Rinduku dengan Kampung Halaman



Sebenarnya untuk saat ini masih terlalu dini untuk membicarakan tentang kampung halaman. Entah kenapa aku ingin membicarakannya saat ini. Bisa dibilang aku adalah keturunan Jawa yang tidak bisa berbahasa Jawa, papaku berasal dari Brebes, Jawa Tengah dan mamaku berasal dari Madiun, Jawa Timur, tetapi Ibuku lahir di Jakarta. Aku tidak mengerti bahasa Jawa karena memang tidak pernah diajarkan untuk berbicara bahasa Jawa oleh mama dan papa. Terakhir kali aku mengunjungi kampung halaman bersama keluarga pada tahun 2009, sepulangnya aku dari Asrama Paskibraka se-tingkat Kota Tangerang. Aku masih sangat mengingat kejadian ini karena pada tahun 2009 Hari Raya Idul Fitri jatuh pada awal bulan Oktober, dan saat itu juga rambutku lagi pendek-pendeknya, mungkin saja saat itu Dora merasa tersaingi dengan rambut pendekku. Hehehe,,

Sekarang sudah masuk tahun 2014, mudah-mudahan saja di tahun ini mama dan papa memiliki rencana untuk berkunjung ke kampung halaman, baik itu ke Brebes, Madiun, Blitar, ataupun Purwokerto. Keempat tempat itu adalah kampung halamanku, karena banyak saudara-saudaraku yang tinggal disana, tetapi sayangnya aku tidak pernah berkunjung kesana kecuali ke Brebes. Setiap pulang ke kampung, kami sekeluarga hanya pulang ke Brebes, disana adalah tempat tinggal orang tua papaku. Tetapi aku sangat senang berada disana. Aku merindukan sumurnya yang ada di belakang rumah, aku merindukan lantainya yang masih berupa tanah coklat, aku merindukan melihat nenekku yang sedang memasak dengan kayu bakar, aku merindukan berlari-lari ditengah sawah ketika petani sedang bekerja, aku merindukan bermain “Jangka” atau yang bahasa Jakartanya “Taplak Gunung” bersama teman-teman sebayaku, aku merindukan aroma bawang merah yang selalu tercium setiap saat karena disamping rumah ada sawah yang ditanami dengan bawang merah, dan yang terutama aku sangat merindukan alm. Kakekku dan almh. Nenekku. Mungkin karena mereka berdua sudah tenang disana, jadi kami sudah jarang pulang ke kampung halaman karena memang sudah tidak ada siapa-siapa disana, kecuali rumah besar yang kosong.

Aku juga ingin sekali berkunjung ke Madiun, Blitar, dan Purwokerto. Banyak sekali saudaraku disana tetapi aku sama sekali tidak mengenal mereka. Yang ada disana bisa dibilang saudara jauh lah ya bukan saudara dekat, tetapi kan tetap saja ingin rasanya aku kesana, sekalian jalan-jalan. Mudah-mudahan lebaran tahun ini aku bisa pergi keluar Jakarta, karena bosan setiap tahun hanya lebaran dirumah saja dan sesekali mengunjungi saudara-saudara dekat disini. Aku ingin suasana baru ditahun ini.