Sinopsis Film Narnia 3



The Chronicles of Narnia
The Voyage of The Dawn Treader




Beberapa tahun kemudian, Peter dan Susan melanjutkan pendidikannya di luar kota, sementara itu Edmund dan Lucy dititipkan di rumah paman dan sepupunya yang bernama Eustace. Hubungan Edmund dan Lucy dengan Eustace memang kurang baik, Eustace juga kurang ramah terhadap mereka. Eustace selalu menulis curahan hatinya tentang sepupu-sepupunya itu di buku diary kecil yang selalu ia bawa-bawa dan buku itu diselipkan di dalam kaus kakinya. Ketika Eustace sedang bertengkar dengan Edmund di dalam sebuah kamar, kemudian Lucy melihat lukisan laut dan kapal bajak laut yang ada terpajang di dinding kamar itu seolah-olah sedang bergerak, dan benar saja lukisan itu menghembuskan angin dan air lautnya mengalir keluar dari lukisan tersebut. Eustace yang panik dan tampak tidak percaya menjatuhkan lukisan itu ke tanah dan air yang keluar dari lukisan semakin banyak. Kemudian ketika mereka bertiga berenang sampai ke permukaan air, mereka seperti sedang berada didalam lukisan karena ada sebuah kapal bajak laut yang besar seperti yang ada di dalam lukisan.

Kapal itu adalah kapal yang di pimpin oleh Caspian dan pasukannya, mereka pun kemudian diselamatkan oleh anak buah Caspian. Eustace yang diselamatkan oleh Reepicheep (seekor tupai kecil) hendak memberontak karena Eustace masih tidak percaya tentang apa yang dia lihat, tupai yang bisa bicara, makhluk yang tubuhnya setengah manusia setengah hewan, dan ketika melihat kerbau besar yang berbicara Eustace pun pingsan. Kemudian Caspian memperkenalkan Edmund dan Lucy sebagai Raja dan Ratu Narnia kepada semua Narnians (bangsa Narnia) yang ada di dalam kapal. Sesaat kemudian awak kapal melihat ada sebuah pulau diujung sana , dan kapal tersebut langsung menuju ke pulau yang gersang itu.

Sesampainya di pulau itu dengan menggunakan sekoci, hanya sebagian orang saja yang memasuki pulau karena dikhawatirkan ada sesuatu yang berbahaya. Caspian, Edmund, Lucy, dan Eustace serta sebagian pasukannya masuk ke pulau terlebih dahulu dan tidak ada seorang pun disana. Tetapi Eustace melihat ada beberapa orang dengan wajah ketakutan. Caspian, Edmund, dan Lucy memasuki suatu tempat yang mirip seperti gereja dengan lonceng-lonceng besar tergantung di atapnya, mereka baru menyadari kalau tempat itu adalah tempat untuk perdagangan budak setelah melihat catatan buku besar yang ada disana. Saat itu juga mereka dikepung oleh orang-orang yang menghuni tempat itu. Caspian dan Edmund dimasukkan ke dalam penjara, sedangkan Lucy dan Eustace dibawa ke pasar untuk dilelang atau dijual.

Banyak penghuni di pulau itu yang menjatuhkan harga tinggi untuk mendapatkan Lucy, tetapi tidak ada satupun yang menjatuhkan harga untuk Eustace. Di dalam penjara Caspian dan Edmund bertemu dengan Lord Bern yang merupakan salah satu dari ketujuh Lord di Telmarine, Lord Bern juga memberitahukan kalau manusia yang tidak laku dipasar, akan dikirimkan ke laut dengan menggunakan sekoci dan ada banyak kabut hijau disana yang membawa sekoci-sekoci itu menghilang. Ketika pasukan Narnia datang untuk menyelamatkan mereka akhirnya penghuni di pulau itu berhasil dikalahkan. Sebelum mereka kembali ke kapal, Lord Bern memberikan sebuah pedang kepada Caspian, itu adalah pedang Narnia di masa keemasannya dan ada tujuh pedang yang diberikan oleh Aslan untuk melindungi Narnia. Namun ada seorang laki-laki yang memohon kepada Caspian untuk ikut berlayar demi mencari istrinya yang saat itu berada di dalam sekoci yang dibawa oleh kabut hijau tebal. Tetapi anak perempuannya pun diam-diam ikut menaiki kapal itu. Rencananya kapal itu akan berlayar untuk mengejar kabut hijau dan mencari para bangsawan yang menghilang.

Di atas kapal, Eustace selalu berkelahi dengan Repicheep, mereka tidak pernah akur. Ketika mereka sedang beradu pedang, Eustace terjatuh dan menyenggol sebuah keranjang besar dan anak perempuan kecil itu keluar dari keranjang tersebut, anak itu bernama Gael dan dia dijaga oleh Lucy selama di atas kapal. Kemudian awak kapal menemukan sebuah pulau yang banyak ditumbuhi rumput dan pepohonan. Mereka semua pun menepi untuk berkemah disana dan untuk beristirahat. Malam harinya datang beberapa makhluk dengan jejak kaki yang sangat besar dan tidak terlihat, mereka membawa Lucy dan menyuruhnya masuk ke dalam sebuah rumah besar untuk membaca mantra “yang tidak kelihatan menjadi kelihatan” di sebuah buku karena makhluk itu tidak bisa membaca. Kemudian di dalam rumah itu Lucy menemukan sebuah buku besar Incantations yang dimaksud oleh makhluk-makhluk itu. Pagi harinya, semua orang panik karena Lucy tidak ada ditempatnya dan mereka segera mencari Lucy. Kemudian mereka dihalang oleh makhluk-makhluk besar mengerikan itu. Lucy kemudian menemukan mantra yang dimaksud, dan semua yang tidak kelihatan menjadi kelihatan saat itu. 

