Teori yang mendasari proses keperawatan/ The underlying theory of the nursing process


Teori yang mendasari proses keperawatan

(Sumber/ source:  Rosjidi, Cholik Harun. 2011. Proses Keperawatan. Ponorogo: Penerbit Umpo Press.)

1)      Teori Sistem, teori sistem menjelaskan bahwa input dan output merupakan energi dan informasi yang saling tukar menukar antara manusia dan lingkungan, ada yang masuk dan keluar dari sistem untuk beberapa saat. Feedback adalah proses dimana zat, energi dan informasi dari sistem output akan memberikan hal yang timbal balik sebagai koreksi untuk perubahan guna mencapai kestabulan (Neuman, 1994). Terkait dengan proses keperawatan maka setiap rencana tindakan dibuat berdasarkan masalah yang didapatkan dari pengkajian. Hasil tindakan (output) harus selalu dievaluasi (feedback) dengan membandingkan kriteria hasil/ tujuan yang telah ditetapkan (input). Model ini digunakan pada praktek keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas. Neuman (1994) mengembangkan model ini menggunakan tiga langkah pada proses keperawatan, yaitu: diagnosis, tujuan dan hasil keperawatan.
2)      Teori Proses Keperawatan, menurut teori proses keperawatan, terdapat interaksi antara elemen perilaku klien, reaksi perawat, dan tindakan keperawatan. Perawat harus mengetahui gangguan fisik dan mental klien, serta jangan menambah distress klien. Tindakan keperawatan akan menyebabkan perbaikan pada perilaku klien (Orlando 1994)
3)      Teori interaksi simbol, menurut Sisca (1994), perawat harus melihat tindakan dari sisi individu, sehingga perawat mampu memahami klien secara eksplisit atau implikit. Perawat juga harus dapat mengenali sumber kesulitan atau diagnosis keperawatan. Perawat dapat merencanakan dan mengevaluasi tindakan keperawatan. Proses bersifat dinamis, selama terdapat interaksi perawat dan klien.