumaan-Nya, para Malaikat, Kitab-kitab
Allah, para Nabi dan Rasul, hari akhir serta Qadha dan Qadhar.
Islam artinya taat, tunduk, patuh dan menyerahkan diri dari segala ketentuan yang telah di tetapkan
Allah Swt. Yang terdiri atas Syahadatain (dua kalimat Syahadat), Shalat, Puasa, Zakat dan Haji bagi
yang mampu.
Ihsan artinya berakhlak serta berbuat shalih sehingga dalam melaksanakan ibadah kepada Allah
dan bermuamalah (interaksi) dengan sesama makhluk dilaksanakan dengan penuh keikhlasan seakan-
akan Allah menyaksikan gerak-geriknya sepanjang waktu meskipun ia sendiri tidak melihatnya.

Secara garis besamya ruang lingkup agama Islam mencakup :
1. Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT)

Firman Allah SWT :
“Dan Aku tidak meciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembahKu ” (QS.
Az-Zariyat: 56)

Hubungan manusia dengan Allah disebut pengabdian (ibadah). Pengabdian manusia bukan untuk
kepentingan Allah, Allah tidak berhajat (berkepentingan) kepada siapapun, pengabdian itu
bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada asal penciptaannya yaitu Fitrah (kesucian)Nya
agar kehidupan manusia diridhai oleh Allah Swt.
Firman Allah SWT :
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan agar mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat dan yang demikian itulah orang-orang yang lurus. ” (QS. Al-B ayyinah: 5)

2. Hubungan manusia dengan manusia
Agama Islam memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan,
kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang
aj aran-ajaran yang berkenaan dengan : hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula
sebagai ajaran kemasyarakatan. Seluruh konsep kemasyarakatan yang ada bertumpu pada satu
nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia.

Firman Allah SWT :
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong
menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. (Q.S. Al-Maidah : 2)
43 Pendidikan Agama Islam

Manusia diciptakan Allah terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka hidup berkelompok,
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Mereka saling membutuhkan dan saling mengisi sehingga
manusia juga disebut makhluk sosial, manusia selalu berhubungan satu sama lain. Demikian
pula keragaman daerah asal.
Tidak pada tempatnya andaikata diantara mereka saling membanggakan diri. Sebab
kelebihan suatu kaum bukan terletak pada kekuatannya, kedudukan sosialnya, wama
kulit, kecantikan/ketampanan atau jenis kelamin. Tapi Allah menilai manusia dari
takwanya. Allah berfirman :
“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah di antara kamu ialah yang
paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
(QS. Al-Hujurat: 13).

3 Hubungan Manusia dengan Makhluk Lainnya/lingkungarmya.
Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada di alam ini mengandung manfaat bagi
manusia. Alam raya ini vvujud tidak terjadi begitu saja, akan tetapi diciptakan oleh Allah dengan
sengaja dan dengan hak. Firman Allah 1
Artinya: ” Tidakkah kau perhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan
bumi dengan hak? ” (Q.S. Ibrahim : 19)
Dan Firman-Nya:
Artinya: “Wahai Tuhan kami, Tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari api neraka ” (QS. Ali Imran 191)
Manusia dikaruniai akal (sebagai salah satu kelebihannya), ia juga sebagai khlifah di muka bumi,
namun demikian manusia tetap harus terikat dan tunduk pada hukum Allah. Alain diciptakan
oleh Allah dan dipertmtukkan bagi kepentingan manusia.
Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang untuk mengelola dan mengolah serta
memanfaatkan alam ini. Allah berfirman :
Artinya: "Tidakkah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
flrepentingan)mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu
nikmat-Nya lahir dan bathin (QS. Luqman: 20)
Juga Firman Allah :
Artinya' Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya
(QS. Hud : 61)
Pendidikan Agama Islam 49

Dua finnan Allah di atas menjelaskan bahwa alam ini untuk manusia dan manusia diperintahkan
untuk memakmurkamiya, serta memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Hanya saja dalam
memanfaatkan alam ini manusia harus mengerti batas-batasnya, tunduk dan patuh pada aturan-
aturan yang telah digariskan oleh Sang Pencipta alam ini