Hari pertama. Muter-muter nyari alamat. Tapi ini bukan alamat palsu. Sampai Jakal. Astaga! Terlalu jauh mamen! Muter, tanya sana kemari dan akhirnya mendapat petunjuk.
Bertemu orang-orang baru (lagi). Sepuluh jumlahnya, tidak semua PBSI. Ada yang dari prodi Bahasa Perancis. Lelaki ada dua, lainnya perempuan. Selalu seperti itu. bermacam-macam tahun lulus. Malah ada yang semester 3 dan semester 7.
“Dari mana?”
“UGM.”
“UNDIP.”
“UNY.”
Omaigat! Satu-satunya orang dari UAD adalah GUE!!!
Mereka sibuk membicarakan ini itu, bahkan bertemu kakak tingkat yang menjadi kru di Bentang. Aku teliti satu-satu, aku tak melihat alumnus dari kampusku yang mejeng di penerbit ini. Semoga, aku adalah yang pertama. Hey, kamu yang syirik, syirik tanda tak mampu ye! Hahhaha... semoga semua ini berkah, menjadi proofreader yang TERKENAL seantero Indonesia, bukan TERCEMAR! Okesip!
Untung-untung bisa juga memasukkan tulisan di sini. Amiin...
Hari pertama, pengenalan proofreader, pengenalan nama-nama manusia baru yang sungguh sulit. Ini hal yang menyenangkan sekali. Ha ha ha...
Aku bahagia!