Disana mereka bertemu dengan seorang penyihir Coriakin yang tinggal dipulau tersebut dan memberitahukan cara untuk pergi menuju kabut hijau yang berasal dari Dark Island (sumber dari iblis). Mereka harus pergi ke pulau Ramandul dengan mengikuti arahan dari bintang biru. Untuk mematahkan sihir iblis itu, mereka harus meletakkan ketujuh pedang Aslan diatas Meja Batu yang berada di pulau Ramandul dan kekuatan iblis pun akan menghilang. Selama beberapa hari mereka berlayar dan terombang-ambing di lautan, mereka belum menemukan adanya tanda-tanda dari bintang biru. Akhirnya mereka mendarat di sebuah pulau dengan banyak bebatuan. Di pulau itu mereka menemukan sebuah pedang milik Lord Restimar, Lord Restimar sudah meninggal karena tercebur ke dalam sebuah kolam emas. 

Saat mereka akan kembali berlayar, Eustace menghilang, Caspian dan Edmund yang mencari Eustace tidak juga dapat menemukannya, mereka hanya menemukan pakaian yang dikenakan Eustace. Eustace menghilang karena ia mengambil perhiasan-perhiasan yang memiliki sihir. Di tempat Eustace menghilang, Caspian dan Edmund menemukan salah satu pedang Aslan milik Lord Ostesian. Eustace berubah menjadi naga emas yang besar sekali. Supaya saudara-saudaranya percaya kalau naga itu adalah Eustace, dia membawa Edmund terbang untuk membaca tulisan “I am Eustace” yang tertera di kawah gunung api. Selama Eustace berubah menjadi naga, Repicheep selalu ikut terbang bersamanya dan menyemangatinya. Mereka semua berkemah di tepi pulau itu untuk malam ini. Keesokan paginya, Gael melihat ada bintang biru diujung langit yang cerah dan langsung membangunkan semua orang, kemudian segera berlayar mengikuti bintang biru tersebut.

Bintang itu mengarahkan mereka ke pulau Ramandul, di pulau itu mereka menemukan Meja Batu Aslan dan didekat Meja Batu ada 3 orang Telmarine beserta dengan pedangnya yang terjebak disana, mereka adalah Lord Revilian, Lord Mavramorn, dan Lord Argoz. Mereka bertiga masih bernapas tetapi tidak dapat melakukan apa-apa karena dipengaruhi oleh mantra. Sesaat kemudian bintang biru itu turun dari langit dan menjelma menjadi wanita yang sangat cantik, namanya Liliandil dan dia adalah putri dari Ramandul. Sejauh ini pedang yang sudah mereka kumpulkan jumlahnya ada 6, Liliandil memberitahukan kalau pedang yang terakhir ada di dalam Dark Island.

Kemudian mereka segera berlayar lagi menuju ke dalam Dark Island dan harus mengalahkan rasa takut mereka terhadap apapun. Lalu mereka bertemu dengan Lord  Rhoop yang menyuruh mereka segera pergi dari pulau itu. Eustace menangkap Lord Rhoop dan menjatuhkannya ke kapal. Ketika kapal itu akan keluar dari pulau, Edmund sudah terlanjur memikirkan sesuatu yang ia takuti. Muncullah monster laut yang cukup besar dan menghantam kapal sehingga kapal itu hancur berantakan. Lord Rhoop mengira kalau naga itu juga musuhnya, sehingga dia langsung melemparkan pedangnya ke arah Eustace dan ia pun terkena tusukan dari pedang itu, lalu Eustace segera pergi meninggalkan Dark Island. Eustace mendarat di sebuah pulau yang banyak terdapat pasir, dia bertemu Aslan di pulau itu dan Aslan mengubahnya kembali menjadi manusia. Setelah Eustace tersadar dari pingsannya, dia sudah berada di Pulau Ramandul dan dengan segera mengambil pedang terakhir dan membawanya ke Meja Batu. Setelah berhasil meletakkan pedang terakhir di atas Meja Batu, ada cahaya biru yang memantul sampai ke langit dan kekuatan jahat pun melemah. Akhirnya monster laut itu pun dapat dikalahkan serta kabut hijau itu menghilang dan Narnians yang terbawa kabut itu pun kembali.

Tidak jauh dari sana, mereka melihat ada sebuah pulau yang arus airnya bergelombang ke atas, dibalik lautan yang bergelombang itu adalah negeri Aslan. Reepicheep yang memang sangat ingin untuk pergi ke negeri Aslan pergi terlebih dahulu dengan perahu kecilnya menyusuri lautan yang bergelombang. Eustace yang terlihat sangat sedih dengan kepergian Reepicheep karena mereka sudah mulai akrab. Setelah Reepicheep, Edmund, Lucy dan Eustace pun berpamitan kepada Caspian dan juga Aslan. Ini adalah terakhir kalinya Edmund dan Lucy datang ke Narnia, karena mereka sudah tumbuh besar. Lalu Aslan mengaum dan lautan itu pun terbelah menjadi dua bagian, itu adalah pintu menuju ke dunia mereka. Setelah mereka masuk ke dalamnya, mereka berada di dalam kamar seperti semula dan air-air itu kembali masuk ke dalam lukisan. Setelah Edmund dan Lucy pergi meninggalkan rumah Eustace, Eustace baru sadar kalau ia sangat merindukan sepupu-sepupunya itu.