Aku Tawarkan Penawar



 
dok.google
“Yang punya hati siapa? Kamu kan? Yang bisa jaga hati kamu siapa? Kamu kan? Terus kalau hati kamu itu disakiti? Siapa yang ngerasain? Kamu juga kan? So, kenapa sampai saat ini kamu masih seneng banget merasakan hati kamu di sakitin? Aku sih gak kasihan sama kamu, aku lebih kasihan sama hati kamu!”
“Jadi aku harus bagaimana?”

“Misal kalian jalan, kemudian itu menjadi sebuah hubungan yang lebih baik dari hubungan yang kemarin, itu sih gak masalah. Dan posisi kalian sekarang jauuuh lebih nyaman dari yang kemarin-kemarin, ya gak apa-apa. Istilahnya kamu adiknya, dan dia kakakmu. Dia mungkin bisa, nah sekarang tinggal di kamunya gimna? Aku yakin kamu gak bisa kayak gitu!”

“Terus gimana, baiknya aku pergi gak?”

“Ya terserah.”

“Gak aja deh.”

“Pikir-pikir dulu.”

“Kamu gimana sih?”

“Kamu itu melepas tangannya, tapi masih pegang kuat sebelah kakinya. Susah!”

“Eh, kamu peramal ya?”

“Hahahaha apaan sih!”
***
Hari ini agak disibukkan dengan tes TOELF. Baru sekali itu memasuki lembaga yang agak ilegal. “Lo bayar, gue lulusin!” gitu deh istilahnya. Dan, diantara semuanya yang penting adalah bertemu denganmu kembali. Masih dengan mata yang berbinngkai. Hai, tubuhmu sedikit berisi dan aku di sini banyak banget isinya.
Andai saja orang itu kamu, jelas aku sudah mematikan akan melepaskan pegangan kakiku untuk manusia itu.
Siangnya kumpulkan bab 4 yang baru 25 halaman itu. tertiuplah sebuah rumor kalau aku jalan lagi sama mantanku. Oke, mantan yang mana dulu nih? Pasti banyak yang salah paham. Aku kan banyak mantan (itu salah satu kesalahpahamannya hahahhaaa).

Sama Al, ya! jalan emang siapa yang ngelarang? Kami sedang sama terluka. Dan ketemu saat itu untuk mengunjungi rumah teman untuk lebaran. Ada yang salah? Yang ngelarang? Sory ye, orang tua kami aja gak melarang, malah menyetujui sesuatu. Cuman, Al nya aja yang gak pernah jelas hahaha. 

Sama Ar? Jelas gak banget. Udah punya anak istri gitu...

Sama orang-yang-tak-boleh-disebutkan-di-sini (Yelah, lu kayak Lord Voltdemort aja yang gak boleh disebutin namanya). Males, kamu udah aku hapus dari list. Yang tadi ngegosip di fotokopian makasih aja ye... sik jelas RASAH DO CANGKEMAN! 

Sama Oppa titik-titik? Njuk ngopo? Masalah? Gak kan? Dia yang aku sebut Mbel aja mau anterin buku jam sepuluh malem kok. Hahahaha 

Eh, kemarin itu buka blog-nya temenku si Ima (walau belum pernah bertemu). Pasti dia masih unyu banget. Kelas 3 SMA, dan punya hobi yang sama. Sering curhat di blog. Katanya: 

JOMBLO BERAKREDITASI A

Mungkin aku juga ya, bedanya A-nya aku AKUT hahahha...

Hai Al, El, Ed, Er,Ez selamat malam minggu, mungkin dengan kekasihmu... dan kamu yang mungkin masih sama terluka, aku menyediakan obat merah. Sini, sini...