Katamu:
Ketika cinta datang, kita tak dapat menolak. Kaki melangkah, komat kamit, otak diam. Ini bukan drama, bukan puisi. Ini cinta! Tidak! Sesungguhnya aku tak tahu apa itu, cinta.
Kataku:
Ketika cinta pergi, kita tidak bisa mengelak. Sekuat apa pun mencegah langkah, rapal mantra kembali, otak besiasat. Tak bisa! Ini hidup! Ya! Sesungguhnya cinta memang harus tiada. Sudah waktunya...