Berdoa semoga besok segera berlalu dengan acara yang sukses, tidak ribet, sesuai dengan rencana. Sudah itu saja. Saya sudah terlalu pusing. Titik.
Tulisan di atas adalah malam-malam ketika menjelang wisuda. Bagaimana tidak panik ketika orang-ornag yang cukup penting, sampai malam hari belum datang. Terbukti. Paginya, om ku yang dari Bandung sampai di Jogja telat banget. Aku ke JEC diatar sepupuku. Gumawo ya Mbak Inon...
Bangun pagi. Sms beberapa teman. Lucu responnya.
“Ini kayak ospek.”
Seiring azan subuh yang berkumandang. Sholat, makan, mandi, dandan. Dan ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama. Terima kasih bude Tini yang merubah wajahku menjadi berubah. Em, power ranger kali ya.
Dengan ‘beraninya cinta sepihak’ (nama kebaya ijo maroon-ku) memasuki Hall B untuk presensi dan menerima slempang cumlaude. Seneng ya, empat tahun dengan gelar cumlaude gini. Ya, kalau dipikir-pikir penting gak penting juga sih. Memang, bukan yang terbaik. Karena memang aku tidak secara total terjun dalam kuliah. Ikut organisasi juga. Mereka yang terbaik, namanya dan nama orang tuanya dipanggil itu sepertinya mereka yang merelakan jiwa dan raganya untuk kuliah saja.
“Coba deh, tanyain kalau peminjaman barang, suratnya dikasihkan ke siapa gitu. Tau gak mereka?”
Danur, anak psikologi di sampingku komentar. Cerdas!
Kenganan. Ada berbagai macam kejadian. Aku mencetak kenangan dengan balik dari pindah kucir yang gak tau alurnya hahahahha... agak memalukan. Tapi ini malah menjadi kenangan dan cerita. Ada yang hampir jatuh karena kesandung rok, tragedi sandal, atau tragedi salaman. Banyak pokoknya yang lucu-lucu.
Selesai?
Belum. Ada tips. Jika sudah selesai acara, usahakan bertemu orang tua di dalam ruangan saja. Gila! Setengah jam dengan emosi nyariin mamak dan babe gue! Setelah itu foto-foto. Ada Om Ruby yang walaupun datang telat dan sepupu kembaranku yang lain ayah dan lain ibu, Mbak Risty yang datang langsung dari Semarang dan mendarat di halte trans Jogja JEC, sepupuku yang tanggal 30 November nanti juga wisuda, Mbak Atin dan pacarnya Mas Wahyu, serta Bude Tini yang ternyata ikut. Terima kasih semua.
Setelah foto-foto, bertemu dengan temen-temen organisasi dengan penuh pencarian *agak lebai.
Hujan turun satu-satu. Setelah itu baru sadar, ada yang kurang.
“Tiwi hari ini wisuda.”
“Oke.”
“Hari ini Tiwi wisuda, kalau ada waktu datang ya ke JEC. Ada Dek Balu juga.”
Tanpa balasan.
Dua sms, dua orang berneda, dua karakter, untuk mereka yang...