Pemeriksaan Diagnostik Umum, di dalam Kesehatan Keperawatan/ General Diagnostic Examination, in the Health Nursing


Pemeriksaan Diagnostik Umum, di dalam Kesehatan Keperawatan

(Sumber/ source: Kozier. 2013. Fundamental Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran.)
(Rewritten by Dimas Erda Widyamarta: www.ithinkeducation.blogspot.com)

Uji
Tujuan
Darah
Hitung Darah lengkap
Menentukan hemoglobin (Hb), hematokrit (t), dan hitung eritrosit atau sel darah merah, dan mengkaji kemampuan darah untuk membawa oksigen; menentukan hitung leukosit atau sel darah putih yang menandai adanya infeksi jika terjadi peningkatan.
Elektrolit serum (Na+, K+, Mg2+, Ca2+, H+)
Menentukan ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa
Analisis gas darah arteri (AGD)
Menentukan keadekuatan pertukaran gas alveolar dan mengevaluasi kemampuan paru dan ginjal mem;pertahankan keseimbangan asam basa cairan tubuh. AGD meliputi pemeriksaan pH, PCO2, bikarbonat, saturasi PO2, dan saluran O2, dan base excess (BE).
Uji gula darah puasa (GDP)
Mendeteksi glukosa dalam darah yang dapat mengindikasikan gangguan metabolik (misalnya diabetes melitus)
Uji toleransi glukosa
Untuk menentukan kemampuan menoleransi beban glukosa standar (repson insulin) tanpa mengeluarkannya melalui urine.
Nitrogen urea darah (NUN) atau kreatinin
Mengkaji ekskresi urine
Sputum
Uji kultur dan sensitivitas sputum
Menentukan adanya bakteri patogen dan sensitivitas bakteri terhadap berbagai antibiotik
Uji bakteri tahan asam (BTA)
Menentukan adanya bakteri tahan asam yang mengidikasikan, misalnya tuberkolosis aktif.
Uji sitologi
Menentukan adanya sel abnormal atau keganasan
Urine
Urinalisis (UA)
Mendeteksi infeksi saluran kemih dan glukosa dalam urine
Uji kultur  dan sensitivitas urine
Menentukan adanya bakteri patogen dan sensitivitas bakteri terhadap berbagai antibiotik
Feses
Uji guaiak
Menentukan adanya darah samar dan perdarahan di saluran gastrointestinal
Uji parasit dan telur
Menentukan adanya infeksi parasit pada usus
Radiologik
Rontgenogram dada
Mengidentifikasi penyakit paru dan ukuran serta lokasi jantung
Uji gastrointestinal atas
Mengidentifikasi lesi di esofagus, lambung dan duodenum setelah barium (bahan kotras) ditelan
Uji gastrointestinal bawah
Mengidentifikasi lesi pada usus besar setelah enema barium
Pemindahan kepala, dada, tulang, atau seluruh tubuh
Prosedur sinar X nonvasif yang menegaskan perbedaan yang kecil pada radiodensitas jaringan lunak (misalnya tumor di jaringan hati)
Lain-lain
Elektrokardiogram (EKG)
Menetukan adanya penyakit jantung
Uji stres latihan
Menentukan kemampuan klien menghasilkan dan mempertahankan frekuensi jantung maksimum sebesar 85% berdasarkan usia dan jenis kelamin tanpa gejala penyakit jantung atau perubahan EKG
Uji kulit tuberkulin
Mendeteksi infeksi tuberkulosis; namun tidak mengidinkasi infeksi tersebut aktif atau tidak.