Gizi ibu hamil dengan gaungguan kehamilan, Keperawatan
(Sumber/ source: Nurhayati, Tetik. 2013. Power Point Gizi pada Ibu Hamil. Ponorogo.)
A. Konsep
Masa kehamilan sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu. Trimester 1 (0-12 minggu) adalah pertumbuhan masih lambat, kebutuhan gizi belum besar, mengalami ngidam, mual dan muntah. Trimester II (12-28 minggu) dan III (28-40 minggu) adalah pertumbuhan janin cepat, sehingga perlu pemenuhan gizi yang cukup besar.
B. Pertumbuhan Berat Badan
1. Trimester I: >1 kg
2. Trimester II: ±3 kg
3. Trimester III: ±6 kg
Total penambahan berat badan 10-12 kg
C. Kebutuhan energi pada kehamilan
1. Trimester I: memerlukan tambahan 100 Kal per hari (menjadi 1900 Kal-2000 Kal perhari). Ini berarti samadengan menambah 1 potong (50 g) daging sapi atau dua buah apel dalam menu sehari.
2. Trimester II dan III: tambahan energi yang dibutuhkan meningkatkan menjadi 300 Kal per hari, atau sama dengan mengonsumsi tambahan 100 g daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi cair.
Idealnya: kenaikan Berat Bdan ibu hamil sekitar 500 gram per minggu.
D. Tiga zat gizi penting dalam kehamilan
1. Kalsium
2. Asam folat
3. Zat besi
E. Tujuan penanganan gizi yang baik untuk bumil
1. Memperkecil komplikasi kehamilan
2. Melahirkan bayi sehat
3. Mempersiapkan ibu memasuki tahap persalinan dan menyusui
F. Dampak defisiensi zat gizi pada ibu hamil
1. Kekurangan karbohidrat
2. Kekurangan protein
3. Kekurangan lemak
4. Kekurangan vitamin
5. Kekurangan mineral
G. Komplikasi kehamilan
1. Terjadi konfulsi atau koma pada pasien disertai tanda dan gejala preeclampsia konvulsi atau koma dapat muncul tanpa didahului gangguan neurologis
2. Suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan manusia tanda dan gejala timbul hanya selama masa hamil dan menghilang dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir.
3. Mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari
4. Kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan.
H. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
Nilai normal kadar Hb pada wanita hamil
1. Normal: >11 gr/ dl
2. Anemia ringan: 8-11 gr/dl
3. Anemia berat: <8 gr/ dl
I. Kecukupan gizi pada ibu hamil
1. Gizi cukup; berat badan, panjang bayi ideal dan sehat
2. Gizi lebih: bayi terlalu panjang, badan terlalu besar, persalinan sulit
3. Gizi kurang: bayi pendek, berat kurang, kondisi kesehatan kurang baik.
J. Anemia
Anemia merupakan kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan. Kadar Hb kurang dari 11 g/dl pada Trimester I dan III dan kurang dari 10,5 g/dl pada Trimester II.
Anemia pada masa kehamilan:
1. Anemia defisiensi besi
2. Tanda dan gejalanya:
a. Rambut rapuh dan tipis, kuku rapuh dan mudah patah
b. Lidah pucat, licin, mengkilat, stomatitis, nyeri sudut mulut.
3. Anemia megaloblastik
4. Terjadi pada sekitar 29% kehamilan. Disebabkan defisiensi asam folat dan jarang karena defisiensi B12.
5. Tanda gejalanya: malnutrisi, lidang meradang dan nyeri, diare, nafsu makan hilang.
Pencegahan Anemia
Pencegahan aneia selama kehamilan dengan cara mengkonsumsi makanan gizi seimbang terutama daging merah dan sayuran berwarna hijau pekat. Pemerian suplemen Fe dosis rendah 30 mg. Ibu hamil dengan anemia defisiensi besi dapat diberikan suplemen Fe sulfat 325 mg (60-65 mg/1-2 kali per hari). Ibu hamil dengan defisiensi asam folat dapat diberikan asam folat 1 mg/ hari untuk pencegahan 0,4 mg/ hari. Bisa juga diberikan vitamin B12 100-200 mcg/ hari
.
K. Makanan yang dianjurkan
1. Sayuran 2 porsi setiap hari
2. Vitamin atau buah-buahan 3 porsi setiap hari
3. Pengolahan sayur tidak memasak terlalu lama (sangat matang)
4. Mengurangi makanan atau minuman kemasan dengan bahan pengawet dan pewarna.
5. Fe diminum dua jam sebelum atau sesudah makan dengan cukup cairan atau vitamin C
6. Hindari minum Fe dengan susu.
7. Zat besi dibutuhkan lebih tinggi pada timester III, apabila kekurangna dapat menyebabkan kemungkinan kematian ibu hamil, bayi lahir prematur, bayi lahirdengan berat badan rendah (BBLR) dan gangguan proses persalinan dan nifas.