Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian (biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai variabel ekonomi.
Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit (narrow mone atau M1) dan uang dalam arti luas (broad money atau M2).
Uang dalam arti sempit berarti semua kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank-bank umum) kepada sektor domestik atau masyarakat. Aset yang paling jelas dimasukkan ke dalam penghitungan ini adalah mata uang berupa uang kertas dan yang logam. Mata uang merupakan alat pertukaran yang secara luas diterima dalam perekonomian. Dengan demikian, mata uang merupakan bagian dari stok uang. Selain mata uang, stok uang yang dihitung dalam M1 adalah simpanan yang mudah ditarik, seperti rekening koran (demand deposit).
Dengan demikian, yang termasuk ke dalam M1 adalah mata uang, traveler s cheque, rekening koran, dan simpanan lain yang mudah dicairkan.
Uang dalam arti luas merupakan M1 ditambah dengan uang kuasi (deposito, tabungan, pasar dana, dan yang lainnya). Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan
1. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin besar pula jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan masyarakat, semakin sedikit jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
2. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga akan memengaruhi jumlah uang yang beredar. Bila tingkat suku bunga rendah, masyarakat enggan menyimpan uangnya di bank. Oleh karena itu, jumlah uang yang beredar akan meningkat. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga tinggi, jumlah uang yang beredar menurun karena banyak orang yang menyimpan uangnya di bank.
3. Selera masyarakat
Selera masyarakat akan memengaruhi jumlah uang yang beredar.
2. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga akan memengaruhi jumlah uang yang beredar. Bila tingkat suku bunga rendah, masyarakat enggan menyimpan uangnya di bank. Oleh karena itu, jumlah uang yang beredar akan meningkat. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga tinggi, jumlah uang yang beredar menurun karena banyak orang yang menyimpan uangnya di bank.
3. Selera masyarakat
Selera masyarakat akan memengaruhi jumlah uang yang beredar.
4. Harga barang
5. Fasilitas kredit
Fasilitas kredit (cara pembayaran) dengan menggunakan kartu kredit atau cara angsuran akan memengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
6. Kekayaan yang dimiliki masyarakat
Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar apabila ragam (variasi) bentuk kekayaan sedikit. Sebaliknya, bila ragam bentuk kekayaan semakin banyak atau luas (misalnya, tabungan, surat berharga, dan lain-lain), jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan menurun.
Sumber :
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.