Pada perkembangan selanjutnya, para ulama menyusun dan merumuskan cabang-cabang ilmu hadis. Karena hal ini dirasa perlu untuk mengetahui sejauh mana suatu hadis dapat dikatakan maqbul (diterima) atau mardud (ditolak). Sehingga muncullah berbagai macam cabang ilmu hadis. Sebelum itu yang lebih dahulu muncul adalah ilmu Hadist riwayah dan ilmu hadist dirayah, dan setelah itu barulah cabang cabang ilmu hadist seperti :
1. Ilmu Rijal Al-Hadist
2. Ilmu Al-Jarh Wa Al-Ta’dil
3. Ilmu Tarikh Al-Ruwah
4. Ilmu ‘Ilal Al-Hadist
5. Ilmu Al-Nasikh Wal Al-Mansukh
6. Ilmu Asbab Wurud
7. Gharib Al-Hadits
8. Ilmu At-Tashif Wa At-Tahrif dan Ilmu Mukhtalif Al-Hadist