Api



Sitok Srengenge

Di banding pedih angan di musim dingin
Atau keling dan kelamin yang menggali hangat dalam tubuh kekasih
Aku lebih butuh kau
Tawaku akan menyala bila terpercik kedip matamu
Alangkah senang berenang dan menyelam hingga hangus di kobar tubuhmu
Aku berkeruh karena bahagia
Andaikata seluruh dirimu adalah neraka
Siang malam aku ingin menciummu
Biar matahari dan bintang-bintang terbakar cemburu
Agar semua darah tidak membeku

Andai anggur merah yang lembut ingin ku cecap merah bibirmu
Demi gairahmu menyusur saluran darahku
Menyembur kekal derap kalbu menenap masa kanakku
Kau magma di hatimu yang menjaga hangat hidupku
 
Tinimbang para pesakitan yang mimpi tentang kebebasan abadi
Atau para nabi yang mengabarkan kebenaran hakiki
Aku lebih perlu kau
Bersama kau aku akan sampai ke hening
Dimana aku bebas bernyanyi tanpa suara, menari tanpa gerak, terbang tanpa sayap
Aku akan mengasihi nasib buruk melebihi nasib baik mencintaiku

Singgahlah ke kata-kataku
Agar puisi ini tak menggigil dalam sepi
Kita bisa bercinta dengan panas sambil membayangkan betapa hidupku akan kelam kalau kau padam
Lelehkan aku dengan lidahmu, luluhkan lelahku
Kandaskan tubuhmu
Kuduskan ruh
Aku debu kelak kembali ke debu
Kita bersama dalam cinta
Menyatu dengan cahaya