JARINGAN LOKAL AKSES FIBER OPTIK
(JARLOKAF)
3.1.Pengertian Jarlokaf
Teknologi Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) merupakan suatu teknologi penggunaan kabel serat optik sebagai media transmisi dalam sistem telekomunikasi. Salah satu jenisnya adalah jaringan Digital Loop Carrier (DLC), yaitu suatu sistem JARLOKAF dengan hubungan point to point tanpa melewati percabangan, hanya menggunakan komponen sambungan (splice) dan konektor. Teknologi ini memberikan keuntungan berupa peningkatan kemampuan banyak-nya/kapasitas satuan sambungan layanan. Casa Grande Estate sebagai salah satu barometer perumahan hunian modern di Yogyakarta dituntut untuk menyediakan layanan yang maju, cepat, mudah, dan unggul dalam segala bidang, yang salah satunya adalah adanya layanan telekomunikasi yang bekualitas tinggi.
Teknologi yang umum digunakan adalah dengan menggunakan materi tembaga (cooper) yang dapat mengantarkan tranmisi sinyal berupa pulsa elektronik. Namun ini sangat terbatas dalam jumlah , kualitas serta jarak tempuhnya. Dengan demikian, jika dibandingkan dengan kabel coaxial maupun kabel tembaga , fiberoptik lebih banyak digunakan dalam saluran backbone.
Sistem yang digunakan dalam fiberoptik hamper sama dengan yang digunakan dalam system tembaga . perbedaannya adalah dalam penggunaan pulsa cahaya untuk menghantarkan informasi data (teknologi tembaga menggunakan pulsa elektronik). Dalam system fiber optic , dikenal istilah transmitter , yaitu perangkat yang menjadi tampat awal penerimaan informasi data yang dikirimkan ke fiber optic. Informasi data berupa pulsa elektronik yang telah diterima oleh transmitter ini, kemudian diproses dan diterjemahkan menjadi informasi yang sama , tapi dalam bentuk pulsa cahaya. Transmitter biasanya menggunakan Light Emitting Diode (LED) atau Injection Laser Diode ( ILD ) dalam proses penerjemahan ini .
Ada 3 jenis kabel fiber optik yang biasa digunakan yaitu : Single Mode ,Multimode dan Plastic Optical Fiber , yang berfungsi sebagai penunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya . kemudian , dari transmitter berlanjut ke receiner , yang berfungsi untuk mengubah pelsa elektronik ke cahaya dan senaliknya , dalam bentuk Light Emiting Diode ataupun laser .
Kabel Fiber Optik Single Mode merupakan fiber glass tunggal yang dapat mengantarkan data sampia 10 mikrometer , memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh , dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spectrum yang lebih kecil . Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode , karena memeiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpah tindih .
Kabel Fiber Optik Multimode terbuat dari fiber glass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 – 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah . Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 300 kaki,akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat .
Sedangkan Plastic Optical Fiber adalah kabel berbasis plastic terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah .Pemilihan teknologi JARLOKAF harus memperhatikan beberapa kriteria antara lain:
1. Jenis jasa dan kapasitas.
2. Kemudahan O&M.
3. Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability).
4. Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility).
5. Tidak mudah usang dan dijamin produksinya.
6. Biaya efektif.
7. Tahapan pembangunan dan pengembangan dari teknologi JARLOKAF
Berdasarkan tempat peralihan sinyal optik (TKO = titik Konversi Optik ) menjadi sinyal elektrik di pelanggan maka dibedakan beberapa arsitektur Jarlokaf. Yaitu:
- Fiber to the Zone ( FTTZ). TKO terletak di RK dan dari RK dihubungkan ke pelanggan dengan kawat tembaga melalui DP. Panjang kawat tembaga yang digunakan kepelanggan dalam orde km.
- Fiber to curb ( FTTC ) TKO terletak di DP dan dari DP kepelanggan menggunakan kabel tembaga dalam orde ratusan meter.
- Fiber to the Building ( FTTB ) TKO terletak di sebuah bangunan perkantoran yang besar dengan nomor telepon yang banyak dan bertindak sebagai RK. Sistem ini mirip dengan istilah CTL ( catuan langsung ). Dari FTTB ke pelanggan menggunakan kabel tembaga. Dalam konfigurasi ini tidak adalagi DP.
- Fiber to the Home ( FTTH). TKO terletak di rumah – rumah pelanggan dan langsung dihubungkan kepesawat pelanggan dengan kabel dalam rumah. Ordenya sampai puluhan meter ( kalau dimensi rumah pelanggan juga puluhan meter )
Jaringan Fiber optik sebagai jaringan lokal, mempunyai konfigurasi yang sama dengan Jarlokat hanya istilahnya berbeda. Sebagai ganti MDP di sentral digunakan perangkat OAN ( optical Access Network ). Sebagai ganti RK digunakan perangkat PON (Passive Optical Network) atau AON ( active Optical Network). Dan terakhir sebagai ganti DP digunakan ONU ( optical Network Unit ). Dari ONU hubungan kepelanggan langsung terjadi dengan menggunakan kabel tembaga (saluran penanggal). Saluran ini dipakai karena jarak yang dekat antara ONU ke pelanggan.
