Astaga!



Aku menunggu hingga habis getar debar!

Bukan yang pertama tentunya. Namun tetap sambutan istimewa. Setelah itu terhempas, kandas, tandas.
Ku ajak kau melayang tinggi dan ku hempaskan ke bumi kumainkan sesuka hati lalu kau ku tinggal pergi...
Harus ada sebuah keputusan. Aku yang pergi, atau kamu yang meninggalkan. Hidup memang harus memilih. Dan entah kenapa aku memilih tetap memilihmu.

Cinta pertama itu meyakitkan, cinta tak terbalas itu menyesakkan. Kamu, cinta yang sampai saat ini masih, menyakitkan, dan menyesakkan. Jika boleh. Aku ingin menangis. Dengan alih-alih masalah hidup, padahal aku menangisi malam ini. Mungkin, akan lebih baik jika duduk manis di depan tv sambil bercerita malam minggu yang lalu yang penuh kenangan. Tak usah jauh-jauh, insiden yang lalu ketika mobil mau ditabrakan di depan gerbang rumah orang juga boleh. Kemudian kejadian ini tak perlu terjadi.

Mati pun sebenarnya tak ada, hanya berpindah alam. Jika aku pergi, atau kamu meninggalkan, mungkin kita juga hanya berpindah tempat. Tentang kamu yang bisa memalui hari dan aku yang entah apa jadinya.

Lepaskan guna-gunamu.

Oh, shit!

30 November 2013