Kemarin itu ada yang mengatakan:
“Jangan lupa, ucapkan terima kasih.”
Uhukkk, gitu sih. Dan aku sudah menuntaskan janji itu. Aku sudah mengucapkan terima kasih karena melahirkan “Tentang Cinta Semusim”. Nanti kalo aku selesai diklat di Divapress, aku akan posting di sini. Takutnya udah diposting dikira tulisanku gak ori.
Tentang Aquariusmu, Piscesku, merah Bunga Desember, akuarium, juga saja-sajakmu. Oh ya, aku lupa (sengaja tidak bilang) jika menyisipkan sajakmu. Mianhae... he he he
Cerita itu, mungkin sekelumit yang kita jalani. Aku menikmatinya, apa lagi ketika kututurkan. Dengan bahasaku, dengan cara pandangku menuturkanmu.
“Sebuah bisikan diantara sela-sela nafas berat. Ah, mungkin saja memang ini tentang cinta semusim. Seperti semusimnya mekar bunga Desember yang layu tak menemui hujan. Semesta menghentikan hujan, juga menghentikan cinta kita. Cinta yang hanya semusim.
Kembali kutatap akuarium yang hanya berisi air. Kemudian di sampingnya terdapat sajak yang sangat kukagumi.
Mulai malam ini aku hanya bisa mengagumi sajakmu.”