3.2.Alasan penggunaan fiber optik untuk akses jaringan pelanggan adalah:
Kebutuhan pelanggan akan pelayanan dengan pita frekwensi yang lebih lebar dari voice Band width (VBW) misalkan : untuk penyaluran video, data kecepatan tinggi dll. Sehingga aplikasinya bukan hanya untuk percakapan telepon, tetapi juga entertainment, multimedia, dlsb.
Fiber optik mempunyai kapasitas yang besar dan dapat menggantikan kabel primer dengan sangat berarti. bayangkan diameter kabel primer dengan 1200 pasang kabel untuk 1200 pelanggan rumah ( k. l. 8 cm. ). Bayangkan pula Fiber optik dengan diameter ini dalam mikrometer ( ukuran rambut ) dan dibungkus oleh pelindung hingga sebesar k. l 1 cm. Fiber optik ini dapat membawa sekali gus 40.000 saluran.
Dengan diameter yang besar maka satu gulung kabel primer hanya dapat membawa kabel sepanjang ~ <100 m. Untuk menggelarnya maka diperlukan penyambungan – penyambungan dan setiap penyambungan dibuatkan manhole. Pada penggunaan fiber optik maka satu gulungan kabel dapat membawa sampai 1 km. Faktor ini dapat mengurangi jumlah manhole. Disamping itu penyambungan fiber optik tidak perlu di manhole, karena tidak ada yang dapat dilakukan oleh petugas terhadap Fiber optik.
Fiber Optik tidak terpengaruh oleh kebocoran pada sambungan karena tidak mengurangi konduktivitas kabel. Dan tidak terpengaruh oleh induksi gel radio atau noise yang berasal dari pengapian mesin – mesin yang lewat.
Fiber optik sangat murah dibandingkan dengan kapasitasnya. Sebagai contoh: mis harga 1 m pair kabel tembaga Rp. 50,- biaya pasang Rp. 50,- juga. Maka harga 3 km kabel, 1200 pair adalah Rp. (50+50) X 3000 X1200= Rp. 360.000.000,-
Sedangkan harga Fiber optik 12 urat ( kapasitas 12X40.000) Rp. 50.000,-/ meter. untuk 3 km harganya Rp. 150.000.000,-
Penempatan kabel optik yang lebih kecil akan kelihatan lebih mudah dan lebih rapih. Disamping itu jenis jasa layanan kepada pelanggan lebih banyak. Perkembangan bisnis / ekonomi dapat lebih terpacu.
Kerugian menggunakan fiber optik hanya kapasitasnya yang besar, sehingga sekali kabel putus maka pelanggan yang komplain banyak sekali.
Bahan baku fiber optik adalah pasir kwarsa. Dan pasir kwarsa dunia ini jauh lebih banyak dari pada tembaga. Disamping itu, dengan berkembangnya pemakaian fiber optik maka harganya akan semakin turun.
Dengan menggunakan firber optik, maka MDP menjadi hilang diganti dengan titik OAN. Hal ini membuat dimensi ruang sentral menjadi sangat – sangat kecil. Karena sebagian besar ruang sentral digunakan untuk menyimpan MDP.
Teknologi JARLOKAF adalah teknologi yang sedang berkembang sehingga berbagai metoda transmisi dimungkinkan untuk diterapkan dan relatif masih terbatas jumlah implementasinya dilapangan. Teknologi Jarlokaf yang saat ini sudah berkembang dangan baik antara lain: DLC (Digital Loop Carrier), PON (Passive Optical Network), dan AON (Active Optical Network) dan HFC (Hybrid Fiber Coax).
DLC, PON dan AON, merupakan teknlogi jarlokaf dan dapat terintegrasi dengan copper pair, sedangkan HFC merupakan teknologi jarlokaf yang terintegrasi dengan coaxial.
Pemilihan teknologi JARLOKAF harus memperhatikan beberapa kriteria antara lain :
• Jenis jasa dan kapasitas.
• Kemudahan O&M.
• Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability).
• Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility).
• Tidak mudah usang dan dijamin produksinya.
• Biaya efektif.
• Tahapan pembangunan dan pengembangan dari teknologi JARLOKAF.
3.3.Fiber-Copper
Teknologi fiber-copper ini sangat banyak digunakan oleh operator telekomunikasi. Sedangkan teknologi fiber-coax banyak digunakan oleh operator cable TV di dunia. Beberapa teknologi JARLOKAF (fiber-copper) yang sedang berkembang dan diurut berdasarkan jumlah implementasi terbanyak ditunjukkan pada tabel 1.
