Cerita Hari Ini



Membuka kenangan. Sms konyol, lucu, sedih dan mungkin sedikit rembes-rembes nih hidung. Aih, sudah lupakan melow melow-nya. Sekarang baca ceritaku.

Banyak yang aku sendiri merasa terkejut setelah membaca atau lebih tepatnya memindah dari inbox ke pesan disimpan itu kemudian membaca sebentar. Banyak nomor yang sudah tak bernama. Salah satunya ya sms bulan puasa setahun lalu dan cerita manis indah di dalamnya. Bersama orang yang rasanya juga manis pula. Sms ini membuat sedih. Sedih banget. Menyadari keinginan yang ternyata jauh dengan kenyataan. Memang, cinta itu diawali dengan yang manis-manis ya. Kenapa harus bergitu coba?

Bertemu juga dengan kamu yang curhat tentang kebosanan sebuah hubungan. Kemudian sms yang mengejutkan. Beberapa. Dan masih kusimpan. Sepertinya sejak setahun lalu memang sudah ada benang merah yang menguhubungkan cerita ini ya. Saat ini, jika benang itu masih tak bisa terurai, karena kamu memilih pasangan yang mungkin saja salah. Lepaskan ikatan benangmu itu. Kemudian sambung dengan benang merah yang ada di kelingkingku. Duh ini ngigau banget. Tapi kalau kamu mau dengerin dan melakukan sih nggak apa-apa. 

Kebanyakan itu sms undangan dan rapat-rapat gitu. Kenapa disimpan? Ya, buat kenangan aja. Nggak penting ya? tapi buat aku penting loh...

Menemukan sms dari seseorang yang sudah meninggal juga. Duh, jadi gimana gitu rasanya. Tapi itu mending sih. Artinya meninggal benar-benar. Dari pada yang meninggalkan tapi sebenarnya masih hidup. Nah itu yang bikin nyesek malah. Ada juga sms dari toeng-toeng. Intinya nggak penting banget. Masa iye gue harus dateng ke kejutan ulang tahun pacar dia yang jelas jelas tetootttt (kejadian disamarkan).

Selalu ada kejutan. Tahun lalu, dengan bahagia yang melambung itu. Tak terpikir bahwa pada bulan ini yang menjelang satu tahun akan sedih (lebai sih, gak sedih juga sebenarnya). Cuma kecewanya itu loh. Ya gitu deh. Tahun depan ada apa ya? jangan-jangan aku akan segera menikah? Oh DENGAN SIAPA?

November tahun lalu, yang penuh kegalauan dan kesenangan itu. Yang meyakinkan bapak itu, yang makan mi ayam ceker pas ulang tahun seseorang itu, yang malam-malam disamperin pak kos itu (aduh banget). Dan November tahun ini yang akan wisuda. Alhamdulilah. Bulan November memang memberi bahagia. Semoga saja nanti setiap bulan membawa bahagia (duh alay-nya kumat).

Nemu sms dari Al juga. Emang ya, sering ilang datang, sampai sekarang!

Tentang hari ini?

Banyak banget cerita. Lupa cara mundurin Redona saking lamanya nggak ku jamah (duh bahasanya). Untung nggak lupa bagaimana berjalan dengan dia. Puk puk pengen peluk kamu deh. Tapi tanganku sakit. Besok kamu aku mandikan dan aku service ye. *lirik dompet.

Kondangan ke nikahan anaknya pak guru SMK. Datang bertiga. Setelah bebrapa saat... jreng-jreng...

“Silakan mbak kalau mau makan.”

“Nunggu temen buk.”

“Oh ya.”

Beberapa waktu kemudian.

“Monggo silakan mbak.”

“Masih nunggu temen buk.”

“Oh ya.”

Krekut krekut...

“Monggo kalau mau makan mbak.”

“temennya masih di jalan buk.”

ASTAGA! Malunya itu loch! Dari ujung jalan terlihat kuning-kuning besar sekali (ternyata bukan yang nggambang di sungai-sungai). Muncul deh tu orang yang ditungguin dan asli bikin malu. Akhirnya makan dan pulang...

Ternyata, usia bisa merubah segalanya. Awalnya baik-baik bisa berubah buruk. Dengki, iri dan saudara-saudaranya. Aku merasakan aura yang berbeda. Memang sih, aku belum bekerja. Njuk masalah buat sampean gituh? (ngomong sampai mana-mana).

Yang bikin betah di rumah itu hawa dingin. Yang bikin nggak betah di rumah itu omongan lingkungan.

“Masa, kuliah 4 tahun nggak ada cowok yang dibawa ke rumah satupun.”

Gludakkkk!


Saya bukannya nggak laku ya, cuma terlalu selektif aja. (asli PEMBELAAN KAMU JOMBLO)