Sajak 2010



TANGIS NEGERIKU
Letusan itu masih membekas
Jeritan orang dimana-mana
Tangis nelangsa bergema
Dimana saudaraku?
                        Dan awan makin menyimpan gelapnya
                        Seperti ingin menumpahkan sesuatu
                        Mewakili duka mereka, dukaku
                        Tangis
                        Air mata
Inilah duka negriku
Negeri bumi pertiwi
Dampak letusan gunung merapi
Hujan abu, hujan air mata
Tuhan,
Marahkah Engkau?
Sampai kapan bencana ini ya Rabb?
Tuhan,
                        Tak ingin kusaksikan lagi
Jerit tangis negeri ini
                                                                                                            -2010-






KONTRAS
Saat bumiku dilanda bencana
Jerit tangis tumpah ruah
Kehilangan semua: harta, benda,nyawa
Bingung
Akan kemana setelah bencana ini reda?
Tapi lihatlah
Para pejabat negara
Tanpa dosa mereka pergi ke Italia
Untuk apa?
Belajar etika!
Tak adakah?
Etika bangsa sendiri untuk dipelajari?
Ah, alasan saja!
Etika? Atau foya- foya?
Mungkin belajar etika menara Eiffel
Yang tetap kokoh berdiri disana
Mata mereka buta
Telinga mereka tuli
Hati mereka terkunci
Tak mau tahu
Tentang bencana negeri ini
                                                                                                            -2010-


STASIUN
Peron ini menemaniku
Disini
Kursi panjang merah tua
Aku sendiri
Menanti
                        Di tempat ini
                        Kunantikan burung gagak
Yang mengabarkan kematianmu
Atau burung merpati
Yang mengabarkan kau kembali
Kereta itu datang
Membawa dirimu
Bersama orang lain, cantik
Kudengar gerbong menjerit
Menangis bersamaku
Burung gagak,
Kenapa tak kau kabarkan?
Kematian hatinya
Kalau saja lebih dulu kutahu
Kan kukubur penantianku
                                                -2010-



PENINGGALANMU
Ini barang peninggalanmu
Tak berharga
Bukan uang atau warisan
Tapi kemeja kotak- kotak
Ada baumu disana
Ketika kau rindu
Ciumlah kemeja itu
Bayangkan seolah aku disisimu
Itu pesan terakhirmu
Tapi aku butuh raga
Bukan kemeja
Tak bisa kusetia hanya dengan baumu
Yang katamu pengobat rindu
Melalui burung gereja
Ingin kukembalikan kemejamu
Serta kulampirkan sebuah undangan
Mewakili sejuta kataku
“Aku telah menemukan penggantimu”
                                                                                                -2010-





HALTE
Tempat ini penuh sesak
Bau keringat menyengat
Panas
Bercampur debu
Sesuatu ingin membuatku disini
Ada seseorang yang kuperhatikan
Tak kuhiraukan bau keringat
Atau udara pekat
Sadarkah dia?
Ada sepasang mata memperhatikan
Diantara lalu lalang manusia
Dalam halte ini
Bus datang bawanya menghilang
Akankah esok kulihat dia lagi?
Masih disini
Berjejal orang dalam halte
Tanpa kusadar
Ada sepasang mata lain memperhatikan
Sudah lama
Jauh sebelum kurasakan
                                                            -2010-



note:
hahhhaha ini apa kabar. puisi tahun 2010. aku yang menulisnya aja lupa, terus mikir gini oh, aku dulu bisa ya nulis? . korban tugas mata kuliah Puisi I