No Teknologi Konfigurasi Dasar Tipe Jenis Jasa Keterangan
1. DLC Konevensional • Point to point • IS-A Telah banyak digunakan di dunia.
DLC generasi baru (NG DLC) atau Flexible Multipexer • Point to point • IS-A
• IS-B Relatif baru dan belum banyak digunakan.
2.PON
•Point to multipoint
• Percabangan sinyal optic pasif • IS-A
• IS-B
• DS Mulai dioperasikan secara komersial pada tahun 1994.
3.AON
Point to multipoint melalui perangkat percabangan sinyal optik aktif • IS-A
•IS-B Dalam tahap pengembangan dan belum banyak digunakan.
Tabel 1. Teknologi sistem JARLOKAF
Ada pun PON dan DLC tersebut sudah banyak diimplementasikan. Dari kapasitasnya, PON mau pun DLC mempunyai perbedaan seperti pada tabel 2.
JARLOKAF Type Kapasitas Perangkat Bit rate
Di lokasi sentral Di lokasi pelanggan
PON I 800 4 Berbeda Setiap Pabrikan
II 800 16
III 800 30
IV 800 60
V 800 120
DLC I 120 120 8 Mbps
II 240 240 34 Mbps
III 480 480 34 Mbps
IV 1920 1920 140 Mbps
Tabel 2. Kapasitas sistem JARLOKAF
3.4.Fiber-Coax
Teknologi HFC merupakan suatu langkah teknologi yang unik, yang menggabungkan dua teknologi jaringan yang saling bertolak belakang. Pada satu sisi jaringan kabel tembaga termasuk jaringan kabel koaksial dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan layanan menuju layanan pita lebar (broadband services). Pada sisi yang lain digunakan jaringan kabel serat optik dengan kemampuan sangat tinggi yang saat ini sudah mencapai 10 Gbps. Penggabungan teknologi ini diharapkan menghasilkan performansi layanan yang baik, dapat mengimbangi teknologi lain yang berkembang seperti FITL (Fibber in the Loop) atau teknologi xDSL seperti ADSL (Asymetric-data Digital Subscriber Line) dan VDSL (Very high-data Digital Subscriber Line).
Konfigurasi jaringan dari headend sampai dengan BONU (Broadband ONU) menggunakan jaringan serat optik. Perangkat headend berfungsi sebagai integrasi fungsi modulator-demodulator dan sebagai antar muka. Fungsi modulator-demodulator digunakan untuk layanan broadcast dan off air TV, sementara fungsi antar muka digunakan dengan PSTN (Public Switched Telephone Network), dan komunikasi data.
Pada beberapa referensi terdapat pemakaian istilah yang berbeda, namun mempunyai maksud yang sama. Seperti penggunaan istilah HIU (Headend Interface Unit), CIU dengan CTU (Coaxial Terminal Unit), MDU dengan istilah CNU (Coaxial Network Unit). Penamaan istilah ini tergantung dari produk masing-masing vendor. Namun pada suatu saat nanti perlu adanya standarisasi dalam penamaannya.
Media yang digunakan dari headend sampai dengan fiber node adalah kabel serat optik, sebagai jaringan backbone. Sementara jaringan kabel koaksial dimulai dari titik fiber node sampai dengan terminal CUI, BIU atau MDU. Termasuk didalamnya sistem pencatuan perangkat, tapper dan amplifier. Perangkat CIU (Customer Unit Interface) digunakan untuk daerah residensial/perumahan, BIU (Business Interface Unit) untuk gedung perkantoran dan MDU (Multiple Dwelling Unit) pada apartemen/flat.
3.5.Fiber Optik
3.5.1.Definisi Fiber Optik
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
3.5.2.Bagian-Bagian Fiber Optik
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.
3.5.3.Macam-Macam Jenis Fiber Optik ada 2:
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
3.5.4.Cara Kerja Fiber Optik
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
Keuntungan Fiber Optik
Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga. Kapasitas lebih besar. Sinyal degradasi lebih kecil. Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik. Fleksibel. Sinyal digital. Bagaimana Fiber Optik Dibuat Making a preform glass cylinder Proses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD). Silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2. SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca. Proses ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.
Drawing the fiber from the preform
Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower. Kemudian dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh.Lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer sehingga preform membentuk benang. Dilakukan proses coating dan UV Curing.
Testing the Finished Optical Fiber
Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.
Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.
Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam. Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak. Information carrying capacity : bandwith Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core. Operating temperature
Kabel Optik Yang Sering Digunakan :
Distribution Cable
Indoor/Outdoor Tight Buffer
Indoor/Outdoor Breakout Cable
Aerial Cable/Self-Supporting
Hybrid & Composite Cable
Armored Cable
Low Smoke Zero Halogen (LSZH)