Malam Minggu Miko Gagal

“Ngga papa koq Cha, maaf ya udah ganggu waktu kamu, agak disappointed aja…”

Malam penghujung November dan malam minggu yang tidak menyenangkan, siapa yang menghancurkan? Jawabannya: provider!

Perkenalkan:

Seseorang itu adalah…
Yap, hampir 2 bulan terakhir ini saya mempunyai teman ngobrol yang membuat saya nyaman, terutama ketika hubungan saya dan pacar saya berakhir, saya bisa lupa sama si galau, hehe. seseorang yang sama di berbagai jejaring sosial, cowok yang menjadi teman saya di Farmasi ketika semester 1, semester ganjil berikutnya dia memutuskan pindah ke kedokteran umum di salah satu universitas di salah satu kota di Jawa Tengah juga. His name is secret! Saya belum berani nyebutin. -_-

He is everywhere
Maksudnya, kita memang berada di kota yang berbeda namun dia ada di berbagai sosial media yang saya punya. Sering kali kami chatting via whatsapp, facebook, twitter, hold to talk wechat, path, komen-komen di Instagram, Path, bahkan akhir-akhir ini kami ber-BBM ria. Dan karena itu pula menjadi salah satu alasan saya kenapa saya tidak memiliki cukup keberanian untuk mengupdate status tentang dia di jejaring sosial yang menyatakan bahwa saya sedang memiliki teman sharing yang asyik dan seru. Ohya, dia juga pernah mengirimkan saya sebuah file rekaman dia nyanyi lagu “magic” dari Lyla pakai gitar via whatsapp, dan ini perdana ada seseorang, cowok lagi yang memberi saya kesempatan untuk menilai suaranya, hihi.

Kebiasaan dan Kepribadian
Hal yang saya suka dari orang ini adalah kebiasaan dan kepribadiannya. Dalam obrolan kami sehari-hari secara sengaja atau tidak sengaja dia menggambarkan bagaimana kebiasaan dan kepribadiannya yang sedikit banyak bisa saya contoh. Dia termasuk anggota BEM di kampusnya, tekun, disiplin, taat kepada Yang Esa, giat belajar, pintar, pengetahuannya luas dan itu yang membuat saya welcomesekali. Dia juga mandiri, dia pernah bercerita kepada saya kalau sedang menunggu panggilan kerja karena dia malu minta uang sama orang tua terus, dan ini yang membuat saya kagum dengan dia *udah kuliah di kedokteran yang pastinya sibuk, sempet-sempetnya kerja pula waaaah….  :D meskipun saya orangnya masih susah  me-manage pengeluaran keuangan dan masih minta sama orang tua, belum bisa mandiri juga, namun saya lebih suka dengan cowok yang kepribadiannya begini, bisa menjadi contoh dan semangat untuk saya. Ohya, 1 lagi yang saya suka dari sifatnya, dia disiplin buat bangun pagi :D saya kurang suka sama kebiasaan cowok bangun siang -_-.

Ngobrol ngalor-ngidul
Ini nih kebiasaan kita kalo chatting, obrolannya kemana-mana, tapi dengan begitu saya jadi mulai tahu tentang apa-apa di kehidupannya, seperti bagaimana geng, sahabat, dan teman-temannya, perkuliahannya, rutinitas dia sehari-hari, bahkan cewek yang dia suka, problematika dan kegalauannya *terimakasih sudah percaya dengan saya untuk sharing. Yep, saya memang suka mendengarkan orang cerita atau curhat, tapi saya tidak bisa memberi kepastian apakah bisa memberi solusinya juga, hehe. Ohya, kami juga sering tukeran informasi tentang farmasi dan kedokteran :D.

Masalahnya? Titik galaunya?
Begini, karena kami sering kali ngobrol atau hampir setiap hari chattingan, kami jadi merasa akrab, padahal waktu kami masih 1 kampus atau masih 1 jurusan, saya dan dia jarang sekali ngobrol atau bertemu, ya masih merasakan lebih akrab sekarang. Seminggu yang lalu kami 6 hari tidak chatting, nggak ada masalah apa-apa sih, mungkin dia lagi sibuk atau jadwal kampusnya lagi padat, begitu juga saya yang lagi padat dengan tugas akhir. Lalu tiba-tiba di suatu pagi, tepatnya kamis pagi kemarin dia menyapa saya duluan via BBM, dia bilang kalau dia sedih saya tidak ingat sama dia, atau tidak nngechat dia duluan. Saya merasa senang dan sedih membaca BBM itu *wah ada yang sedih ternyata, namun bbm pagi itu sekaligus menjadi mood boosteruntuk saya yang langsung tambah semangat untuk praktikum steril jam 7 pagi :D. Jujur saja, salah satu alasan saya tidak ngechat dia terlebih dahulu adalah karena saya takut menggangu kesibukan dia, saya belum terlalu tahu bagaimana cara mengakrabi seseorang yang memiliki kesibukan lebih padet dari saya. Ya, saya hanya takut dibilang “ga punya kerjaan lain apa ngajakin chatting melulu…” saya sangat takut dibilang seperti itu L. Namun, sejujurnya saya inget kok sama dia, inget banget, yep sambil bertanya-tanya “ini anak kemana yak kok mendadak jarang on?”, lalu menebak-nebak “mungkin dia lagi sibuk kali ya…, kuliah padet” atau saya memvonis diri “Icha siapanya sih? Ngarep banget dia nge-BBM” ah… :'(

Titik galau sebenarnya yang mana sih?
Begini loh, Sabtu malem tadi saya janjian sama dia mau video call-an via skype tapi itu gagal dan dia kecewa sama saya. Tiada lain sinyal yang menjadi masalah. GARA-GARA SINYAL PROVIDER GUE!!! sinyal saya mendadak GPRS semalam, padahal biasanya H atau 3G, paling banter jeleknya EDGE. Oh Tuhan… t.t mungkin dia marah sama saya. Eh, itu pasti marah! Saya tahu dia mungkin sudah seneng saya mau diajak video call-an dengan dia, dan saya pun begitu. Namun, sinyaaaaaaaal ohhh sinyaaaaaaaaaaaaaaaaal…. Sampai-sampai dia bikin PM begini “ngga ada bedanya :(”, “malam minggu Miko gagal”, “udaaah.. udah…” Oh my God. Sayaterpojok T.T . Dan bbm dia yang terakhir dia bilang “ada 20 kali kan aku misscall? maaf ya udah ganggu waktu kamu, agak disappointed aja…” OMG, saya membuat dia kecewa untuk pertama kali. Apakah saya masih bisa punya teman ngobrol senyaman, seseru, seasyik ini setelah kejadian semalem? Pasti penilaian dia tentang saya sudah berbeda. Oh Tuhan… :((((((((((((((
:'(