Prinsip Dasar Penelitian lisan/ Sejarah Lisan, di dalam Ilmu Sejarah
(sumber/ source: Nur, Ali. Modul Bahan Ajar Sejarah. Ponorogo: MGMP Sejarah.)
I) Pengertian
Menurut James Morison lebih suka menggunakan iistilah penelitian lisan daripada sejarah lisan karena istilah sejarah lisan mengesankan sebagai metode yang berdiri sendiri padahal sumbe lisan harus diperkaya dengan sumber tertulis. Penelitian lisan hanyalah sebagai salah satu sumber yang tersedia bagi seorang sejarawan. Menurut james morison, penelitian lisan adalah pengumpulan bahan melalui perbincangan atau wawancara dengan satu orang atau lebih mengenai satu masalah yang sedang dipelajari oleh pewawancara. Penelitian lisan mencakup dua hal yaitu: pertama, sejarah lisan biasnaya menceritakan suatu peristiwa dari sumber pelaku sejarah atau saksi mata peristiwa sejarah; kedua, tradisi lisan merupakan ksiah yang diperoleh bukan dari orang yang menyaksikan dari peristiwa itu sendiri melainkan mendengarkan dari orang alin atau satu, dua, tiga atau lebih generasi sesudahnya. Tradisi lisan mencakup semua aspke kehidupan masa lampau seperti legenda, mitos dan lainnya.
II) Pelopor Peneliti Lisan. Pelopornya adalah, Herodotus, sejarawan Yunani (the Father of History), ia mengembara ke Persia dan menulis sejarah perang Persia; kedua, Thucidides, sejarawan Yunani yang dikenal sebagai “Pelopor Penulis Sejarah Modern” ia menulis perang Peleponesos antara Sparta dan Athena, sejarah lisan sebagai metode untuk mengumpulkan sumber sejarah, sebenarnya sudah lama juga digunakan di Indonesia. Pencerita lengenda, penulis hikaya mapun babad telah menggunakan metode lisan untuk memperoleh datanya. Hal ini bisa disimak dari ucapan seertpi “KataSahubul Hikayat” atau “Menurut yang empunya cerita” yang terdapat dalam cerita legenda, babad maupun hikayat memberi petunjuk kepada kita bahwa bahan yang diceritakan itu tidak berasal dari penulis sendiri, melainkan berasal dari orang lain yagn diperoleh secara lisan. Pada masyarakat modern, penelitian sejarah lisan mulai berkembang pesat pada tahun 1930-an di Amerika Seriat dalam rangka mewawancarai budak sebagai akibat politik diskriminasi kulit putih terhadap kulit hitam kemudian penelitan sejarah lisan ini berkembang pesat diseluruh dunia. Perkembangan penulisan sejarah lisan pada era modern dilatar belakangi oleh: pertama, banyak penulisan sejarah yang kulang lengkap, karean sumber sejarah yang digunakan lebih cenderung sumber tertulis dan benda, sedangkan padnagna dan kesaksian tokoh yang terlibat dikesampingkan; kedua, kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan banyak hal penting lolos dari pencatatan tertulis, misalnya keputusan atau instruksi penting yang disampaikan melalui telpon sehingga tidak dapat dietemukan dalam suatu dokumen tertulis.
III) Kelebihan dan kelemahan penelitian sejarah lisan
a) kelebihan: pertama, pengumpulan data dalam sejarah lisan dilakukan dengan komunikasi dua arah sehingga memungkinkan sejarawan dapat menanyakan langsung bagian yang kurang jelas kepada narasumber; kedua, penulis sejarah lisan lebih demorkatsi karena memungkinan sejarawan utnuk menggali informasi dari semua golongan masyarakat.
b) penelitian lisan bertujuan; untuk melengkapi kekurangan datau atau memperkuat fakta,untuk memperoleh, mengkonfirmasi atau memperkuat fakta, untuk meningkatkan kepercayaan atas informasi yang diperoleh sebelumnya.
c) kelemahan: terbatasnya daya ingat seorang pelaku atau saksi sejarah terhadap peristiwa yang terjadi, subjektivitas dalam penulisan sejarah sangat tinggi.