Jujur saja, aku terlalu bingung malam ini. Nulis abtrak dapat satu paragraf kemudian buka email langsung lemes. Matikan laptop, sms sana-sini, buka buku ajaib berisi ide cerita, pegang pulpen, bingung mau apa. Nyalakan laptop (lagi) memulai mau nulis. Dapat sub judul, mampet. Ctrl+N dan menulis ini akhirnya.
Mungkin risau ini harus diendapkan dulu untuk kembali menulis. Menata semuanya yang awalnya sudah terstruktur. Gagal total? Nggak juga sih, selama mau memperjuangkan ide. Tapi kalau ditolak juga ya apa mau di kata.
Sepertinya belum lama mingkem ketawa ketawa tentang skripsi yang alhamdulilah lancar. Tapi malamnya kenapa mendapat kabar ini? Langsung tengkurep aja mungkin ya. Yah, Allah terima kasih untuk kabar gembira siang tadi sampai mau nangis, juga cobaan ini yang sebenarnya nggak mau mewek, cuma kecewa. Ini sudah berulang kali ku katakan. Mungkin karena terlalu banyak berharap.
Tapi seperti ini, dari pada dua-duanya macet, bukankah mending salah satu jalan? Ini mungkin yang dikatakan harus fokus kepada satu hal, dan yang lain nanti lah. Gitu? Huhuhu, tetap saja rasanya beda. Sudah banyak yang menanti tulisan itu. Aku salah satunya. Njuk piye? Mumet aku. Pengen tidur aja mungkin? Packing udah buat mudik besok pagi.
Pulang ke rumah apakah solusi? Apakah tidak memperkeruh dan bermalas akut? Aku tidak bisa memastikan sih?
Dan malam ini aku kangen sama kamu!
Pindah haluan menceritakan kita sajakah agar idenya diterima? Cerita yang mana kira-kira? Atau kita harus menyusun cerita dari awal? Ini modusku untuk kembali bertemu dengan kamu. Apakah kamu sadar? Hahhahaaaa
Tulisan-tulisan nanti akan bermuara kemana? Aku bingung menjelaskan. Semoga sehari bisa nulis 20 halaman. Dan ini bukan gosip!
Jogja, 19 September 2013