Kanker di dalam Biology/ Cancer, in Biology

Kanker

(Sumber: Pratiwi, D. A.2007. Biologi Kelas IX. Jakarta: PenerbitErlangga.)

Kanker merupakan jaringan yang tumbuh tak terkendali akibat adanya factor pencetus yang mengganggu kegiatan metabolism. Kanker menujukkan suatu kegagalan morfogenesis dan diferensiasi normal. Sel yang normal membelah diri menjadi jaringan dengan “mengetahui” beberapa kecepatan membelah diri dna kapan berhenti membelah. Perkembangbiakan, morfogeneiss dna diferensiasi sel norma mengharuskan sel ada di suatutempat yang tepat dalam tubuh. Contohnya, jika sel epitel yang sedang membelah diri mencapai sumsum tulang, maka sel epitel akan berhenti membelah dan mati. Jika sel sumsum tulang disuntikan secara intravena pada hewan percobaan atau seseorang, sel tersebut akan tertanam di seluruh tubuh, tetapi hanya sel pokok yang tertanam di sumsum tulang yang mampu membelah diri dan berdiferesiasi menjadi sel darah. Kanker selalu dimulai dari satu lokasi tertentu. Kanker awal ini disebut tumor primer. Setelah suatu periode pertumbuhan yang tak terkendali, sel akan terlepas dari tumor primer dan terangkut dalam cairan getah bening (limfa) dan darah ke bagian lain dari tubuh. Di lokasi yang baru, sel yang lepas dari tumor primer akan tumbuh menjadi tumor baru jika habitatnya cocok. Fenomena ini disebut metastatis. Sel kanker tidak pernah memperoleh struktur normal dan fungsi khas sesuai jaringan  tempat mereka tumbuh. Setiap kanker dimulai dari sebuah sel dan sel kanker tidak menyerang massa sel seperti infeksi. Jadi, semua kanker pada metastasis maupun pada tumor primer merupakan sebuah kon. Myeloma adalah sebuah kanker sel pembentuk antibody yang disebut sel plasma. Dari myeloma dapat dibuat jutaan macam molekul antibody yang berbeda. Setiap sel plasma yang bersifat kanker pada seorang penderita myeloma akan membuat molekul antibody yang sama. Meskipun tumor memiliki sifat abnormal dalam morfogenesis dan diferensiasinya, mereka tergantung pada batuan metabolism pada jaringan normal. Ketika tumor berkembang, tumor melepaskan sel ke dalam cairan getah bening dan darah.

1) Penyebab kanker

Kanker dapat timbul karena factor gentik atau karena karsinogen

a) Faktor genetic. Sel kanker merupakan sel yang diwariskan secara tetap. Sel kanker diwariskan ke generasi berikutnya pad setiap mitosis seperti sifatlain yangdikontrol secara genetic. Penderita penyakit menurun tidak memupunyai enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak. Contohnya pada kanker kulit yang disebut seroderma pigmentosum, penyinaran dengan sinar ultra violet merusak DNA sehingga kanker kulit berkembang terutama pada bagian tubuh yang terpapar sinar matahari.

b) Karsinogen. Zat kimia tertentu bersifat karsinogenik (menyebab kanker) karena interaksi langsung dengan molekul DNA dan menyebabkan mutasi. Dalam uji coba, bahan kimia karsinogen yagn dicampur dalam pakan untuk hewan percobaan ternyata mengakibatkan timbulnya tumor pada hewan percobaan tersebut. Contoh bahan kimiay ang bersifat karsinogen adalah asap rokok, gas mostar dan asbes. Proses penuaan juga menyebabkan berkembangnya kanker. Ada dua factor utama yang terlibat, sebagai berikut

Ø  Sel mengalami perubahan secara akumulatif yang disebabkan oleh adanya karsinogen
Ø  Sel yang telah tua kurang mampu memperbaiki kerusakan genetis

2) Resistensi bawaan

Manusia mempunyai resistensi bawaan terhadap berbagai factor yang menyebabkan kanker. Ada bentuk kekebalan yang dihasilkan jika sel diinfeksi oleh virus, yaitu jika sel diinfeksi tanpa menjalani lisis, sel itu menjadi tahan (kebal) terhadap infeksi selanjutnya oleh tipe virus yang sama. System pertahanan alamia ini disebabkan oleh suatu protein, yaitu interferon. Interfero tidak sama dengan antibody karena interferon spesifik tidk diproduksi sebagai respon terhadap virus terntetu. Berbagai macam virus akan menyebabkan sel memproduksi interferon yang sama. Sel manusia memproduksi tiga jenis interferon dengan jenis sel yang memrpoduksinya, yaitu:

Ø  Interferon firoblas
Ø  Interferon leukosit
Ø  Interferon sel-sel T


Ketiga protein tersebut dikenal sebagai glikoprotein, yaitu suatu persenyawaan potein dengan karbohidrat.