Musim Hujan ketika di Rumah/ The rain season when at Home


Musim Hujan ketika di Rumah

(Sumber: Andrean, Kevin. “Go Away, Mr Raindrops!”. Dalam Jawa Pos, 19 Desember 2013.)
(Rewritten by Dimas Erda Widyamarta: www.ithinkeducation.blogspot.com)
Kalau nggak kepaksaa banget, malas rasanya keluar rumah. Nikmat hujan manakah yang kau dustakan kalau di rumah ada kasur dan selimut hangat yang siap memeluk? Ngulet di kasur dan scrolling Twitter atau Path jadi kegiatan favorit. Iya kan? Nah, kalau memang kamu nggak pengin kenyamanan di rumah pas hujan terusik, perhatikan hal berikut.
1.      Atap rumah
Nggak asyik kan ya kalau waktu kamu gulung-gulung sambil baca majalah, eh ada hujan dalam rumah. “Gerimis” doang sih nggak kayak air bah tumpah, tapi malas kan kalau aktivitas malas-malasan berubah jadi aktivitas ngepel berjamaah. Yes, periksalah atap sebelum hujan. Kalau kamu beralasan, “Ah atap itu emang rapuh, dibenerin berapa kali juga bocor, gentingnya tua, and bla bla bla,” gampang saja. Balik aja rumah kamu seperti rumah di Tamparuli, Sabah, Malaysia ini. Lantai berada di atas, atap di bawah. Mana ada lantai bocor? Ya, nggak (tapi merembes)

2.      Lilin
Kalau kamu kira lilin Cuma buat penerangan rumah waktu lampu mati, kamu salah. Ho ho ho, kalau lampu mati, biarin gelap aja kali biar tambah nyenyak tidurnya, ha ha ha. Kalau timeline sosmed udah membosankan dan kebanyakan rebahan bikin kamu pusing, mending kamu mainan lilin sambil menghangatkan badan. Nah, kamu bisa bikin lukisan dari tetesan lilin seperti ini.

3.      Saluran Air
Di musim hujan, saluran air sangat penting karena rumah dan lingkungan kamu akan kedatangan tamu, yaitu air dalam jumlah yang banyak. Secara umum, ada dua jenis saluran air, yaitu saluran air di dalam rumah dan saluran air di luar rumah. Contoh saluran air di dalam rumah adalah kamar mandi, bak cuci piring, dan mesin cuci. Kalau sampai saluran air lupa nggak diperhatiin, siap-siap saja bakal ada danau dadakan di rumah kamu.