Quote 5 cm

Bulan pun tersenyum manis sekali malam itu, bintang memegang dadanya lega dan pelan membenamkan matanya saat wajah mereka berdekatan. Semua menjadi indah sekali. Malam itu. Apakah jadi malam yang akan mereka kenang indah atau akan mereka lupakan? Saat ini mereka belum tahu untuk apa semua keindaah ini. Untuk tangiskah? Untuk tawakah? Semuanya belum tahu. Semuanya belum terlihat, dan seperti biasanya semesta di sana pun mengangguk bijak membiarkan semuanya belum terlihat jelas. Semesta hanya bisa berdoa mensyukuri sebuah cinta yang telah datang lagi menjumpai mereka lagi malam ini.

Menelusuri angin malam hari harimu terlewatkan kau hanya bicara berteman khayalan kau tak mendapat jawaban, bukan akhir segalanya bumi masih akan berputar senyummu masih menawan cerita cinta masih akan datang.

Dan senyumlah seperti mentari tiada satu pun yang abadi biarkanlah kenangan itu menghias hatimu.

Apalah artinya sebuah derita bila kau yakin itu pasti akan berlalu hai nonamanis... biarkanlah bumi berputar menurut kehendak yang kuasa Tuhan pun tahu hidup ini sangat berat tapi takdir pun tak mungkin selalu sama. Coba cobalah tinggalakan sejenak khayalmu esok kan masih ada.

Tautan waktu berjalan, iringi langakah kita bersama mendewasakan semua rasa perasaan jiwa, tak akan mungkin mengingkari melawan arti cinta, perlahan kita mulai belajar melaraskan batin menyatukan ruang tingkap pengertian tak pernah ku merasakan penat menjadi beban meski peluh mengalir dan mesti terluka.

Menyingsingkan cinta dalam keras kehidupan naif terlahir kewajaran kodrat lelapkan semua.

Demi cinta bersandinglah...
dalam sisi hidupku ini...
demi cinta berjanjilah...
melangkah kita bersama...

*Sebuah pesan untuk diri sendiri