Masih ingat tentang postingan sebelumnya? Journey. Yeeaaah... perjalanan coy! Seperti perjalanan mengelilingi gedung yang pada dindingnya terpampang papan-papan lukisan. Yah, malam pertama (?).
Malam ketika pertama kita saling meneguk rindu itu. Berteman lukisan-lukisan juga senyum malu-maluku. Sebenarnya aku suka difoto. Suka banget, tapi karena saat itu adalah pertama kalinya, jadi ada rasa canggung dan malu. Saat itu, belum ada kepastian ‘ya’ atau pun ‘tidak’. Tapi kita sudah sedemikian dekat dan memikat. Ya, masalah rindu yang sudah menjadi candu. Candu bersama denganmu, meneguk rindumu.
Ini adalah sepotong kenangan kita. Ya, kenangan.
|
gaya malu malu mau |
|
udah lumayan gak malu |
|
mulai memalukan |
|
apa lagi yang ini |
|
memalukan sekali |
|
gaya sok imut |
|
seperti merenung |
Dari cerita yang awalnya malu-malu hingga berakhir seperti merenung. Seperti cerita kita, yang kenal diawali malu-malu dan kini berakhir seperti ini. Sebenarnya aku juga ingin merenung. Untuk apa? semacam menjadi orang yang tidak bodoh gitu.
"Aku hanya ingin kamu itu pintar."
Perkataan yang tak mungkin terlupakan.